Chapter 42 : Right Arm

462 59 2
                                    

Author's POV ...

"Newt!!"

Teriak seorang gadis saat mendapati dirinya terbangun dengan tubuh yang dibalut perban dibagian kepala, tangan dan kakinya. Entah dimana dia berada sekarang, tenda berwarna hijau tua dengan suasana yang damai terasa begitu nyata.

"Cessie? Kau sudah sadar. Thomas!" Teriak seseorang dihadapannya.

"Where's Newt, Brenda? Where is he?!" Tanya Cessie saat mendapati Newt tak ada diruangan itu. Brenda menatap Cessie dengan tatapan khawatir.

"He's fine, Cessie. Don't worry." Jelas Brenda mencoba menenangkannya. Kenapa fase tiga terasa sangat nyata? Rasa itu benar-benar sakit. Aku tak ingin hal itu terjadi.  Ucap Cessie dalam hatinya.

Perlahan gadis itu mulai memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tumit yang menyentuh dagunya.

"Hey, its okay. Cessie, tenang saja. Kau aman sekarang." Ucap Brenda. Belum sempat memeluknya, Thomas berlari kearah Cessie sambil memeluknya.

Newt masuk sesaat setelah Thomas datang. Sepasang mata yang penuh emosi menatapnya sedalam mungkin.

"Newt!" Ucap cessie langsung melompat memeluknya. Thomas, Brenda Newt bahkan Aris, Frypan dan Jorge yang baru datang menatap Cessie heran. Apa yang terjadi dengan gadis itu?. Pikir mereka dalam hati.

"I kill them all. Im sorry. It is all my fault." Ucap Cessie dengan isakan tangis yang terbenam saat berada dipelukan Newt.

Mereka terkejut mendengan Cessie. Mereka tak percaya dengan ucapan itu. Mana mungkin gadis sepolos Cessie membunuh semua? Lalu semua yang dia maksud siapa? Mereka mempertanyakan hal itu dalam pikiran mereka.

"Hey, what's wrong with you? Im Fine Cessie." Jelas Newt sambil memeluknya. Cessie terisak dalam tangisannya tapi dia mencoba untuk tertawa hingga membuat kesan yang sangat emosional.

"I thought you were dead!" Ucapnya lagi. Newt menaikan alisnya. Thomas menatap Newt tersenyum kecil dengan heran.

"Kau sangat mengerikan." Ucap Newt sambil tertawa. Apapun yang terjadi dalam ingatannya, dia harap Newt tidak akan sama seperti yang dia lihat.

Minho? Dimana dia?. Ucap Cessie dalam hati. Semua ada disini tapi Minho tak kelihatan. Seorang wanita masuk, wanita itu tampak ramah. Dia menggunakan sarung tangan medis lalu mengecek keadaan Cessie.

"Akhirnya kau sudah siuman. Kau tampak cantik walaupun aku memperban dahimu. My name is Mary, aku seorang dokter. Kau tak perlu meragukanku lagi karena aku sudah menyembuhkan Brenda sesaat sebelum dia berubah menjadi crank." Ucap wanita itu sambil tertawa.

Cessie menatap Brenda saat mengetahui Brenda terkena flare. Brenda menyengir kearah Cessie lalu menaikan bagian bawah celananya untuk memamerkan bekas luka yang mengering.

Cessie tampak memproses keadaan, gadis itu tampak diam lalu mulai menanyakan pertanyaan yang mungkin terlintas dipikirannya saat melihat Brenda.

"Berapa lama aku disini? Apa yang terjadi? Aku dimana?" Tanya gadis itu plin-plan.

Jorge menenangkan Cessie mengingat gadis itu baru siuman dari comanya.

"Jangan terlalu dipikirkan. Kau baik-baik saja sekarang. Ayo, jawab pertanyaannya satu persatu.'' Ucap Jorge.

"Kau sudah lima hari tak sadarkan diri. Kupikir kau sudah mati saat ledakan besar tapi ternyata aku salah. Untuk menjawab pertanyaanmu kita dimana, kita sekarang sudah bersama Right arm." Ucap Thomas.

"Just like what i said. Aku akan berhasil jika kita tiba ditempat right arm." Ucap Brenda lalu tersenyum.

Cessie tak merespon akan hal itu, dia masih bingung dengan yang terjadi. Dia ingat ledakan akibat land mine yang dia pasang. Dia ingat betapa kuat ledakan itu yang menghempas tubuhnya membuat kepalanya terbentur di dinding yang mulai runtuh dan-

Seseorang?

Seseorang menyelamatkannya, tapi siapa?

Minho?

Dimana Minho? Kenapa sejak tadi dia tak menemui bayangan Minho? Apa kejadian itu menimbulkan korban? Pikirannya kacau.

"Dimana Minho? Apa dia-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Cessie dibuat bungkam ketika Newt menghampirinya lagi.

"Tenanglah Cessie. Minho baik-baik saja. Tak ada yang korban disini. Dia ada diluar bersama Teresa dan yang lainnya. Kau boleh menemuinya setelah kau sudah benar-benar baikan. Minho mungkin belum tau jika kau sudah siuman itu sebabnya dia tak ada disini." Jelas Newt sambil mengelus bahunya.

Apapun yang newt ucapkan, sebenarnya tak ada yang baik untuk Cessie. Minho? Bersama yang lainnya? Atau bersama Teresa?.

Wajah Cessie berubah. Kenapa aku tak mati saja?.

"Istirahatlah sebentar dan jika kau sudah bangun lagi kau boleh menemuinya diluar." Ucap Thomas.

Mereka meninggalkan Cessie beristirahat lagi untuk menenangkan pikirannya kecuali Thomas. Thomas masih menemani Cessie memastikan dia pergi setelah Cessie benar-benar tertidur

"Aku sangat kesepian saat kau tak sadarkan diri. Minho mengeluarkan mu dari dalam sana. Awalnya aku benar-benar tak memiliki pengharapan untuk melihatmu lagi karena ledakan itu benar-benar mustahil untuk membuatmu hidup." Jelas Thomas pada Cessie.

Sambil memiringkan tubuhnya yang berada diatas tempat tidur, Cessie membayangkan Minho menyelamatkannya.

Cessie tak bisa berhenti memikirkan Minho yang manis dan romantis saat sebelum maze berubah menjadi Minho yang dingin dan tak berperasaan.

Tiga tahun bukanlah waktu yang lama. Dia waktu itu memiliki Minho yang masih anak-anak, belum sedewasa ini dan mereka benar-benar menjalin hubungan layaknya anak berusia tiga belas dan empat belas tahun.

Sekarang Cessie sudah berusia enam belas dan Minho berusia tujuh belas. Dia ingin merasakan hubungan dewasa itu seperti apa. Haruskah dia mengatakan hal itu pada Minho? Bahwa Minho adalah kekasihnya sebelum era maze?

Cessie harus memberi tahu Minho. Cessie sudah menyusun rencana untuk memberitahunya sebentar malam. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah beristirahat lalu menunggu hingga dia bangun sebentar lalu mencari Minho untuk menjelaskan semua yang telah terjadi.

Rasanya kekuatan dalam dirinya menciut setelah menemukan kembali ingatan-ingatannya yang hilang. Apa itu normal?

Sebenarnya itu bukanlah hal yang normal. Cairan perenggut ingatan yang dibuat Teresa bukanlah sembarang cairan. Harusnya memerlukan cairan lain untuk memulihkan memori seseorang.

Cessie mulai meyakini keajaiban dalam tubuhnya, pantas saja Wicked bersikeras untuk menguji coba dirinya karena dia mulai sadar ada sesuatu yang spesial pada dirinya walaupun subjek favorit mereka adalah Minho, dan Cessie sebagai kelinci percobaan yang siap dikorbankan Wicked.

Cessie menutup matanya sambil mendengar cerita yang Thomas ceritakan padanya agar dia tertidur.

Thomas mengelus rambut Cessie, memastikan gadis itu aman tanpa ada rasa khawatir dan tertidur dengan pikiran yang damai tanpa haru bekerja keras memproses semua kejadian yang dia tak ingat terjadi.

Thomas sangat bersyukur Cessie masih bisa bangun dan menatapnya, hanya Cessie yang dia miliki. Dia harus menjaga Cessie dengan nyawanya. Hidup memang penting, tapi apalah artinya hidup jika kehilangan orang yang sangat berharga? Bagaimana bisa dia menyebut dirinya hidup jika Cessie tak ada disana?



















Ada yang bisa tebak nextnya?

Don't forget to comment anything in your head.

Next >>>


The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang