Markas Aiglon itu sepi sejenak karena perkataan Leo barusan. Menatap wajah percaya diri Leo, Ezra yakin Leo punya ide yang lebih mudah dan tak beresiko dari pada harus menangkap Bayu sebagai umpan. Lagi pula Ezra juga tau, Leo bukan orang yang akan melakukan hal pengecut seperti menculik.
"Pake cara apa lo supaya Atlas mau tanding di atas ring sama lo?" tanya Ezra yang kini mematut lekat wajah Leo yang sedang mengesap rokok. Tapi sepertinya Leo tak berniat memberitahukan jawabannya. Leo lebih memilih menatap Dennis yang kini sedang tampak merenung.
Dennis terdiam, jika Leo tak mau menangkap Bayu terpaksa ia harus memaksa Bayu seorang diri. Ia juga tak mau membuat Aiglon dan Andover melakukan tawuran massal karena ulahnya. Lagi pula dia melakukan ini untuk kepentingannya sendiri, seharusnya memang ia tak membawa Leo kedalam masalah ini.
Leo dengan tiba-tiba beranjak dari duduknya membuang putung rokoknya ke asbak di atas meja, dan meraih jaket Aiglon miliknya yang tergelatak di sofa itu. Mata hitamnya segera menatap ke arah Dennis, "Gue nolak usul lo libatin Bayu tapi wajah lo nggak usah murung gitu" ejeknya yang langsung membuat Ezra tertawa. Sungguh jarang Leo bercanda begini.
Dan kemudian Leo menatap Ezra dan Nick bergantian, "Temen kalian lagi butuh bantuan buat ngeroyok Bayu, kalian masih duduk aja?" tanya nya yang langsung membuat Ezra dan Nick berdiri.
Leo memang menolak usul untuk menumbalkan Bayu karena bisa berujung masalah antar geng dengan akibat yang tak main-main juga. Tapi bukan berarti ia membiarkannya begitu saja, Leo tau Dennis butuh melakukan sesuatu dengan Bayu, dan karena itu lah Leo mengajak mereka mencari Bayu.
Memutar kunci motornya, Ezra langsung memasang wajah sombong, "Yok, gue lagi pengen ngehajar orang, Bayu juga pantes di hajar karena ulahnya terakhir kali" ucapnya gatal sekali dengan meremas telapak tangannya.
"Lets go, kita main-main malam ini. Jangan lupa Den lo yang bayar" Nick juga langsung bergegas memakai jaketnya. Sudah bersiap akan pergi, melihat itu Dennis langsung tersenyum tipis. Bahkan tanpa diberitau kepentingan ia dengan Bayu, teman-temannya ini langsung saja mengabulkan keinginannya.
Menggelengkan kepalanya karena merasa senang. Dennis langsung berdiri juga, "Gue tau dimana kita bisa nemuin Bayu" ucapnya.
Mereka berempat berkendara dengan patuh tak melanggar aturan sama sekali di tengah padatnya malam yang sepertinya akan terasa panjang. Dengan cahaya di setiap jalan dan angin tipis jalanan mereka berhenti tepat di depan club Max.
Tak menunggu lagi mereka segera masuk, baru di pintu masuk suara memekak di telinga langsung mengisi. Lampu redup berkelap kelip langsung menyambut pandangan mata, Nick segera mendekat pada Dennis, "Den, kita nyari Bayu gimana ditempat rame begini?" tanya nya sambil menatap lautan manusia yang memenuhi tempat itu.
Ezra bahkan sudah menggoda wanita yang ada di sana, mengedipkan mata sambil menyibak kebelakang rambutnya, menebar pesona, "Babe, I miss you" ucapnya ke salah satu wanita di sana yang kemudian langsung saja mencium bibir wanita itu.
Nick bahkan berdecak melihat itu dan langsung saja menarik kerah belakang jaket Ezra, "Astaga, bisa nggak ke mesuman lo itu ditahan bentar Zra paling nggak sampai kita ketemu Bayu" ucapnya greget sekali ingin menampar bibir temannya itu.
Ezra menepis tangan Nick dengan kesal, "Ya elah, ini namanya memanfaatkan kondisi. Gue ciuman bentar juga nggak bakal bikin Bayu kabur dari tempat ini Nick, mending sana lo nyari Bayu" usirnya yang ingin melanjutkan kegiatannya yang tertunda oleh Nick tadi.
Berbeda dari kedua orang itu, Leo segera berjalan pelan menuju salah satu meja di sana yang di penuhi cewek cantik sexy dengan dress terbuka, yang langsung di tatap oleh Nick dan Ezra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Ketua Aiglon
Ficção Adolescente"Pilih! Lo putusin cowok Lo atau dia harus nginap di rumah sakit nanggung penolakan Lo" "A-apa" "Gue lagi berminat buat matahin tulang cowok lo. Nggak mau itu terjadi? putusin cowok Lo dan sekarang Lo jadi pacar gue" Chaesa menatap ngeri pada setiap...