Chapter 2 : From the Maze?

737 71 6
                                    

Author's POV...

Pagi mulai menyingsing, mereka bisa mengetahuinya lewat alarm yang berbunyi dan suara aktivitas dari luar ruangan yang mulai memenuhi bangunan itu.

Thomas menatap sekelilingnya hingga dia mendapati bahwa Teresa telah tiada.

"Teresa?" Teriaknya membangunkan para glader. Mereka terbangun menatap Thomas yang panik.

"What's wrong?" Tanya Newt sambil menggosok matanya.

"Dia tidak ada. Teresa hilang!" Ucap Thomas panik. Para gladers ikutan panik akibat gerak-gerik Thomas.

Dia tak ingin Teresa menjadi korban kedua setelah adiknya Cessie menjadi tumbal Wicked saat di maze.

Thomas mencapai pintu terlebih dahulu dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada tanda bahwa pintu itu terbuka.

Thomas melihat dibalik jendela kaca besar yang tembus pandang. Disana telah terpajang plastik bening kecil yang tergantung di dinding sebelah kanan, sekitar lima inci persegi. Beberapa kata diketik di permukaannya.

Teresa Agnes - Group A Subjek A1
The Betrayer

Anehnya, hal yang paling menonjol bagi thomas adalah nama belakang Teresa.

Agnes?

Teresa Agnes?

Dia sendiri tau bahwa namanya telah diganti menggunakan nama Thomas Edison, penemu hebat. Tapi Teresa Agnes? Dia tidak pernah mendengar tentang nama itu sebelumnya.

Thomas mulai berpikir bahwa nama mereka adalah lelucon yang Wicked buat. Pikirannya berusaha mencerna semua hal disekitarnya. Untuk seorang Pencipta - WICKED atau siapa pun yang telah melakukan ini pada mereka merupakan hal yang tak berperasaan. Wicked bahkan rela mengganti nama asli gladers untuk menyembunyikan pada dunia luar bahwa mereka adalah anak yang dicuri pada masah KILL ORDER.

Minho menjentikkan jarinya di depan mata Thomas. "Halo? Thomas? Bukan waktu yang tepat untuk melamun. Gunakan otak kecilmu untuk berpikir bagaimana kita bisa keluar dari tempat ini."

Thomas menoleh padanya. "Sorry, minho. Kupikir aneh kalau nama belakang Teresa adalah Agnes."

"The Betrayer? Kenapa mereka menyelipkan kata itu disana?" Ucap Thomas sambil menatap Minho.

Minho mendecakkan lidahnya. "Siapa yang peduli soal itu? Apa-apaan ini"

"Dan apa artinya 'Grup A, Subjek A1?" Tanya Newt sambil memberi Thomas alat pemadam kebakaran.

"Ngomong-ngomong, pecahkan saja kaca ini. Kita bisa keluar lewat pintu itu." Ucap newt sambil menunjuk kearah pintu yang terbuka diruangan sebelah. Thomas meraihnya, tiba-tiba saja Thomas marah pada dirinya sendiri karena sudah membuang waktu bahkan beberapa detik untuk memikirkan label bodoh itu. Teresa sudah tidak ada, dan dia membutuhkan bantuan mereka.

Thomas berusaha tidak terganggu oleh kata pengkhianat pada label itu, dia mencengkeram silinder dan membantingnya ke arah kaca tembus pandang yang tebalnya lima centimeter.

"Tak bisa!" Ucap Thomas.

Minho meraih paku yang ada di rak ruangan itu dan mengambil palu lalu memaku di kaca itu hingga menembus dan terlihat retakan tak beraturan, yang dilakukan Minho terakhir adalah melayangkan palu itu kebagian yang mengalami banyak retakan hingga bagian itu pecah.

"Damn it!" Ucap frypan.

"Minho." Sambung Newt.

Minho melompat keruang seberang. Dia adalah orang pertama yang masuk ke ruangan terang. Diruangan itu terdapat dua tempat tidur bertingkat dan meja rias disudutnya. Pintu tertutup tapi bisa sangat jelas bahwa pintu itu adalah toilet. Semua tempat tidur diruangan itu rapi dengan baik kecuali satu, selimutnya dilempar ke samping dan sebuah bantal tergantung di tepinya, seprainya kusut. Mungkin it Teresa, pikir Thomas.

The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang