Author's POV ...
Dunia terlalu besar untuk seorang gadis yang malang sepertinya. Dia memundurkan langkahnya dengan memegang dadanya yang terasa sesak, gadis itu berjalan kesamping, tak sengaja matanya mendapati bayangan Minho dari dalam yang menatap keluar ke arah Cessie lewat jendela kecil yang terbuka.
Pemandangan yang ingin Cessie rasakan tapi Minho malah melakukannya bersama Teresa.
Gadis itu duduk di pangkuannya dengan kedua tangan yang melingkar dileher Minho. Minho tampak tak berekspresi hanya memikirkan rencana yang telah dia susun dalam pikirannya. Rencana yang mungkin bisa membuat Cessie salah menduga akan dirinya.
Cessie meneteskan air matanya sambil berlari kearah yang tak tentu.
"Cessie?" Gumam Minho. Semua terjadi layaknya slowmotion yang berputar dipikirannya.
Minho melepaskan tangan Teresa meninggalkannya sendiri sambil memanggil nama Minho.
Minho berlari mengejar Cessie. Disisi lain perbuatan Minho yang memilih meninggalkannya lalu mengejar Cessie membuat gadis itu semakin emosi. Cessie pikir Minho benar-benar melupakan Cessie dan sepenuhnya bersama Teresa, tapi pria itu tetap saja sama.
"Shit!!" Umpat Teresa.
Cessie pikir Minho membiarkannya, gadis itu berlari dihamparan gurun lebih jauh dari tenda Right arm. Dia berpikir untuk segera kembali pada Wicked. Apa dia harus menjalankan misi Wicked untuk membawa semua subject kembali? Tapi dia tak mungkin melakukan itu hanya karena seseorang.
Dia tak ingin mengorbankan banyak orang hanya karena kekecewaannya pada Teresa.
Mungkin mengorbankan dirinya sendiri adalah hal yang baik. Cessie sudah membulatkan pilihannya. Dia sudah memiliki tekad untuk kembali pad Wicked.
Seseorang menahan tangannya sebelum dia menjauh dari right arm. Tangan itu terlalu kuat untuk dilepaskan.
Cessie menatap kedua mata yang tertuju padanya. Gadis itu sekarang merasakan amarah yang menggebu-gebu.
"Aku bisa jelaskan. Ini tak seperti yang kau lihat." Jelas Minho.
"Lepaskan aku! Apa yang perlu kau jelaskan? Aku bukan siapa-siapamu dan aku tidak berhak untuk mengetahui apapun yang kau lakukan." Jelas Cessie.
"Tidak, Cessie. Ak-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, cessie berteriak di depan wajahnya.
"Aku tak peduli! Kenapa tak kau biarkan aku mati dibangunan itu? Kenapa kau selalu menolongku disaat aku ingin mati? Kenapa tak kau biarkan aku dengan rencanaku sendiri? Aku tak butuh bantuan darimu! Aku tak butuh apapun darimu. Aku benci Teresa! Aku benci dirimu! Aku-" amarah yang keluar berubah menjadi tangisan. Gadis itu menangis membenamkan wajahnya dalam kedua tangannya.
Minho terlihat sangat sedih menatap gadis itu. Dia ingin memegang tangan Cessie tapi gadis itu terus saja menghempas tangannya, membuat Minho semakin menjauh.
"Kau lihat aku, Minho? Aku lelah seperti ini. Kau tak lihat tubuhku yang semakin remuk? Kau sendiri yang melihat jahitan dilenganku akibat robekan parah waktu di maze. Kau tak lihat betapa diriku ketakutan dibanished oleh kalian yang seharusnya membuatku aman? Sekarang, di scorch ini, nyawaku hampir melayang akibat uji coba lab dan kau menyelamatkan ku lagi. Ledakan itu seharusnya membuatku mati dan kau seharusnya tak disana menyelamatkanku. Aku seharusnya berakhir didalam sana, Minho. Kau menyelamatkanku membuat diriku semakin berharap kepadamu. Aku tak tau bagaimana menjelaskannya. Aku tak tau apa yang terjadi, aku benar-benar tak mengikuti semua yang terjadi dalam hidupku. Kenapa kau tak membiarkanku mati saja? Aku capek. Aku capek Minho."
Isakannya membuat Minho tersiksa.Apapun yang Minho lakukan sama saja dia lakukan untuk menyelamatkan Cessie. Cessie tak mengerti kenapa pria itu bersifat demikian padanya.
Minho masih belum berkutik. Pria itu bisa merasakan emosi Cessie. Dia butuh waktu dan tempat untuk memikirkan apa yang terjadi.
"Aku harap aku tak pernah membiarkanmu menjadi subjek. Aku harap kau bisa mengingatku. Aku tak punya cara lain lagi agar kau bisa mengingatku. Aku merindukanmu. Aku sudah berjuang sejauh ini hanya untuk melihatmu. Aku sadar dengan semua yang pernah kita alami. Aku baru menyadarinya ketika aku coma dan aku bersyukur aku mengetahui dirimu sebelum aku mati. Aku hanya ingin semua kembali seperti dulu. Aku- aku tak tau harus menjelaskannya seperti apa. Aku telah melihatmu bersama Teresa. Oh astaga, haruskah aku mengungkapkan apa yang kurasakan terhadapmu? Aku akan sangat rendah jika harus ku akui perasaanku ini." Cessie membuang pandangannya saat air mata menetes.
"Kau memang tak mengerti apa yang kulakukan. Aku melakukan ini untukmu-" ucapannya tak cukup membuat Cessie diam.
"Untukku? Aku tak butuh penyelamatanmu! Kenapa kau tak biarkan aku mati saja disetiap tragedi yang terjadi? Kenapa kau begitu menahanku seakan-akan kau mampu membalas perasaanku? Aku melihat dengan jelas bahwa kau mencintai gadis itu! Kenapa kau begitu egois tak melepaskanku saja dan berhenti menjadi penyelamatku? Arghh! Sialan kalian!" Teriaknya frustasi diakhir kalimat.
Cessie sudah tak tahan lagi. Dia tak tau juga bagaimana mengungkapkan yang sebenarnya. Rasanya mustahil memberitahu Minho sementara pria itu tak mengingat apapun.
"Kau bertanya kenapa aku melakukan semua itu? Kau pikir aku melupakanmu? Kau pikir aku tak mengingatmu sama sekali? Kau percaya cairan yang ada di inkubator itu bisa membuat memoriku hilang? Semua itu gagal, Cessie. Cairan itu tak mempan pada diriku! Kalian pekerja yang buruk! Bahkan kalian gagal membuatku lupa! Tiga tahun di maze memikirkan mu bukanlah hal yang mudah! Aku menderita didalam sana harus berkeliling diantara himpitan dinding raksasa sialan itu hanya untuk menemukan jalan keluar agar bisa bersamamu? Kau pikir aku senang saat mendapatimu berdiri disamping Chuck memandangku seperti orang asing? Aku ingin gila melihatmu di maze! Rasanya aku ingin membunuh para creator saat kudapati dirimu didalam sana! Kau pikir aku tenang membiarkanmu di banish? Tenga malam saat semua sudah tidur, aku mencoba memanjat rumput menjalar di dinding agar aku bisa masuk kedalam sana menyelamatkanmu, tapi aku tak bisa memanjatnya. Aku berulang kali jatuh karena kekhawatiran ku yang lebih padamu. Aku hampir gila, Cessie. Aku hampir kau buat gila didalam sana!" Jelasnya. Amarah sudah dipuncak kepala Minho.
Dia tak bisa menahan semua yang dia simpan selama ini. Bagaimanapun juga Cessie tetaplah yang terpenting diantara semua.
Cessie menatap tak percaya. Selama ini Minho mengenalinya? Bahkan saat Cessie tak ingat?. Pikirnya dalam hati.
"Otak kecilmu yang terlalu bodoh! Kau yang egois! Kau tak memikirkan perjuangan orang lain! Kau pikir hanya dirimu yang menderita? Aku- lebih menderita- darimu! Andai Newt bukan sahabatku, sudah kubunuh dia saat di glade bersamamu. Siapa lagi? Sekalipun Thomas yang tak menjagamu, aku tak takut menghajarnya. Kau sangat egois! Bodoh! Hidup lagi! Berhenti bertingkah seolah-olah kau yang paling menderita! Aku, yang kau biarkan berkeliling di maze selama tiga tahun berlari menjauh dari Griever bukanlah hal mudah! Kau dan creator gila itu menjadikan ku subjek uji coba yang seakan tak memiliki nilai. Seandainya aku mati, yah sudah. Kalian tak benar-benar mempedulikan nyawaku!" Jelasnya dengan amarah. Pria itu mendekat kearah Cessie saat kerumunan mendengar suara ribut dari arah mereka.
Minho meludah disampingnya lalu menatap tajam Cessie seakan-akan dia memiliki dendam yang mendalam.
"Aku muak dengan semua ini! Bukan hanya kau saja, si gadis yang mereka anggap pintar. Gadis yang mengontrol kematian di maze! Kau kan yang melakukan pembantaian lewat Griever setahun setelah aku di maze? Aku tau. Kau pikir aku tak sering mendengar kalian berbicara bersama Ava si jalang itu dan Johnson sialan?. Kau terkejut? Aku mengiyakan semua yang mereka perintahkan agar mereka tak menyakitimu. Apa kau tak Johnson akan membunuhmu jika aku lari? Kau tak tau kan? Aku mengurungkan niatku untuk keluar karena kau! Apa kau puas?!"
Cessie menatapnya tak percaya. Sementara yang lain mulai menghampiri melerai keributan. Cessie menatap sepasang mata itu lalu berkata :
"Then i wish you were dead!"
Comment anything...
Next ?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST)
FanfictionSetelah subject A0 mengorbankan diri menyelamatkan subject A1, para creator makin tertarik pada subject A0. Subject A0 berhasil membuat subject incaran creator yaitu subject A7 dan Subject sisanya lulus dalam uji coba maze. Subject A0 tersengat Grie...