Frustasi Atlas

76.2K 2.8K 28
                                    

Siang hari ini terasa terik, Atlas sudah di perbolehkan keluar rumah sakit sejak tadi pagi. Ia tak betah berlama-lama tidur di atas ranjang yang membuatnya tak bisa bergerak bebas. Belum lagi bau obat terasa menyengat di hidung.

Sampai saat ini, ia masih belum tau penyebab dia di keroyok oleh Leo, pasti ini masih berhubungan dengan geng mereka yang memang tak pernah akur.

Atlas menyandar di body motornya, menatap ke gerbang Purnell High School. Ia kembali melakukan rutinitas biasanya menjemput sang pacar setelah absen beberapa hari ini.

Dia tak berani terlalu mendekat, kalau-kalau harus bertemu anak Aiglon. Jelas Purnell, sarang mereka.

Jadilah ia menunggu di tempat biasa seharusnya mereka bertemu. Tapi sang pacar masih belum juga kelihatan, hal itu membuatnya memaksa menyalakan motor mencari ke halte mungkin pacarnya itu menunggu bus karena belum ada kabar dari nya.

Tepat ketika matanya bisa menangkap halte berwarna hijau itu, ia juga melihat 4 motor besar terparkir di sana, di tempat yang tidak seharusnya, jelas ini halte bus bukan halte motor.

Berhenti agak jauh, matanya melebar kala mendapati wajah familiar disana.

Pacarnya dan Leo tengah duduk berdua di sana.

Sejak kapan Chaesa mengenal Leo?

Apa yang mereka bicarakan?

Dan pertanyaan lain mendesak di kepalanya, menginginkan jawaban. Dan detik berikutnya tangannya mengepal merasakan panas dan marah menggebu, apa ini jawabannya?

"Kurang ajar" desisnya menahan amarah, agar tak langsung merengsek maju kesana dan memberikan tinju ke wajah yang saat ini melihat tepat ke arahnya.

Leo tengah mencium pacarnya, dan gilanya lagi mata Leo jelas menuju ke arahnya seakan sengaja melakukan itu.

Jika tak mengingat di sana ada 4 motor itu artinya ada 4 orang dengan nama Aiglon, sudah pasti Atlas akan meninju mata itu. Tapi ia belajar dari pengalaman, ia sudah pernah kalah melawan 4 orang Aiglon hingga berakhir di rumah sakit. Jadi jangan sampai ia gegabah.

Berbekal akal sehatnya saat ini, Atlas menyalakan motor segera pergi dari sana, mengusir amarahnya lewat angin.

**

Brak

Prang

Atlas menghancurkan semua yang ada di markas Andover, meluapkan rasa marah yang ternyata tak sepenuhnya di bawa angin jalanan. Dadanya masih bergemuruh marah dan kesal. Marah melihat adegan yang tak sepantasnya itu, dan kesal karena ia tak bisa menarik Chaesa pergi dari sana.

Sedangkan Bayu yang duduk di sana hanya melihat saja, seakan tau tak saat nya untuk menganggu.

Hingga Atlas lelah sendiri dan berakhir duduk di sofa yang ada disana dengan helaan napas panjang, syarat sekali sedang punya masalah.

"Ada masalah apa lagi?" tanya Bayu akhirnya menyodorkan segelas air.

Meneguknya habis, "Si brengsek Leo deketin cewek gue"

Bayu mengernyit, "Chaesa? Di lihat dari kepribadian cewek lo, dia nggak bakalan berpaling dengan mudah"

Atlas diam, ia menyandarkan kepalanya di punggung sofa sambil memejamkan mata. Ia juga tau itu, ia sangat percaya dengan Chaesa, tidak mungkin Chaesa selingkuh darinya. Ciuman itu murni karena paksaan dia yakin itu. Ia mengenal dengan baik pacarnya itu, Chaesa itu cewek pintar, ia tau apa yang harus ia lakukan dan tidak. Masalahnya, bagaimana pun ia tetap perempuan yang tak mungkin akan menang jika di ganggu oleh Leo. Ia takut pacarnya terkena masalah.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang