Putusnya Dennis Zella

55.3K 2.8K 43
                                    

Area taman yang di tinggalkan Chaesa itu tiba-tiba hening. Di area taman yang lain, Zella dan Dennis hanya berdua, tak ada yang akan membuat keributan seperti Ezra tadi. Mereka sudah berpindah tempat, tak ada yang bisa mendengar mereka.

Zella tiba-tiba saja kepikiran dengan perkataan Chaesa, Dennis memang bukan tipe orang yang akan berbicara sembarangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zella tiba-tiba saja kepikiran dengan perkataan Chaesa, Dennis memang bukan tipe orang yang akan berbicara sembarangan. Dan secara tidak langsung, Zella menyadari alasan tiba-tiba Dennis menonjok Bayu, karena mungkin Bayu yang merencanakan penjebakan itu.

Tapi ia tak bisa langsung percaya begitu saja, karena hubungan mereka tak sebaik dulu lagi.

"Gue mau tanya, apa bener Bayu yang ngelakuin itu? Masang jebakan buat Leo di balapan semalam?" tanya Zella tanpa melihat Dennis.

Mereka berdiri bersebelahan, tapi tak ada yang menatap satu sama lain.

"Apa kalau gue bilang lo bakal percaya? Semalam buktinya lo nggak percaya kan?" balas Dennis telak.

Zella langsung mengangkat pandangannya, "Lo marah? Itu karena lo ngomong tanpa ngasih bukti, dan ketika di tanya Bayu pun lo diam aja kan? terus gimana orang lain bakal percaya, kalau lo nggak ngejelasin sama sekali?"

"Lo nggak bisa maksa orang lain buat langsung percaya gitu aja sama lo" tekan Zella di akhir.

Dennis pun menatap Zella, dan mereka pun hanya beradu tatap untuk sementara, tanpa kata. Seolah mencari sesuatu.

Dennis mendesah pelan, "Ada banyak hal yang nggak bisa di ungkapin dengan kata-kata Zella, tapi bisa di rasain pake hati. Dan gue kira lo satu-satunya orang yang paling mengenal gue, yang paling tau sifat gue, yang paling mengerti gue"

"Tapi dengan kejadian semalam gue sadar, itu cuma di pikiran gue aja. Lo ternyata nggak tau apa-apa" nada kecewa jelas terdengar dari perkataan itu.

Terkekeh pelan, Denis melanjutkan, "Bahkan gue kaget, Chaesa yang cuma temen mantan pacar gue, jauh lebih tau karakter gue. Dengan berani dia bela gue di depan temannya yang jelas nggak percaya sama sekali"

Dennis mendongak seakan melihat jauh ke atas, "Bahkan di saat dia di ancem dengan keras sama Leo. Dia masih bisa ngeliat mana yang putih dan hitam. Dia masih bisa bela Leo yang bahkan baru pertama kali bicara sama dia. Itu bikin gue paham, kadang kita nggak butuh orang yang kita cintai tapi kita butuh orang bisa kita percayai"

Dan berikutnya, Dennis mengeluarkan hp nya yang langsung memutar percakapan anak Andover yang bertugas melakukan jebakan, mereka tampak bicara sambil bersembunyi.

Dari video itu Zella langsung tau, Bayu lah yang menjadi dalang semua ini. Dan benar perkataan Chaesa, Dennis tidak pernah menuduh orang sembarangan.

Setelah video itu mati, Dennis segera bangun dari duduknya, tak ada lagi yang perlu mereka bahas, semua nya sudah jelas dari video itu. Dan Dennis pun tak butuh menjelaskan lagi kan.

"Gue duluan" pamit nya.

Baru beberapa langkah, suara Zella menghentikannya.

"Lo tau, kenapa gue minta putus waktu itu?" tanya Zella sambil menunduk, dengan wajah yang tak bisa Dennis liat.

Cowok itu tak menjawab, tapi berbalik dan menatap dengan kedua tangan di saku, seolah akan mendengarkan.

"Itu karena Chaesa"

Dennis kaget mendengar itu, apa hubungannya dengan Chaesa?

"Gue iri sama dia, dia selalu bagus di semua hal. Dia cantik, dia pinter, dia baik. Dia selalu dapat pujian dari orang lain, dia nggak pernah kekurangan. Dari keluarga yang harmonis, orang tua yang saling sayang sama dia, teman-teman yang selalu ada buat dia. Dan bahkan pacar yang selalu prioritasin dia, Dia nggak ada kurangnya sedikit pun"

Zella mulai terisak untuk pertama kalinya.

"Tapi gue bisa tahan itu semua. Walaupun kehidupan gue jauh beda dari dia, gue berusaha menekan rasa iri itu. Karena gue tau dia pantes milikin itu semua"

Zella menarik napasnya yang mulai terisak karena tangis, "Tapi kenapa lo juga naruh perhatian yang lebih ke dia? Kenapa lo selalu bahas Chaesa ketika sama gue? Lo nggak sadar setiap lo jemput gue ke sekolah, mata lo selalu mengarah ke Chaesa. Lo selalu merhatiin setiap hal kecil yang dia lakuin. Sedangkan gue pacar lo, bahkan hari ulang tahun gue aja lo lupa. Kadang gue mikir lo sebenarnya suka sama gue atau sama temen gue?"

Zella menghela napas, setelah berhasil mengeluarkan semua unek-uneknya yang selama ini ia pendam, ia menatap wajah tegang Dennis di hadapannya, "Sifat lo itu yang bikin gue akhirnya minta putus sama lo? lo nggak pernah anggep gue pacar lo sama sekali"

Dennis kaget melihat wajah Zella yang penuh air mata, setaunya sampai saat ini, ini pertama kalinya ia melihat air mata itu. Bahkan di hari mereka putus pun, Zella tidak menangis sedikitpun.

"Gue takut, perasaan iri gue bakal ngerusak hubungan pertemanan kami, makanya gue putusin lo. Tapi dengan entengnya lo malah bandingin gue sama Chaesa. Iya! gue jauh lebih buruk dari dia, gue pun tau itu, tapi lo juga sadar nggak selama kita pacaran lo nggak bisa nerima kekurangan gue ini?"

Zella bangkit dari duduknya, dan kini mereka berdiri saling berhadapan, "Seharusnya gue yang bilang, kadang kita nggak butuh orang yang kita cintai tapi kita butuh orang yang bisa menghargai"

Dan setelahnya Zella pergi dari sana, meninggalkan Dennis yang terpaku di tempatnya. Lidahnya seakan kelu, tak tau harus bicara apa. Otaknya bahkan terasa lama memproses fakta yang baru di dengarnya. Seakan deru syok tak percaya masih menghantuinya.

Dan saat ia sadar dan bisa menguasai diri, Zella sudah hilang dari pandangannya. Sudah pergi menjauh darinya, sama ketika di masa lalu juga.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang