Penghiburan Versi Leo

60.3K 2.6K 24
                                    

Chaesa saat ini berdiri di tepi jalan, dan suara yang datang padanya itu membuatnya kaget, mendapati 4 motor yang sama mendatanginya.

Ia tau ke empat orang ini.

Ke empat orang itu masih di atas motornya, sepertinya tak berniat untuk turun. Dan perlahan, tangan Atlas juga terlepas dari lengannya, membuat Chaesa kembali memusatkan perhatiannya pada Atlas.

“Ini bukan urusan lo, lebih baik kalian pergi” ucap Atlas yang sepertinya benar-benar sudah lelah, sehingga nada bicaranya mudah meninggi.

Chaesa punya firasat hal ini akan menjadi buruk.

“Ck, jaga ucapan lo. Ini di Purnell masih kawasan Aiglon, harusnya lo yang pergi” sentak Ezra tak terima, laki-laki itu sudah membuka kaca helmnya.

Dan Nick juga mulai menimpali, “Atau perlu gue panggilin anak Aiglon yang lain buat mengantar lo pulang” nadanya main-main tapi jelas sekali mengancam.

Leo akhirnya membuka helmnya, yang justru membuat Chaesa wasa-was sendiri.

“Setelah gagal jebak gue kemarin, lo masih berani datang kesini? cukup berani juga”

Senyum miring Leo mulai muncul, “Gue jadi berminat buat ngilangin rasa berani lo itu”

Chaesa tanpa sadar langsung memegang lengan Atlas, merasa perlu melindugi. Ia tak bisa membiarkan hal buruk terjadi pada Atlas.

Memegang telapak tangan Atlas, “Kamu bilang mau ke rumah sakit kan? aku nggak bisa nemenin, karena ada tugas. Kamu pergi sendiri aja yah, aku pulangnya sendiri aja”

Lalu Chaesa mulai mendorong Atlas ke motor lelaki itu, “Dah hati-hati” lambainya.

Untungnya Atlas menurut saja, mungkin ia juga tau jika saat ini Chaesa berusaha melindungi dirinya dari Leo dan teman-temannya.

“Yah dianya pergi” ucap Ezra pelan.

Melihat kepergian Atlas, Chaesa berbalik melihat ke empat cowok itu.

“Enggak elo kan yang bikin Atlas sampai di perban kayak gitu?” tanya Chaesa lurus menatap ke arah Leo. Ia tidak menuduh, hanya bertanya saja, jadi ia tak perlu takut sama sekali.

Leo menaikkan sebelah alisnya, “Menurut lo? Gue kira dari ucapan lo di taman tadi lo percaya gue nggak bakalan nyakitin Atlas”

“Gue cuma bersikap netral aja, gue sama sekali nggak percaya sama lo” tekan Chaesa.

“Lo juga harus nepatin perkataan lo, jangan nyakitin Atlas sedikit pun” tambah Chaesa.

Leo terkekeh pelan, “Beruntung banget Atlas bisa punya pacar kayak lo”

“Tenang aja, gue selalu nepatin janji, tapi pengecualian kalo dia yang dateng sendiri ke gue” ucapnya yang sudah menumpu tangannya diatas helm yang berada di depannya. Terkesan santai dan menikmati sekali.

Chaesa sedikit lega, ia tak bisa menaruh harapan lebih pada orang seperti Leo memang.

Berniat ingin pergi dari sana, “Oke, kalau gitu gue pergi” ucapnya hendak pergi. Ia tak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi dengan Leo, dengan seseorang yang memaksanya putus dengan Atlas.

“Mau kemana lo?” tanya Leo yang menghentikan pergerakan Chaesa.

“Ya pulang” jawab seadanya Chaesa dengan menoleh singkat.

“Kayaknya lo lupa satu hal…”

“Apa?” tanya bingung Chaesa yang berhasil berhenti dari jalannya hendak menuju halte bus. Sebenarnya apalagi yang diinginkan laki-laki ini, membuatnya makin kesal saja.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang