Cobain Dulu

47.5K 2K 8
                                    

Dengan perasaan makin kesal dan dongkol, Chaesa menekan keras hpnya. Siapa juga yang kangen dengan cowok brengsek macam Leo. Hanya membuang-buang waktu saja.

Mulut Manis

Ck, nggak usah kepdan, urus aja pacar lo sana!

Orang Mesum

Hmm. Gue di belakang lo

Di belakang?

Chaesa langsung menoleh ke barisan belakang di belakang. Melangkah sedikit keluar antrian, agar bisa terpantau dengan leluasa, dan benar saja Leo berada di sana, lebih tepatnya 6 siswa di belakang antrian Chaesa bersama dengan Ezra, Dennis dan Nick. Tapi Leo sama sekali tak menatap dirinya, cowok itu masih membidik layar hp dengan Ruby di sebelahnya yang memakai lengannya, menyenderkan kepala di lengan Leo.

Melihat itu Chaesa berdecak.

Dennis yang biasanya terlihat tenang dari tadi terus memelintir leher Ezra. Setelah diberitahu oleh Chaes tadi, Dennis segera mencari Ezra dan melayangkan pukulan ke wajah temannya itu. Saya kesal bukan main, bukannya membantu, Ezra malah memperparah berselisih dengan Zella. Jika begini jangankan menjelaskan soal menyimpulkan mereka, bisa saja mungkin Zella sudah tidak mau.

Memelintir leher Ezra dengan keras, Ezra langsung memasangkan lengan kencang Dennis di lehernya, "Uhuk...Den lo mau bunuh gue ya? Salah gue apa sih?" tanyanya meronta tapi tak berhasil lolos.

Dennis menekan lebih erat lengannya, "Jangan pura-pura bego Zra, lo sengaja bikin story waktu kita di club semalem kan?" tanyanya.

Ezra yang ketahuan langsung pasang muka kaget, "Loh jadi lo ngeliat story gue juga? Padahal udah gue sembunyi kok bisa?" ucapan itu membuat Dennis marah. Jadi kalau Chaesa tidak menyadarinya mungkin Dennis sampai kapan pun tak akan pernah tau perbuatan temannya ini.

"Oh jadi lo sengaja bikin gue dalam masalah?" tanya Dennis kesal

"Ck, nggak mungkin gue gitu Den. Gue cuma buat cerita nggak sengaja lo masuk ke video gue" kilahnya tak mau mengaku.

Dennis tak akan percaya ia tau tabiattemannya ini, "Jangan sok polos deh Zra, sekarang lo hapus story lo itu, lo bikin Zella tambah benci sama gue" ucapnya yang kemudian melepaskan Ezra.

Ezra terbatuk beberapa kali, "Ngapain dia marah? pacar bukan juga....ah atau jangan-jangan Zella masih suka sama lo" ucapnya yang membuat Dennis berpikir.

Lalu Ezra mulai mempengaruhi, "Cewek itu emang ribet, kalau suka mereka marah-marah dulu, kalau kangen mereka malah ngajak berantem. Cewek susah di mengerti, tapi kalau dia marah liat lo main sama wanita club fix Zella masih suka sama lo" lembutnya bahu Dennis pelan.

Seakan Dennis terhipnotis, dia memikirkan pertarungan Ezra.

Apa yang masih dinikmati Zella? Tapi dia sudah marah dengan Bayu. Apa karena tadi Zella mencoba memberikan kotak p3k, karena khawatir dengan lebam di wajahnya? Tapi bukannya Zella sangat membencinya?

Dennis marah batin saat ini. Ia tak tau harus percaya mana.

Melihat temannya yang linglung itu, Ezra langsung merangkul bahu Dennis, "Percaya ama gue Den, benci itu datang karena cinta. Marah juga datang karena cinta, perhatian juga datang karena cinta. Dan semua itu ada di Zella. Tandanya dia masih ada rasa ama lo "

Dennis langsung menatap Ezra dan mengangguk, benar juga kata Ezra.

Apa ia harus membuktikannya?

Sedangkan Ruby yang diam di sana, sama sekali tak diajak bicara oleh Leo. Menatap pacarnya itu yang malah sibuk dengan hp di tangannya, "Sayang, kamu ngapain sih. jangan cuekin aku dong"

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang