06. Jodoh

1K 66 7
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Haloo assalamualaikum prend!

Apa kabar?

💐 Apa makanan yang enggak kamu suka?

🥞 Memes for today 🥞

Kedepannya aku bakalan kasih meme dari pin tiap part buat seru-seruan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedepannya aku bakalan kasih meme dari pin tiap part buat seru-seruan.

Happy Reading ❤️


Ini serius, Ashar ngechat aku?

Mana pesannya bikin geer lagi!

"Lo enggak sakit, kan? Lo kan enggak bisa kena hujan." Itulah pesan singkat dari Ashar yang berhasil membuatku senyum-senyum sendiri setelah menelan makananku.

Aku melirik ayah dan bundaku yang masih fokus mengajarkan kedua adik-adikku. Cukup lama aku menatap pesan tersebut, bingung mau jawab apa.

"Enggak, kok, Alhamdulillah, hehehe." Aku akhirnya membalas pesan dari Ashar dengan kalimat seperti itu. Usai itu, aku kembali menunggu jawaban apa yang kira-kira Ashar berikan terhadap pesanku barusan sembari melanjutkan makanku.

Tepat setelah lima menit berlalu, usai aku kembali ke kamar karena telah selesai makan, ponselku kembali berbunyi. Segera aku mengeceknya.

"Astaghfirullah!" Ucapku tertahan. Cukup kesal dengan Ashar yang ternyata hanya menanggapi pesanku dengan emoticon jempol. Aku udah nunggu lama loh!

Aku menghela napas kemudian berbaring di kasur sembari menatap dinding kamarku. Ingatanku sontak menjelajah awal pertemuanku dengan Ashar.

Kelas 1 SMP adalah awal mula kami bertemu, tepatnya saat libur panjang. Ashar pulang ke rumahnya setelah mondok setengah tahun. Kala itu, bulan Desember yang menjadi saksi pertemuan pertamaku dengan Ashar.

Tidak, aku bukan jatuh cinta pada pandangan pertama. Awalnya biasa saja, eh lama-lama jadi suka. Selama SMP, aku dan Ashar bertemu hanya sesekali. Namun, setelah SMP, tepatnya kelas satu SMA akhir semester satu, aku mulai suka sama doi, hehehe.

Alasannya ... karena Ashar benar-benar tipeku!

Ashar itu Sholeh, selalu sholat di masjid bahkan jadi imam sholat. Kemudian tidak munafik, wajah Ashar sangat enak di pandang, senyumnya juga manis banget.

Ashar juga wangi, suaranya ketika melantunkan ayat suci Al-Quran juga merdu sekali, sangat menenangkan hati, dan stylenya Ashar bener-bener tipeku! Fyi aja, tipeku tuh yang keliatan badboy tapi aslinya alimboy gitu. Nah, si Ashar ini 100% sama dengan itu.

Maka dari alasan itulah aku tetap suka sama doi meskipun Ashar cuek-cuek bebek. Its oke, aku bisa tikung lewat jalur langit kok.

***

Ashar (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang