59

567 41 4
                                    

Ini sangat buruk!


Sudah lewat dari tengah malam, tepatnya hampir pukul 2 pagi, Jaehee terbangun dengan memakai kimono tidurnya ia pergi ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya karena terasa mual sekali.

Ia tak tahu ada apa dengan tubuhnya, tapi mungkin ini ada hubungannya dengan bayi yang dikandungnya. Sambil memegangi perutnya Jaehee melihat penampilannya di depan cermin, setelah membasuh mukanya dengan air dari kran yang mengalir.

Sementara itu, mendengar suara air mengalir dan mendapati seseorang yang tidur di sampingnya tiada, Sunghoon pun ikut terbangun. Memakai kacamatanya dan beranjak dari ranjang.

"Jaehee..." pangggilnya, seraya mengetuk pintu toilet.

Mendengar suara Sunghoon, Jaehee segera mengambil tisu dan mengusap wajahnya yang basah.

"Ya" sahutnya seraya membuka pintu.

"Kau terbangun? Semuanya baik-baik saja kan?" tanya Sunghoon dengan raut khawatir sambil memegang kedua lengan tunangannya itu.

Jaehee tersenyum kecil dan mengangguk.

Ia lalu keluar dari sana sambil menggandeng lengan Sunghoon.

"Sunghoon-ah, bagaimana kalau kita keluar sebentar? Aku ingin melihat langit" ajak Jaehee tiba-tiba.

"Di luar sangat dingin, lebih baik tetap di dalam kamar" jawab Sunghoon dengan bijak, dan penuh pertimbangan. Ia tak mau Jaehee sakit karena angin malam di kapal yang dingin.

"Kau kan bisa memelukku, ayolah.." pinta Jaehee lagi dengan wajah memelas penuh harap.

Sunghoon dengan kekeh menolaknya.

"Angin di darat dan di laut itu berbeda, itu tidak baik untuk kesehatanmu" jelas Sunghoon mencoba membuat Jaehee mengerti.

Jaehee yang kesal permintaannya tidak terpenuhi hanya bisa duduk di tepi ranjang dengan muka cemberut.

Melihat itu Sunghoon yang sebenarnya tak tega pun segera berlutut di hadapan wanita yang dicintainya itu.

"Apa ada dessert yang ingin kau makan sekarang? Aku bisa membawamu ke bagian kitchen" bujuk Sunghoon.

Siapa juga yang lapar jam 2 pagi? batin Jaehee. Dia hanya rindu melihat langit. Apa salahnya?

Jaehee pun menggelengkan kepalanya.

"Mau menonton film?"

"Kau punya film dewasa?" tanya balik Jaehee dengan antusias dan mata berbinar.

Sunghoon berdehem, lalu berdiri menyalakan TV.

"Net-netflic saja" jawab Sunghoon seadanya, padahal dia gugup.

"Kalau begitu matikan saja, aku bosan menonton film secara legal" ujar Jaehee, yang kemudian mengambil ipad miliknya

Sunghoon tak mengerti apa yang dimaksud oleh Jaehee. Apanya yang legal? Netflic? Ia lantas duduk di samping Jaehee yang sedang memamerkan senyum lebarnya ketika membuka aplikasi berlogo warna hitam dan bertuliskan X.

"Aku akan menunjukkan sesuatu yang luar biasa padamu" ucap Jaehee yang sepertinya mencari sebuah akun.

Mereka lalu kembali ke posisi seperti awal, namun kali ini sambil bersandar satu sama lain.

"Apa yang luar biasa? Sini tunjukkan padaku" kata Sunghoon sambil mengusap pipi Jaehee dengan gemas.

"Ruangan ini kedap suara kan?" tanya Jaehee memastikan.

"Tentu saja, tapi sepertinya tidak sekuat tembok asli" jawab Sunghoon.

"Kalau begitu kita kurangin volumenya supaya tidak terdengar di kamar sebelah" ujar Jaehee yang nampak amat mencurigakan di mata Sunghoon.

Sebenarnya apa yang mau Jaehee tunjukkan.



Kalian tau apa yang dibuka Jaehee?
Jika kalian menjawab akun yang memposting video dewasa, maka jawaban kalian benar.

Sunghoon hanya bisa pasrah melihat Jaehee yang berbinar-binar menonton aksi tak senonoh para pemain film dewasa di layar ipadnya. Sedangkan dia hanya memijat keningnya sambil terus menutup matanya tak berani melihat.

"Yaaa...buka matamu, jangan malu-malu begitu" ajak Jaehee dengan tanpa malu.

Sunghoon hanya menggeleng dan terus menutup matanya.

Membiarkan Jaehee melihat tubuh polow pria lain dan juga pasangannya.

Itu bukan film utuh hanya potongan-potongan saja sehingga tidak hanya ada satu pemain tapi berbagai macam.

Ada yang melakukannya di kendaraan umum, di pemandian air panas, di sekolah, di rumah sakit, antara majikan dan pembantu hingga bos dan pegawai toko. Belum lagi ada yang bermain bermain ramai-ramai.

Sunghoon sungguh tak punya nyali menontonnya TAPI JAEHEE MALAH TERANG-TERANGAN MENIKMATI TONTONAN TAK LAYAK ITU.

Kalian tau bagian terburuknya?

Desahan mereka.





"Oppa~!"

Sunghoon auto merinding mendengar Jaehee memanggilnya oppa dengan nada yang dibuat-buat.

"A-apa?" tanyanya panik dan sedikit bergeser menjauhi Jaehee.

Namun Jaehee justru makin nekat dan mendekati Sunghoon dengan semangat.

"Bagaimana kalau kita meniru mereka?"

"Bagaimana?"

"Oppa?"

"Oppa..."

Sunghoon hampir jatuh karena menjauhi Jaehee.

Ia sungguh tak menyangka calon istrinya kemasukan setan sampai memintanya untuk mengikuti apa yang ada di dalam video dewasa itu.

Oh tentu saja Sunghoon menolak.

"Jaehee, apakah kau tidak tau bahwa mereka melakukan itu karena mereka dibayar?" ujar Sunghoon berusaha membuat Jaehee mengurungkan niatnya.

"Tentu aku tau, tapi aku malah menawarkannya gratis, kau sungguh tidak mau coba?"

Astaga Jaehee... Sunghoon dibuat speechless mendengar jawabannya.

Sepertinya ia harus menemukan cara lain untuk menghentikan kegilaan Jaehee di tengah pagi buta.

"Jaehee, bagaimana kalau kita keluar melihat langit? Aku akan menyiapkan mantel yang tebal untukmu" ajak Sunghoon berharap Jaehee tertarik.

Dengan senyum lebar dan keyakinan penuh Jaehee menggeleng.


"Jangan buang-buang waktu lagi, lepaskan pakaianmu sekarang, aku akan pergi mengambil handuk"

FATE // SUNGHOON AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang