Author's POV ...
H-3 Before Cessie Being Put Into The Maze
Tiga tahun berlalu, gadis itu masih setia menatap para glader dari monitor dihadapannya. Tiga tahun bukanlah waktu yang tak lama, banyak hal yang terjadi. Pada awal satu tahun setelah para glader mulai banyak, sesuatu yang tak diduga terjadi.
Cessie harus membuka ke empat sisi pintu maze yang mengakibatkan Grievers masuk menyerang mereka.
Banyak glader yang gugur. Diantaranya ada George yang merupakan glader terkemuka.
Cessie tak ingin terjadi hal buruk pada Minho. Tapi dia harus patuh pada Ava walaupun dia tau hal itu akan memusnahkan sebagian glader.
Sekarang, masih ditempat yang sama, Cessie memperhatikan sosok yang ditampilkan dimonitor. Dari kamera yang diletakan di ujung atas tembok maze dia memperhatikan Minho dengan seksama.
Pria itu tampak kelelahan bersama seorang pelari lainnya yang selalu melakukan tugas bersama Minho.
Harapan hampir sirna, Cessie tak begitu bodoh. Harus sampai kapan dia menunggu mereka keluar dari dalam sana? Bahkan tak ada clue dari Wicked agar mereka bisa menemukan jalan keluar.
Dia harus bertindak. Dia harus membicarakan ini pada Teresa dan Thomas.
"Aku tak sanggup lagi melihat mereka. Kurasa kita harus hentikan uji coba ini" Ucap gadis itu memohon.
"Sedikit lagi Cessie." Ucap seorang pria kepadanya. Cessie tidak tega melihat subject-subject yang mereka kirimkan kedalam maze.
"Mereka sudah mencoba semampu mereka. Apa lagi yang ingin kita uji?" Tanya cessie.
"Ikuti saja dulu arahan dari mereka" ucap pria itu sambil melirik beberapa orang yang sedang melakukan berbagai aktivitas lab tempat mereka bekerja.
"Thomas, lihat ini" ucap seorang gadis kepada pria yang berbicara dengan Cessie.
"Lihat. Mereka hampir berhasil. Aku sudah membuat beberapa serum yang akan segera diuji
ke beberapa orang." Ucap gadis itu.
"Kau yakin Teresa?" Tanya cessie. Belum sempat menjawab, Ava dengan setelan putih datang menghampiri.
"Kerja bagus anak-anak. Tidak sia-sia kami menjaga kalian dan melatih kalian dengan disiplin" ucapnya
"Bagaimana dengan serum yang kau buat. Katakan padanya Teresa." Ucap Cessie. Teresa kemudian berbicara.
"Serum ini diambil dari salah satu subject di grup B. Tapi ini tidak cukup untuk memutuskan virus yang ada didalam darah. Dia hanya mampu memperlambat proses perubahan pada manusia." Jelas Teresa.
"Itu karna kau tidak mengambil semua yang mereka punya." Ucap Ava sambil terus memperhatikan mereka.
Cessie yang sudah tau maksud dari wanita itu hanya mampu memundurkan langkahnya. Pikirannya kacau.
"Kita tidak bisa" ucap Thomas.
"Apa maksudmu ava?" Tanya Cessie kepada Ava.
"Yah, kau pasti sudah tau. Ambil segalanya yang mereka punya. Semua cairan yang mampu menghasilkan serum" Jelas Ava dengan santainya.
"Tapi tidak di grup B. Kita harus mencari di grup A. Mereka lebih unggul dari pada grup-grup yang lain" jelas Teresa.
"Tidak bisa." Gumam Cessie pelan.
"Aku tidak bisa melanjutkannya." Ucap Cessie.
Ava terlihat berjalan mendekat kearahnya.
"Wicked is good. Yakinlah Cessie. Mereka akan aman. Kita sudah dipenghujung keberhasilan. Setelah semuanya berakhir, kau akan mendapatkan Minho kembali seperti dahulu dengan memorinya yang telah dikembalikan. Kau hanya membutuhkan waktu lebih untuk menunggu hingga saat itu datang." Jelas Ava.
Cessie bersikeras untuk segera mengakhirinya tapi Ava lebih memiliki kuasa untuk membuat keputusan dibanding Cessie.
"Waktu lebih lama? Maksudmu aku harus menunggu lagi? Kau tak lihat? Aku sudah menyia-nyiakan tiga tahun milikku jauh darinya. Aku tau kau pikir itu tak kan bertahan lama. Aku tau aku terlalu mudah untuk jatuh cinta pada seseorang. Tapi bagaimana mungkin aku harus menunggu lebih lama lagi? Bagaimana jika dia mati didalam sana dan aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal? Lebih buruknya lagi dia bisa mati tanpa mengetahui siapa aku. Please, Ava. Mengertilah. Kita tak bisa terus-terusan seperti ini. Ini sudah sangat melenceng dari misi yang ingin kita jalankan." Jelas Cessie berusaha menetralkan suaranya.
Ava menaikan alisnya. Saat mendengar semua ungkapan dari Cessie. Itu adalah ungkapan paling benar yang pernah Ava dengar dari mulut seseorang tentang project ini.
Tak ada yang perlu dipertimbangkan lagi, Ava sudah membulatkan tekadnya untuk tetap melakukan percobaan ini pada subject.
Dia tidak akan pernah melepaskan para subject, apalagi subject uji coba lainnya di grup B yang setelah selesai diuji, mereka memiliki peningkatan walaupun tak sebanding dengan subjek di grup A.
"Aku akan mempertimbangkan itu Cessie. Kalian lakukan saja apa yang sementara jadi tugas kalian, kita akan tau hasilnya setelah semua selesai. Bersabarlah. Berproses memang sulit, apalagi melakukan semua itu untuk dunia yang kita tempati. Menyelamatkan banyak nyawa harus dimulai dengan pengorbanan. Mereka yang telah gugur sejujurnya tidak gugur secara sia-sia. Mereka justru yang membawa kita hingga kita bisa tiba ditahap ini. Cintailah pekerjaan kalian, itu lebih baik." Jelas Ava. Cessie tertawa kecil.
"Cintailah pekerjaan, sangking cintanya aku sampai merelakan nyawa Minho dipertaruhkan didalam sana seperti seekor tikus yang dilepaskan di kandang buaya. Miris." Ucap Cessie lalu berdiri meninggalkan mereka semua.
Thomas mengikuti gadis itu dari belakang meninggalkan Teresa dan ava didalam.
"Aku sudah berulang kali mengingatkannya tapi seperti yang kau lihat, dia keras kepala." Ucap Teresa sambil tersenyum.
Ava mengangguk setuju dengan yang Teresa sampaikan. Tak ada orang sekeras kepala seperti Cessie. Dan jika itu harus ada, dia adalah Minho.
"Yeah. Aku sudah memutuskan sesuatu. Aku memiliki rencana lain. Akhir-akhir ini, dia sering menolak jika diberikan tugas yang menantang. Aku melihatnya sebagai ancaman sekarang. Aku ingin memberimu misi lainnya. Kau harus menjalankan semuanya sesempurna mungkin. Buat mereka percaya lalu lakukan misimu." Jelas Ava.
Teresa terlihat tertarik tapi masih bingung dengan maksud Ava. Ava menjelaskan secara detail misi Teresa membuat gadis itu mengangguk setuju untuk melakukan tugasnya.
Next >>>
![](https://img.wattpad.com/cover/342988686-288-k304958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST)
FanfictionSetelah subject A0 mengorbankan diri menyelamatkan subject A1, para creator makin tertarik pada subject A0. Subject A0 berhasil membuat subject incaran creator yaitu subject A7 dan Subject sisanya lulus dalam uji coba maze. Subject A0 tersengat Grie...