Leo Cowok Tega

48.1K 2.5K 32
                                    

Chaesa melihat dengan heran ke arah banyaknya bungkusan plastik yang di pegang oleh Nick dan Ezra. Sedangkan Leo tidak memegang apa-apa. Bungkusan plastik itu berada di depan badan mereka, di sangkutkan di stang motor.

Apa itu tidak akan membuatnya semakin sulit berkendara?

Melihat itu Chaesa berjalan ke arah Ezra, “Biar gue bantu bawain Zra, nanti lo kesusahan bawa motornya” ucapnya lembut seperti nada biasanya. Sepertinya mood nya sudah membaik.

Ezra langsung tersenyum mendengar itu, “Wah ini lah keuntungannya kalo bawa cewek. Selalu perhatian beda banget sama temen laknat gue yang lain” ucapnya mengarah pada cowok yang ada di sana.

Chaesa mengambil satu bungkus yang berisi makanan, “Gue bawa yang ini aja ya”

“Oke, makasih Chaesa baik” ucapnya tak kalah ramah.

Membawa itu kembali ke motor Leo, Nick tak bisa tak bertanya, “Berarti Chaesa ke markas dulu dong?” ucapnya dengan alis yang naik perlahan.

Chaesa langsung terdiam, markas Aiglon? Oh No

Chaesa langsung berbalik kearah Ezra, “Zra nggak jadi deh, lo bawa sendiri aja yah, gue yakin lo pasti bisa” ucapnya sambil menyodorkan kembali kantong plastik itu yang membuat Ezra langsung tertawa di tempatnya.

Ia tak berniat sama sekali mengambil kantong plastik itu.

“Yah, nggak baik tau Chae udah bilang mau bantu tapi nggak jadi. Kit heart gue denger nya” ucap nya dramatis.

Chaesa tak menyerah, ia ingin meninggalkan kantong plastik itu begitu saja sebelum Leo memanggilnya, “Cokelat naik!”

Cokelat? Siapa? Chaesa menatap bingung, “Gue?” tanya nya menunjuk dirinya sendiri.

“Siapa lagi? pake helm lo!” perintahnya.

Sedangkan Ezra tak ingin mengambil kantong plastik itu, Chaesa hanya bisa pasrah membawa kembali dan mengambil helm yang di berikan Leo, “Nama gue Chaesa ya, enak aja ganti-ganti nama orang sembarangan”

Leo tak menjawab, ia hanya memperhatikan ketika Chaesa naik.

“Pegangin dulu ini” ucapnya memberikan kantong plastik itu pada Leo.

Leo dengan tenang mengambil kantong itu, hingga Chaesa duduk, melihat rok lipit cewek itu yang tertarik keatas, Leo berdecak, “Pake jaket gue tadi!” tekannya.

“Iya bentar, ini rambut gue keselip” ucap kesal Chaesa di buru-burui, padahal ia sedang memperbaiki rambutnya yang terselip ke tali tas.

“Yang bener, tutupin kaki lo!” tegas Leo lagi.

“Iya iya, sabar kenapa sih” ucap Chaesa patuh tapi agak tertekan jugak, yang kemudian duduk menghimpit ujung jaket agar pahanya tertutup sempurna.

Setelah dirasa kaki cewek itu tak mengintip dari jaket Aiglon miliknya, baru lah ia menghadap ke depan. Nick memicingkan mata melihat perkelahian singkat itu, dan kemudian melirik ke arah Ezra yang juga menatap dirinya. Dan serangkaian telepati kode rahasia mulai tersebar di udara.

Dan untuk pertama kalinya, Chaesa bisa merasakan aura geng motor yang terkenal berandal dan hobi berkelahi tepat di hadapannya. Mereka berhenti di depan rumah yang tergolong besar. Dan kerennya lagi rumah ini berada di kawasan perumahan yang lumayan sepi.

Bahkan di siang hari saja sehoror ini, bagaimana bentuknya jika malam?

Setelah turun dari motor dengan memegang kantong plastik itu, Chaesa merapat pada Leo, “Nih, gue mau pulang” ucapnya pelan.

Leo melirik wajah yang tampak was-was itu, membiarkan kantong itu masih di tangan Chaesa, ia berjalan masuk ke arah markas, “Bawa plastik itu ke dalam, kalo nggak mau tinggal aja di sini” ucapnya kejam.

Dipaksa Ketua Aiglon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang