Bismillahirrahmanirrahim...
Hai, assalamualaikum!
Apa kabar?
Meme hari ini jatuh pada:
Tandai kalau ada yg typo yaaa 🙏🏻
Happy Reading ❤️
Sekitar dua bulan berlalu sejak di mana aku di nasehati bunda. Sejak di mana kami berdua sadar tengah berada di hal yang salah.Setelah kejadian itu, aku benar-benar introspeksi diri. Berusaha untuk tidak terlalu mencintai Ashar. Hal yang kulakukan secara terus-menerus adalah menyentak diriku sendiri kala aku mulai kembali memikirkan Ashar.
Gagal wajar, yang enggak wajar itu menyerah.
"Ayo, Sya!" Sunday mengajakku segera masuk, saat ini kami berada di kafe untuk kerja kelompok.
"Ayo!" Jawabku mengikuti langkah Sunday.
Kelompokku yang kebetulan bersama Sunday membuatku bener-bener bahagia. Setidaknya aku tidak canggung-canggung banget kalau ada yang akrab kayak Sunday.
Setibanya kami di dalam kafe, aku dan Sunday celingak-celinguk mencari keberadaan salah satu teman kelompokku yang bertugas memesan tempat.
"Itu dia, Sya!" Sunday menarikku menuju seorang lelaki berbaju biru malam yang tampak melambaikan tangan ke arah kami. Ialah anggota terakhir di kelompok kami.
"Assalamualaikum!" Aku dan Sunday mengucapkan salam saat tiba di depan Edward, cowok tersebut kemudian menjawab salam kami.
"Waalaikumsalam. Jadi gimana? Langsung kerja aja, ya?" Tanya Edward pada aku dan Sunday.
"Iya, langsung aja." Jawabku, kemudian kami mulai mengerjakan bagian masing-masing, yang sudah kami bagi melalu grup tadi sebelum ke sini.
Mendapatkan anggota kelompok yang gercep dan mau membantu meringankan, alias mengerjakan tugas. Adalah satu hal yang patut di syukuri di dunia ini. Itu adalah rezeki.
"Finally akhirnya!" Ucapan Sunday itu membuat fokusku dengan Edward beralih padanya.
"Gue tinggal dikit, nih." Balasku pada Sunday. Namun, sedetik kemudian, aku dan Sunday menatap ke arah Edward yang memanggil kami.
"Kenapa?" Aku bertanya pada Edward.
"Anu, tadi Sunday kan ngomong 'Finally akhirny', itu pendobelan kata. Jangan di ulangin lagi, takutnya kalau di tempat lain Lo ngomong gitu, Lo bakal di ketawain. Finally itu artinya adalah akhirnya, jadi enggak perlu pake dua kata gitu." Terang Edward dengan hati-hati.
Di jelaskan seperti itu, Sunday menyengir malu. "Hehehe, makasih udah ngasih tau." Papar gadis itu yang dibalas ucapan 'sama-sama' oleh Edward.
Kemudian, aku dan Edward kembali fokus mengerjakan tugas bagian masing-masing, sementara Sunday mulai bersantai dengan minuman yang dipesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashar (End)
Teen FictionCinta Isya pada Ashar sepertinya bertepuk sebelah tangan. Meskipun begitu, Isya tetap saja menyukai Ashar. Sebab, Ashar adalah tipe lelaki idamannya. Lantas, apakah cinta Isya akan terbalaskan atau justru sebaliknya? *** Religi-romantis #9 in agama...