Author's POV...
"Cessie?" Panggil pria itu lembut membuat gadis yang ada disampingnya membuka mata lalu berpaling menatapnya. Sempat terdiam sejenak, akhirnya Gadis itu menjawab panggilan dari pria itu.
"Ya?" Jawaban nya membuat dirinya sendiri terkejut, dia menjawab dengan nada suara yang sama lembutnya dengan panggilan pria itu.
Keraguan terlukis di wajah Minho. Dia bingung apakah harus menanyakan hal yang ingin dia tanyakan atau lebih baik tidak menanyakan lebih, untuk satu alasan yang penting.
"Apa kau ingat apa saja yang kau lakukan saat kau masih bekerja bersama Wicked?" Pertanyaan yang membuat cessie terkejut. Dia bingung harus mengatakan apa dan dia juga menerka-nerka jika minho masih akan percaya padanya setelah dia menjawab pertanyaan itu atau tidak.
Cessie menghela nafas panjang. Dia tetap akan memberitahu pria di hadapannya tapi di sisi lain dia harus menerima konsekuensi selanjutnya.
"Pertanyaan yang sulit. Aku ingat sepenggal kisah tentangku. Aku ingat orang tuaku, aku ingat Thomas, aku ingat bencana itu, pembantaian terjadi di mana-mana. Dan Wicked."
Ucap dari situ membuat pria di sampingnya semakin penasaran."Bencana? Pembantaian? Kalau kasih informasi yang lengkap, jangan setengah-setengah. Kau tidak tahu seberapa penasarannya diriku saat mendengar kalimat-kalimat yang kau ucapkan." Ucap Minho sambil memutar bola matanya. Cessie tertawa geli melihat tingkahnya.
"Mereka dikenal sebagai ledakan matahari. Tiga belas tahun yang lalu setelah kejadian itu banyak yang meninggal akibat terpapar radiasi dari ledakan tersebut. Matahari mengeluarkan partikel yang membuat sebagian umat musnah. Bukan hanya itu sebagian orang dari yang tersisa terpapar virus yang membuat mereka gila dan lebih parahnya mereka langsung mati saat terkena virus tersebut. Orang tuaku bekerja bersama Wicked. Melihat bumi yang semakin parah, Wicked bertindak mencari vaksin yang bisa membuat orang kebal tapi mereka harus membutuhkan subjek untuk diuji coba, karena mereka kenal dengan ibuku jadi mereka meminta untuk memakaiku sebagai subjek uji coba. Bukan hanya aku tapi bersama dengan Thomas. Setelah melalui beberapa tes ternyata aku kebal akibat zat-zat dan tes yang mereka uji ketubuhku. Orang tuaku memutuskan untuk pergi menjauh dari Wicked. Ayah dan ibu tidak ingin kami menjadi uji coba wicked lagi. Awalnya mereka berniat baik menemukan obat dan menyembuhkan yang sakit tapi mereka ingin memiliki lebih dari itu. Suatu ketika di tengah malam banyak pasukan yang masuk ke setiap rumah dan membunuh semua yang tersisa termasuk kedua orang tuaku, mereka melakukan semua itu agar aku dan Thomas bisa ditemukan sebagai subjek mereka yang berhasil. Pasukan tersebut membawa kami bersama Wicked dan menjanjikan bahwa kami aman di sana. Sangat lucu karena kami masih begitu kecil untuk mengerti mana yang baik dan mana yang jahat jadi sejak saat itu kami percaya bahwa Wicked benar-benar baik." Jelas gadis itu sudah tahu mungkin agar pria di sampingnya bisa tahu semua yang terjadi.
"Lalu? bagaimana bisa kau mengontrol semua maze?'' tanyanya lagi masih penasaran.
"I'm smarter than you Minho. Dari semua subjek, mereka sangat menginginkan otakku, seperti yang sudah kujelaskan saat kita melarikan diri dari Johnson. Waktu itu aku masih sangat kecil dan aku melemparkan ide-ide yang menurutku itu hanya lontaran asal yang kuucapkan, ternyata mereka menyukainya dan menyuruhku untuk mengontrol semua itu sesuai dengan apa yang ada di isi pikiranku." Ucapku sambil menunduk.
"Wait. Jadi kau selama ini-" ucap Minho terpotong karena enggak di situ tahu apa yang akan dia katakan.
"And yes, aku menyaksikan kalian selama tiga tahun lewat monitor. Im sorry minho, Aku ingin mengatakan Lebih tapi aku tidak ingat perjanjian apa yang aku sepakati bersama Ava hingga mereka mengirimku ke Glade tapi aku yakin sekali aku berniat baik. Kumohon Kau harus mempercayaiku bahwa aku takkan pernah berniat jahat kepada kalian. Aku tahu aku di pihak mereka, tapi aku tahu mana yang benar!" Jelasnya saya detail mungkin.
Minho tidak tahu harus berkata apa, dia hanya menatapku di situ dengan tatapan tidak percaya. Sadar tentang perkataan Cessie agar Minho percaya padanya, pria itu menjawab.
"Aku tidak mengatakan bahwa Aku tidak percaya padamu, aku hanya heran mengapa semua bisa seperti ini. Bagaimana bisa mereka mengembalikan ingatanmu tapi ingatan kami tidak mereka kembalikan. Bagaimana bisa mereka mengklaim bahwa aku adalah subjek mereka yang paling diincar sementara di sisi lain kau dan Thomas adalah subjek yang berhasil dari ciptaan mereka." Ucapnya bingung.
Cessie menatapnya lekat-lekat. Ada informasi penting yang gadis itu ketahui. Seharusnya dia tidak memberitahu pria itu tapi dia tidak ingin menyimpan hal-hal yang dia ketahui kepada orang-orang yang bersangkutan. Akhirnya dia memantapkan diri untuk memberitahu Minho.
"Itu karena kau adalah subjek murni. Ava pernah bercerita padaku setelah ledakan tersebut beberapa orang terpapar radiasi tapi anehnya mereka memiliki respon yang berbeda. Ada yang saat terpapar langsung meninggal, ada yang terpapar tapi dua hari kemudian baru meninggal, dan ada yang terpapar satu bulan kemudian baru meninggal. Ava juga bercerita tentang seorang anak yang mereka temui waktu mereka mengumpulkan orang-orang yang tersisa. Anak laki-laki sekitar umur empat sampai lima tahun. Kedua orang tuanya meninggal karena terpapar radiasi padahal anak itu sedang bersama kedua orang tuanya yang sama-sama terpapar radiasi. Setelah diusut ternyata anak itu memiliki Imun yang kebal. Dari sekian banyak orang yang mereka temui, baru dia yang memiliki pure imune. Aku baru ingat sekarang bahwa anak yang Ava ceritakan adalah dirimu."
Deg...
Seketika Minho terdiam mendengar apa yang dikatakan cessie.
"Ba- bagaimana?" Ucapnya tak percaya.
Dia memikirkan tentang kedua orang tuanya yang meninggal akibat paparan tersebut, sekarang dia bisa mengetahui bahwa kedua orang tuanya sudah tiada.
"Maafkan aku Minho, aku tak seharusnya memberitahu mu. Aku turut berduka." Ucap gadis itu dengan sedih kepada Minho. Minho tampak sangat terkejut. Dia memiliki harapan untuk menemui mereka, mencari mereka berharap kedua orang tuanya masih ada.
"Sejak kapan? Sejak kapan kau tau informasi ini?" Tanya Minho sambil menatap kebawa. Pria itu menggosok matanya tak ingin tetesan air mata jatuh dipipinya.
"Aku ingat saat mereka mengujiku. Aku hampir mati Karena jika kau tak datang menyelamatkanku, mungkin mereka sudah menguras semua Imune ku lalu membelah kepalaku dan mempelajari sampel otakku." Ucap Cessie.
Wajah pria itu memerah saat mendengar ucapan Cessie. Dia tidak bisa mempercayai bahwa Wicked benar-benar jahat. Dia tidak bisa menerima bahwa semenit saja dia terlambat menyelamatkan Cessie, nyawa Gadis itu akan melayang.
"Kita harus memberantas mereka. Kita har-"
Dorr...
TO BE CONTINUE...
Semoga penjelasan Cessie boleh menjawab pertanyaan kalian yaa.
Next?
Comment apa aja yang kalian pikirkan saat baca chapter ini.
Stay safe...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Property - Book 2 (Minho Fanfiction - TST)
FanficSetelah subject A0 mengorbankan diri menyelamatkan subject A1, para creator makin tertarik pada subject A0. Subject A0 berhasil membuat subject incaran creator yaitu subject A7 dan Subject sisanya lulus dalam uji coba maze. Subject A0 tersengat Grie...