Warning : Typo (Bantu correct kalau nemu ya)
Author's POV ...
Cessie terbangun saat seseorang menggoyangkan tubuhnya mencoba membangunkan dirinya dari tidur pulas yang dia rasakan.
"Oh, Cess. Matamu bengkak. Apa yang terjadi padamu?" Tanya pria dihadapannya.
Cessie menggosok matanya mencoba menetralkan pengelihatannya yang agak buram. Mungkin karena kotoran dimatanya.
"Tidak, mataku terasa gatal sejak malam. Aku menggosoknya hingga bengkak. Aku akan pergi membilasnya dengan air." Ucap Cessie dengan suara yang tidak memiliki semangat. Gadis itu langsung berdiri dan pergi mengambil sebotol air lalu membilas wajahnya.
Brenda menatap Thomas, sesekali Thomas tersenyum pada gadis itu.
"Adikmu keras kepala. Aku sadar sejak pertama kali bertemu dengan kalian." Sambung Brenda.
Thomas tertawa kikuk dengan wajahnya yang memerah.
"Yeah, sama seperti yang Minho katakan. Like brother like sister." Ucap Thomas.
Brenda tersenyum hingga akhirnya Jorge menemui Brenda menyuruhnya untuk bersiap-siap.
Para glader mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka. Newt dan Minho sedang berbicara. Mereka membicarakan tentang pelarian ini.
"By the way, what's wrong with her?" Tanya Newt saat mereka terdiam. Minho masih menatap lurus ke sisa api unggun yang sudah padam.
"Nothing happened." Jawab Minho singkat.
Jujur saja, Minho berpikir keras dengan hal yang terjadi semalam. Ada sedikit penyesalan dan keputus asaan dalam dirinya. Berjuang membuat gadis itu kembali padanya bukanlah hal yang sulit.
Minho tak ingin egois langsung menghampiri Cessie dan mengatakan padanya bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai sebelum Wicked menculik ingatan mereka.
Rasanya aneh, apa lagi menyaksikan kejadian semalam membuat hati Minho terluka. Dia mencintai Cessie setulus hatinya dengan segenap jiwanya tapi gadis itu malah menganggap Minho mempermainkan dan hanya butuh tubuhnya saja.
Semakin keras dia berusaha, semakin lemah peluang untuk mendapatkan Cessie kembali.
"Dia menyukaimu Minho." Ucap Newt dengan wajah yang murung tapi ketika berpaspasan dengan mata Minho, Newt tersenyum paksa.
"Aku tau saat kejadian di lantai dasar Marcus. Maaf mengatakannya dan maaf jika kau melihatnya. Dia mengatakan kalimat yang kuyakini tertuju padamu." Ucap Newt.
Minho awalnya tak ingin mendengar tapi melihat Newt menghayati ucapan itu, membuat Minho mengurungkan niatnya dan memutuskan mendengar.
"Ucapnya 'kau bukanlah dia'
Aku yakin 'dia' yang Cessie maksud adalah dirimu." Ucap Newt. Minho membuang nafasnya dengan kasar sambil menggelengkan kepalanya."Tidak semudah itu Newt. Sudahlah. Aku juga tak menyukainya, lagian aku hanya mendekatinya sekedar menghibur perasaanku Saja. Aku butuh seseorang untuk ku bully." Ucap Minho diakhiri dengan tawanya.
Newt menatap Minho dengan kesal, mereka telah bersahabat sejak pertama dikirim ke maze, yang artinya Newt sudah tau mana Minho yang jujur dan mengelak saat berbicara.
"Ayo Newt, kemasi milikmu dan kita akan pergi melanjutkan perjalanan yang tak berujung ini." Ucap Minho.
Disisi lain Cessie berjalan kearah Aris saat Aris sedang memasukan botol air di ranselnya.
"You look beautiful, Cessie." Ungkap Aris sambil meletakan tangannya di pinggangnya sendiri.
"Thankyou Aris." Balas Cessie sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST)
FanfictionSetelah subject A0 mengorbankan diri menyelamatkan subject A1, para creator makin tertarik pada subject A0. Subject A0 berhasil membuat subject incaran creator yaitu subject A7 dan Subject sisanya lulus dalam uji coba maze. Subject A0 tersengat Grie...