Menghindari Leo

46K 1.9K 15
                                    

Langkah kaki pelan terdengar bersamaan dengan deru mesin motor di gerbang Purnell High School. Matahari yang muncul dengan malu-malu membiarkan sebagian awan menutupi langit biru. Pagi ini tak menyengat sama sekali, terasa teduh di kulit dan nyaman.

Purnell High School memiliki kawasan yang luas sehingga tidak terjadi desakan ketika harus berjalan cepat seperti yang di lakukan Chaesa saat ini. Chaesa berjalan tergesa tanpa menoleh ke kiri atau kanan sama sekali. tujuan nya jelas hanya agar secepatnya berada di kelasnya.

Tak tak tak

Suara alas sepatu beradu dengan lantai ketika ia menaiki tangga menuju lantai 2. Chaesa bersyukur ia tak bertemu Leo sama sekali, "Untung nggak ketemu sama tuh cowok" lega nya pelan. Ia sudah bertekad akan menghindari cowok itu. Chaesa sadar seberapa besar pesona seorang Leo Aiglon.

Memang tak hanya omong kosong ketika semua siswi Purnell terus mengelukan ketakjuban mereka pada berandal satu itu. Bahkan ke bad boy annya tak bisa menutupi rasa suka mereka.

"Benar-benar gila" desis nya pelan.

Ia tak akan menjadi salah satu dari bagian penggemar Leo. Ia sudah bertekad sebelum jatuh ke dalam pesona laki-laki itu lebih baik ia membangun dinding pembatas yang kokoh. Ia tak akan terlena lagi oleh mata hitam cowok itu atau wajah nya yang tampan itu bahkan dengan badan penuh otot itu. Ia tak akan terpesona.

Baru mendekati kelasnya, Zella yang sedang berbicara serius dengan Dennis langsung membuatnya berhenti. Matanya terpaku pada wajah Dennis, penuh lebam pasti ini akibat perkelahian semalam. Ingin sekali ia bertanya pada Dennis tentang perkelahian ia dan Bayu. Tapi bukan waktu yang tepat mengingat ada Zella disana, ia tak ingin mengganggu waktu mereka berdua.

Memilih melewati mereka berdua, tanpa sengaja suara percakapan itu masuk ke telinganya.

"Apa lagi yang mau lo bilang? Semua udah jelas, gue nggak butuh lo klarifikasi" ucap Zella dengan nada tak santai sama sekali, jelas merasa kesal.

"Gue bukan mau bahas itu kalo lo emang nggak mau denger penjelasan dari gue" ucap Dennis membuat Zella diam. "Gue nggak mau ikut campur tapi gue mau tanya, apa lo serius sama Bayu?"

Zella langsung memasang wajah tak suka merasa terganggu dengan pertanyaan itu, "Sebenarnya mau lo apa sih? sekarang lo mau campurin hubungan gue sama Bayu? Emang lo siapa?" tanya Zella yang telak menusuk di ke jantung.

Dennis sadar memang ia bukan siapa-siapa yang bisa dengan mudah ikut campur, bahkan teman pun ia tidak. Hanya mantan yang saat ini bahkan sangat di benci Zella. Lalu harus bagaimana ia mengatakan keadaan yang sebenarnya pada cewek di depannya ini?

"Kalo lo nggak percaya sama gue, oke. Jangan liat dari siapa informasinya berasal, lo cukup denger apa yang gue bilang. Semua yang di bilang Chaesa itu benar, soal Bayu" ucap Dennis berharap jika Zella tak percaya padanya, mungkin ia akan percaya pada perkataan Chaesa. Mereka sudah berteman lama, tak mungkin Zella tak bisa mendengarkan perkataan Chaesa.

Tapi sayangnya Zella tak berpikiran yang sama. Mendengar lagi-lagi nama Chaesa keluar dari mulut Dennis, ternyata ia masih saja sakit hati. Ia masih saja merasa cemburu, melihat cowok ini masih begitu peduli dengan Chaesa. Rasa kesal dan marahnya berubah rasa sedih yang menyakitkan.

Bahkan setelah ia dengan jelas mengatakan ketidaksukaannya pada Chaesa, Dennis ternyata masih tidak mengerti juga.

Zella menatap Dennis dengan mata berkilat lelah, "Emang semua cowok sama aja ya, mending lo urusin kesenangan lo sama wanita club aja, nggak usah urusin hidup gue"

Perkataan itu membuat Dennis kaget, "Apa maksud lo?" tanya Dennis tak paham. Mendengar itu Zella justru tertawa tipis, "Sebenarnya kenapa lo sok care sama gue kayak gini, kalo lo masih aja main sama wanita malam? Nggak nyangka gue ternyata lo hobi kayak gitu" ucap Zella yang langsung pergi meninggalkan Dennis.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang