Omong Kosong Bayu

44.7K 2.1K 119
                                    

Kawasan jalan di perumahan itu yang tadinya riuh kini menjadi sepi. Masing-masing remaja itu tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri. Chaesa masih saja menatap Zella yang kini menunduk dengan raut wajah yang sulit di jabarkan.

Sedangkan Bayu tampak menunggu reaksi dari masing-masing orang yang ada di sana, terutama Leo. Sudut bibirnya naik merasa senang sudah menampar telak di wajah Dennis hingga cowok itu terdiam tanpa kata.

Ezra yang dari tadi melirik Leo, mewanti-wanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Cukup penasaran dengan respon apa yang akan di berikan temannya itu, saat mengetahui Dennis ternyata menyukai Chaesa.

Sepenglihatannya hubungan antara Leo dan Chaesa jauh lebih baik dari ekspektasinya. Ia sangat mengenal Leo, manusia berwajah tampan yang sangat jauh dari kata perhatian. Tapi ia sudah beberapa kali melihat bentuk perhatian dari Leo, bahkan saat ini pun jaket Leo masih di pakai Chaesa. Ia cukup yakin jika Chaesa sedikit bisa mempengaruhi Leo.

Ezra mengeraskan rahangnya mewanti-wanti jika Leo mungkin tak akan suka mendengar kalimat Bayu barusan. Siapa yang tau jika Leo tiba-tiba saja menyerang Dennis. Bukan hal baik mencari masalah dengan temannya ini.

Tapi matanya berkedip setelahnya, semua antisipasinya menguap begitu saja. Leo justru beralih menyenderkan badannya ke body motornya. Tampak tak terpengaruh sedikitpun, ia malah menghela napas jengah.

“Selesai omong kosongnya? Lo nggak inget perkataan Dennis semalam?” Leo justru bertanya dengan nada malas biasa pada Bayu yang tampak mengerut.

Bayu bahkan sama kagetnya. Kenapa reaksinya tak sesuai harapan?

Bayu tau dari Atlas jika Leo akhir-akhir ini mendekati Chaesa. Bayu kira hubungan mereka mungkin menjadi lebih dekat. Hingga dengan sengaja ia memancing permasalahan yang menyeret nama Chaesa.

Tapi harapannya sirna melihat reaksi itu.

Kenapa malah wajah jengah Leo yang ia dapatkan?

Apa ia salah mengira jika Leo akan peduli tentang Chaesa?

Mendecakkan lidahnya, ternyata Chaesa tak penting bagi Leo. Mungkin cewek ini hanya sebatas mainan untuknya. Ia lupa jika cowok ini sama bad boynya dengan dirinya, pastilah Leo juga tipe yang hobi main wanita di belakang pacarnya.

Kenap ia bisa lupa akan hal itu?

Tak mendapat jawaban dari Bayu, Leo menajamkan nada bicara nya kali ini, “Lo nggak denger apa yang gue bilang?” tekannya dingin membuat Bayu berubah menjadi gugup. Bukan hal baik jika ia harus di hajar oleh Leo. Cowok ini jago berkelahi bahkan menguasai boxing dan jiu jitsu juga.

Ia benar-benar akan menginap di rumah sakit jika berhadapan dengan cowok ini. Di ujung rasa takut yang mulai muncul, Bayu menanggalkan harga dirinya sebentar dengan menuruti perkataan Leo.

“Fine, Zella kita putus sekarang” ucap Bayu menatap ke arah Zella yang masih menunduk itu. Kemudian matanya menatap Dennis dengan seringai liciknya. “Mungkin lo emang berjodoh sama cowok bajingan ini” tekannya yang kemudian langsung memakai helm dan meninggalkan tempat itu.

Kebisingan mesin motor segera memenuhi gendang telinga.

Nick berdecak melihat motor itu melaju, “Serius kita biarin tu orang pergi begitu aja?” tanya Nick tak rela sama sekali.

Ezra yang masih terpaku akan pikirannya tak merespon dengan baik. Ia merasa khawatir sendiri, jangan bilang Leo benar-benar akan menggunakan Chaesa untuk balas dendamnya pada Atlas. Ia merasa risau luar biasa, karena Chaesa sama sekali tak salah, ia merasa tak adil untuk cewek itu.

Sedangkan Zella dan Chaesa terdiam lama sejak tadi, Chaesa sangat cemas dengan kondisi Zella yang diam menunduk sedari tadi.

Ia ingin tau bagaimana bekas tamparan Bayu tadi. “La, gimana pipi lo? masih sakit?” tanya Chaesa pelan yang masih bisa di dengar semua orang yang ada di sana. Mereka langsung mengalihkan mata menonton kedua cewek itu.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang