Menolak putus

62.6K 2.7K 20
                                    

Markas Andover seperti kapal pecah oleh Bayu, cowok itu marah karena mereka gagal dan lebih parah lagi, Dennis mengetahui dan berhasil menggagalkan rencana itu dengan baik.

"Gimana bisa Dennis tau soal rencana ini?" tanya Bayu frustasi.

"Apa ada di antara kalian yang berkhianat sekarang, hah?" tuduhnya pada anak Andover yang ada di sana.

Salah satu dari anak Andover itu bicara, "Nggak ada yang berkhianat Bay, tapi gue sadar tadi malam saat Aiglon sampai emang nggak ada Dennis, bisa jadi tepat sebelum pertandingan itu dia ngecek lintasan"

Bayu kembali berteriak marah terhadap anak Andover yang di tugaskan untuk melakukan jebakan itu, "Kenapa kalian nggak sembunyi dengan baik sih. Kalo nggak, nggak mungkin Atlas yang bakal kena jebakan kayak gini"

Atlas yang di bicarakan, yang duduk sambil di obati oleh anak Andover bernama Putera itu meringis, "Udah lah Bay lo marah juga percuma, semua udah gagal"

Untunglah luka Atlas tak memerlukan bantuan pihak rumah sakit karena dia cukup sigap mengerem dadakan ketika akan mendekati ranjau. Yah, walaupun tetap kena juga, tapi tak separah seharusnya.

Melihat kaki kirinya yang di perban dan tangannya yang banyak lecet. Atlas mendesah, sangat susah sekali bisa menjatuhkan Aiglon, mereka terlalu berhati-hati.

"Lo perlu ke rumah sakit nggak As?" tanya Bayu yang nampak sudah tenang.

Atlas menggeleng

"Dennis pasti punya bukti kalau kita yang ngelakuin jebakan itu, kita semua harus hati-hati kedepannya. Jangan jalan sendirian dan jangan juga ke tempat yang sering di datengin anak Aiglon dulu" ucap Bayu kepada anggotanya, ia tak bisa membiarkan anggotanya babak belur karena Aiglon.

Putera yang sudah membantu mengobati itu memberikan hp Atlas, yang memang dia pegang saat sebelum balapan tadi, "Hp lo bunyi dari tadi, cek dulu siapa tau penting"

Atlas mengambil hpnya, dan nama Chaesa langsung muncul di pikirannya. Ia tidak memberitahukan soal balapan pada Chaesa, bisa jadi karena itu pacarnya ini banyak menelpon dan mespam padanya.

Membuka room chat dengan nama My baby itu, ia di buat kaget sekaligus heran.

My baby

Atlas kamu dimana?

Sayang angkat telepon nya dulu

Atlas!

Sayang plis angkat

Atlas, aku mau kita putus

Kamu nggak ada salah apapun, tapi aku yang udah capek

Jadi kita putus ya

Kamu baik-baik, jangan terus-terusan berantem dan balapan liar

Jaga diri kamu, aku sayang sama kamu

Perubahan chatnya terlalu drastis, di liputi rasa kaget dan cemas, Atlas langsung berdiri yang membuat kaget Bayu.

"Kenapa?"

Tak menjawab, Atlas mencoba menelpon nomor pacarnya yang tiba-tiba saja meminta putus tapi masih bilang sayang.

Ini mengherankan pikirnya. Mereka sama sekali tidak punya masalah, kenapa tiba-tiba Chaesa minta putus? Apa ada yang terlewatkan olehnya? Apa Chaesa marah karena ia sering hilang tiba-tiba tak ada kabar?

Mencoba berkali-kali hasilnya tetap sama, nomor itu aktif tapi tak diangkat.

"Sial" maki Atlas, sudah lah kalah dan babak belur sekarang malah pacarnya minta putus tiba-tiba. Kepalanya jadi semakin runyam saja.

Beralih membuka room chat dan tangannya langsung mengetik di sana.

Sayang angkat telpon aku dulu ya, kita bicarain baik-baik

Aku nggak mau putus sayang

Aku ada salah? Kalau iya aku minta maaf oke? Tapi jangan putus ya sayang

Kamu nggak mau ngomong sama aku sekarang?

Oke gpp, kamu tidur ya, istrahat jangan begadang

Besok aku jemput, kita bicarain soal masalah ini yaaa

Aku sayang sama kamu Chaesa

Good night baby

Bahkan pesan itu tak di read pacarnya. Sebenarnya ada apa sekarang?

Atlas sangat ingin sekali pergi ke rumah Chaesa dan bicara dengan pacarnya itu. Tapi kewarasannya masih ada, jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih, sudah larut malam, tak mungkin ia mendatangi rumah pacarnya itu.

Menghela napas, lelah dan bingung. Tapi tak ada yang bisa di lakukan Atlas saat ini, jadi dia hanya harus bersabar hingga besok dan menemui pacarnya. Membujuk pacarnya untuk tidak putus darinya.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang