Author's POV ...
Saat kejadian semakin menegang, tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang dari arah belakang menabrak pasukan Wicked yang berdiri dengan senjatanya membuat kerumunan yang disandera berlarian kembali keposisi untuk melawan.
Baku tembak terjadi kurang lebih selama lima belas menit hingga akhirnya mereka kalah dan minho tersengat aliran listrik dari peluru yang tertancap di lengannya.
Mereka membawa Minho dan Teresa, Aris dan beberapa subjek sainnya kedalam pesawat lalu pergi meninggalkan Medan peperangan yang kacau dengan korban yang begitu banyak.
Cessie berlari kearah mobil Vince menembakan bom kearah pesawat sebanyak lima kali hingga akhirnya mereka benar-benar pergi meninggalkan lokasi itu.
Cessie berteriak histeris dengan apa yang terjadi. Mereka membawa Minho. Dia seharusnya berada disini bersama teman-teman glade lainnya.
Newt menghampiri Cessie. Seketika semua menjadi hening. Mereka membereskan semua yang berantakan dalam hening. Vince menatap Mary dengan tatapan yang sedih.
Bersyukur anak-anak yang mereka selamatkan tidak ada yang menjadi korban.
Apa para glader harus membiarkan Minho dijadikan subject uji satu-satunya? Dia akan sangat menderita jika demikian.
Cessie sangat menyesal pernah membuat keinginan agar Minho mati. Seandainya dia bisa menarik kembali kata-kata itu, dia tak ingin mengucapkan kalimat yang buruk.
Waktu sekitar pukul tiga subuh, beberapa diantara mereka masih terjaga. Mereka tak menyangka Wicked bisa menemukan mereka.
Thomas menceritakan apa yang terjadi. Teresa membawa monitor jarak jauh dan mengirim sinyal kepada Wicked sehingga mereka menemukan para subject dan Right Arm.
Para gladers tak menyangka Teresa mengkhianati mereka. Cessie tak habis pikir dengan gadis itu. Kapan semua akan segera berakhir, disaat semua sudah tepat di tempatnya, ada saja masalah baru yang timbul. Pikirnya.
"Tadi Johnson menanyakan tentang Minho. Kurasa ada sesuatu yang dia butuhkan tentang informasi itu." Jelas Frypan.
Jorge, Brenda, Frypan, Cessie, Newt, Thomas, bahkan Sonya, dan Harriet duduk menatap Vince di penghujung sambil mengelus wajah Mary yang sudah tak bernyawa itu.
"Apa yang dia tanyakan?" Tanya Newt.
"Siapa yang paling dekat dengan Minho." Ucap Fry. Thomas menatapnya dengan bingung.
"Apa maksudnya?" Tanya Thomas. Fry hanya mengedipkan bahunya mengisyaratkan bahwa dia tak tau tentang hal itu.
"Good that. I need to talk with Cessie right now." Ucap Newt saat dia sudah berdiri dan mulai beranjak dari tempat mereka berkumpul. Thomas menahan tangan Newt dengan spontan.
"Kemana kau akan pergi?" Tany Thomas dengan wajah andalannya yang selalu bingung.
"Don't worry. Im not gonna hurt your sister, Tommy." Jawab Newt sambil melemparkan senyum dan menepuk bahu Thomas.
Thomas langsung melepaskan genggamannya dari tangan Newt dan membiarkan Cessie ikut bersama Newt.
Brenda menghampiri Thomas, mereka sedikit berbincang ditempat itu.
Saat Newt dan Cessie sudah sedikit menjauh, dalam gelapnya malam Newt menyalakan senternya yang dia gantungkan di tumbuhan gurun.
Mereka berdua duduk diatas pasir sambil sesekali menatap ke langit dan kearah tempat mereka berkumpul tadi secara bergantian.
"Apa yang membuatmu memanggilku?" Tanya Cessie. Wajahnya terlihat sangat lesu, sementara Newt tetap dengan tatapan yang sama setiap kali dia bertatapan dengan Cessie.
"Ku rasa kau salah paham dengannya." Ucap Newt lalu memandang lurus kedepan.
Cessie menyilangkan kedua kakinya dengan kedua tangan yang memeluk lututnya sendiri.
"Apa maksudnya mengatakan hal itu?" Tanya Cessie dengan kepala yang dia miringkan agar dia bisa menatap sepasang mata milik Newt sambil menyenderkan kepalanya di lututnya.
"Well, he told me that, after you wish him to die." Ucap Newt. Cessie membuang nafasnya dengan kasar. Dia stress memikirkan kalimat itu.
"Im sorry, i didnt-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Newt langsung memotong dengan mengucapkan kalimat berlawanan.
"You don't have to apologize, he's not here anyway. So, it's useless." Jelas Newt. Pandangannya masih lurus kedepan.
"Kau tau? Dia dan Teresa? Mereka tak benar-benar bersama. Sejak kapan Minho menyukai gadis itu? Dia terpaksa melakukan semuanya, membuat glader menyangka bahwa Teresa berharga baginya padahal itu semata-mata bagian dari permainan yang dia buat." Jelas Newt. Cessie mengernyit mendengar hal itu.
"Apa maksudmu, Newt? Aku benar-benar tak mengerti yang kau katakan." Jelas Cessie dengan ekspresi wajah yang bingung.
"Dia tau Wicked pasti akan menemukan mereka, dan mereka mengincarnya sebagai subject murni yang berhasil. Aku tau ini sedikit rasis antara Imune dan yang tidak imun. Dia tau Wicked akan membuat rencana untuk menyandra orang yang dia lindungi agar dia tetap ikut bersama mereka. Jadi ibaratkan Minho peduli padamu, dia tak ingin kau kena sasaran dari apa yang mereka butuhkan dalam diri Minho dengan cara mempergunakan Teresa sebagai target agar Wicked mengira Teresa yang Minho anggap penting. Jadi ketika mereka membawa Teresa, Minho juga akan ikut. Selama ini dia menyembunyikanmu dibalik nama Teresa. Dia tak ingin hal buruk terjadi padamu, Cess. He's a good person. Kau tak perlu meragukannya. Aku kenal Minho bertahun-tahun dan selama dia bertindak tak pernah kutemui kesalahan. Sekarang kau paham kan, kenapa dia berlaku seperti itu terhadapmu." Jelas Newt. Cessie terpaku dengan hal itu.
Minho benar-benar memikirkan dengan matang semua yang dia lakukan. Cessie merasa tak pantas karena sikapnya sudah membuat Minho mendengar kalimat gila yang keluar dari mulut Cessie sendiri.
"Shit! Aku tak pernah memikirkannya." Gumam Cessie yang masih bisa didengar oleh Newt.
Beberapa saat kemudian, matahari mulai bersinar, Cessie menghampiri Thomas yang terlihat mengepak barang-barangnya.
"Thomas, apa yang kau lakukan?" Tanya Cessie. Semua yang ada disitu seketika menatap Thomas. Thomas terlihat ragu smengatakannya tapi dia tetap berusaha mengatakan hal yang akan dia lakukan.
"Aku akan kesana. Aku akan menemukan Minho." Ucap Thomas yang membuat mereka semua saling menatap satu sama lain.
"Apa kau gila? Lihat sekelilingmu nak. Mereka telah menghancurkan kita. Tak ada yang tersisa." Ucap Vince yang masih memegang cangkul sehabis mengubur Mary bersama yang lainnya.
"Thomas, pikirkan keputusanmu." Ucap Brenda. Thomas menggeleng.
"Kedengaran seperti kau akan bunuh diri, Tommy." Ucap Newt.
"Tidak. Mereka tak kan pernah berhenti. Sekalipun aku ketempat mereka dan tak menemukan Minho, aku akan tetap menghancurkan Wicked. Kalau bukan aku yang menghancurkan mereka, siapa lagi? Teman-temanku sudah banyak yang gugur. Aku tak ingin menggali kuburan lain untuk menimbun orang yang kukenal. Itu sudah cukup banyak, apa lagi sampai meninggalkan jasad teman-temanku. Aku benci itu semua. Aku tak meminta kalian untuk ikut denganku, aku berkemauan sendiri untuk membalas mereka. Kepada Ava Paige dan Johnson the rat man." Ucap Thomas.
Semua terdiam mendengar Thomas. Harriet maju sambil memikul senjatanya dipundak.
"Kedengarannya ide yang bagus. Aku suka sesuatu yang berbau balas dendam." Ucap gadis itu.
"Pidato yang bagus, nak." Ucap Jorge yang diikuti oleh anggukan Vince.
"Im in." Ucap Cessie.
"Aku selalu berada dipihak saudaraku." Jelasnya lagi.
Semua setuju dengan keputusan Thomas. Memang benar tak ada yang perlu disesali untuk setiap kejadian yang pernah terjadi dan telah berlalu. Mereka harus bersyukur masih bisa hidup di hari itu untuk membalaskan semua yang pernah Wicked lakukan. Perjalanan yang sesungguhnya baru saja dimulai, dan untuk kesekian kalinya, semoga tak kan ada lagi kematian yang datang menghampiri mereka.
See you in my third fanfic book.
![](https://img.wattpad.com/cover/342988686-288-k304958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST)
FanfictionSetelah subject A0 mengorbankan diri menyelamatkan subject A1, para creator makin tertarik pada subject A0. Subject A0 berhasil membuat subject incaran creator yaitu subject A7 dan Subject sisanya lulus dalam uji coba maze. Subject A0 tersengat Grie...