Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum, halo semuanya!
Apa kabar?
Semoga baik-baik saja, yaa!
Oh iya, kita semua jangan lupa untuk selalu kirim doa dan bantuan untuk Palestina, yaa!🥹
Happy Reading ❤️
Hari berlalu dan besok adalah hari di mana statusku akan berubah menjadi seorang istri. Rasanya benar-benar deg-degan parah.
Rumahku yang awalnya hanya diisi oleh lima orang anggota keluarga saja kini sudah ramai di datangi orang.
Keluarga bundaku yang memang sebaik itu padaku hampir semuanya datang dan menginap. Keluarga ayahku tentunya juga ikut datang. Senang rasanya.
Aku menatap wajahku pada cermin. Bibirku terus saja melengkung ke atas. Menandakan bahwa aku sebahagia itu walaupun tengah di landa kegugupan untuk hari esok.
Usai melakukan aktivitas skincare malamku, aku kembali ke kasur dan merebahkan diri di sana. Aku menatap sekeliling kamarku sambil lagi-lagi tersenyum. Kamarku kini sudah penuh dengan hiasan. Ini adalah kamar pengantin.
Lelah senyum-senyum sendiri, aku mengambil ponselku. Membuka aplikasi hijau dan beralih pada bagian status. Keningku sedikit berkerut melihat Ashar yang ternyata membuat Story. Awalnya ku pikir ini adalah Status Ceramah lagi seperti biasanya. Namun saat membukanya pipiku lantas memerah.
Story yang awalnya ku kira berisi ceramah justru berisi gombalan. "Buat gue?" Gumamku dengan senyum-senyum sendiri. Padahal niatku tadi ingin berhenti senyam-senyum dengan menggunakan ponselku.
Karena tidak mau berinteraksi lebih, apalagi ini adalah jam-jam terakhir sebelum sah, aku memilih tidak menanggapi status Ashar tersebut. Biarlah esok hari langsung ku intograsi, itupun juga kalau aku masih ingat.
***
Jam tiga dini hari aku bangun untuk melaksanakan sholat tahajjud, memohon agar acara pernikahanku dengan Ashar hari ini di mudahkan dan dilancarkan.
Setelah itu aku membaca Al-Qur'an sembari menunggu Subuh. Hal ini kulakukan juga agar aku dapat melepaskan kegugupanku.
Waktu yang kurasa berlalu cukup lambat akhir tiba juga di waktu subuh. Lantas aku menunaikan sholat qobliah subuh lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Setelahnya aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Tidak lama setelah aku selesai dengan acara mandi dan menggunakan pakaian seadanya, MUA ku pun datang.
Kamarku kemudian di kunci agar kakak MUA tersebut dapat fokus tanpa adanya gangguan. Entah dari bocil-bocil keluargaku atau justru hal-hal lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashar (End)
Teen FictionCinta Isya pada Ashar sepertinya bertepuk sebelah tangan. Meskipun begitu, Isya tetap saja menyukai Ashar. Sebab, Ashar adalah tipe lelaki idamannya. Lantas, apakah cinta Isya akan terbalaskan atau justru sebaliknya? *** Religi-romantis #9 in agama...