33

1.1K 62 2
                                    

Sambil menikmati ayam goreng dan bubble tea, Zeyu ditemani Sunghoon dan Jaehee sedang menonton TV di sofa bak keluarga kecil.

Walau sering diabaikan oleh keponakannya sendiri karena keberadaan Jaehee yang lebih menarik perhatiannya, toh Sunghoon tetap merasa senang karena dengan situasi seperti ini rasanya seperti ia telah memiliki keluarganya sendiri.

Jaehee sebagai istrinya dan Zeyu putranya. Memikirkannya saja membuat Sunghoon tersipu. Sunghoon jadi penasaran, apa Jaehee juga merasakan hal yang sama? Alangkah bagusnya kalau ini bukan hanya simulasi, tapi akan berubah jadi kenyataan.

plaak!

"Ishh, ada apa denganmu?!" tegur Jaehee lengkap dengan tatapan mautnya, memukul tangan Sunghoon yang berusaha menyentuh tangannya diam-diam dari belakang.

Sunghoon menghela nafas pasrah meratapi nasibnya sambil memakan kentang goreng.

Apa itu bonus dari berangan membangun rumah tangga denganmu? tanya Sunghoon dalam hati.





Sekitar jam setengah 11 malam, Zeyu sudah tertidur dengan pulasnya di sofa. Dengan hati-hati Sunghoon menggendongnya ke kamarnya, sementara Jaehee menyelimutinya.

"Dia imut sekali" ucap Jaehee sambil memandangi Zeyu yang tertidur dengan suara dengkuran kecil yang lucu.

"Pamannya juga imut" ucap Sunghoon sambil diam-diam merangkul perut Jaehee dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu Jaehee.

Jaehee terkekeh dan mengacak rambut Sunghoon.

"Kau mau mandi duluan?" tanya Jaehee.

"Nanti saja, aku mau bermesraan dulu" jawab Sunghoon dengan nada manja.

"Ya sudah kalau begitu aku pakai kamar mandimu"

"Kenapa kita tidak mandi bersama untuk menyingkat waktu?" usul Sunghoon yang dibalas oleh tatapan maut Jaehee.

"Menyingkat waktu? Yang ada justru memperpanjang waktu! Minggir, aku mau mandi sekarang badanku gerah" 

Jaehee berjalan meninggalkan Sunghoon yang merengek manja. Tapi ia tak peduli dan meninggalkannya sambil menahan tawa.





Setelah keduanya selesai mandi, mereka kembali ke sofa untuk menikmati malam berdua.

Jangan salah paham, mereka hanya menonton film.

"Entah sudah keberapa kalinya aku menonton film ini" ungkap Jaehee.

"Kau begitu menyukai film romantis?" tanya Sunghoon sambil mengecup ringan pundak Jaehee.

"Tidak juga, aku hanya menyukai film romantis dari era victoria" jelas Jaehee.

"Kalau begitu pasti ada bagian yang menjadi kesukaanmu"

"Ada, sebuah kalimat yang aku ingat, 'do not be in a hurry, the right man will come at last" ucap Jaehee sambil tersenyum di akhir.

Mendengar susunan kalimat itu, Sunghoon pun tanpa pikir panjang langsung menanggapinya, "And your right man is here, next to you, and hold you tight" ucapnya dengan suara yang lembut, sambil merengkuh Jaehee ke dalam pelukannya yang dalam dan hangat.

"Kita berjanji akan menyelesaikan film ini kan" goda Jaehee, karena kalau sudah begini biasanya mereka akan langsung  ke tahap selanjutnya.

Sunghoon melepas pelukannya dan menatap Jaehee.

"Sebaiknya kau tepati janjimu" ancam Sunghoon sambil menutup salah satu matanya.

Mereka lalu tertawa geli bersama, dan menyelesaikan film seperti perjanjian.







FATE // SUNGHOON AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang