ramein ngab 🗿"awsh pelan pelan pak" ringis Qletta saat Felix memgompres wajah nya saat ini mereka tengah berada di apartemen Felix padahal Qletta akan mengobati luka nya sendiri di kos tapi 'bos nya' ini malah memaksa.
"makanya jangan ribut" ucap Felix dengan wajah datar
"dia dulu kok yang mulai ya saya bales" ujar Qletta dengan memegang pipi nya yang terasa perih 'sial awas saja kau Maura
"tetep aja harus nya kamu langsung tinggalin dia ga usah direspon" ucap Felix
Qletta menjauhkan wajah nya saat Felix akan menempelkan kembali kain untuk mengompres wajah nya "kesannya kok bapak kayak belain dia sih" ucap Qletta jelas jelas Qletta tadi ingin meninggalkan Maura tapi emang dasar nya aja Maura yang membuat emosi.
Felix memijit pelan pelipis nya "maksud saya bukan belain wanita itu cuman tindakan kamu itu sudah keterlaluan bisa bisa kamu terkena pidana"
"persetan sama hal itu yang jelas sakit harus di balas sakit ga adil kalok sakit dibalas maaf" ucap Qletta
"Qletta dengar dia cuman menampar kamu harus nya kamu balas dengan tamparan jug-
"cuman bapak bilang,lo ga tau apa yang gue derita sebelumnya dan siapa faktor yang membuat gue menderita bahkan sakit yang dia rasain tadi kurang untuk membalas kelakuan dia sama gue" ujar Qletta bahkan ia sudah tak mengunakan bahasa formal pada Felix.
"Qletta saya cuman ga mau kamu kenapa kenapa" ucap Felix dengan menatap Qletta
Qletta berdiri dari duduk nya lalu memakai tas selempang nya "gue ga butuh simpati dari lo"
"kamu mau kemana ini sudah malem kalok mau pulang biar saya antar" ucap Felix saat menyadari Qletta akan meninggalkan apartemen nya.
"gausah gue bisa pulang sendiri" ucap Qletta namun sebelum ia pergi tangan nya dicekal oleh Felix.
"jangan keras kepala ayo saya antar"
Qletta menghempaskan tangan Felix "gue bisa pulang sendiri!" sentak Qletta
Felix mundur berberapa langkah "oke kalau kamu mau pulang sendiri silahkan"
Qletta langsung pergi dari sana sedangkan Felix menghembuskan nafas panjang melihat punggung Qletta yang mulai menjauh Felix mengambil handphone yang ia letakan diatas nakas lalu ia menghubungi seseorang
"tolong awasi wanita yang baru saja keluar dari apartemen saya awasi dia sampai pulang dengan selamat"
'baik tuan'
"kalau kau sampai lalai kepala mu yang akan ku tebas"
disebrang sana bodyguard tadi menelan saliva nya dengan susah payah 'iya tuan saya pastikan kalau wanita itu pulang dengan selamat'
tut
panggil di tutup oleh Felix pria itu menatap keluar apartemen lewat jendela lalu kembali menghembuskan nafas nya.
Σ>―(〃°ω°〃)♡→
Qletta melemparkan tas slempang nya di atas kasur dengan wajah kesal ia sudah sampai ke kosan nya dengan selamat lalu wanita itu masuk kemar mandi untuk membersihkan badan setelah berberapa saat Qletta keluar dengan mengenakan handuk di atas lutut yang menutupi tubuh polos nya.
wanita itu tak langsung mengambil pakaian namun terududuk dikasur "udah cukup main main nya Gris mari kita bongkar kebusukan jalang itu" gumam Qletta dengan tersenyum licik.
Qletta berjalan ke lemari mengambil pakaian yang akan ia pakai tak lupa ia juga mengenakan masker dan topi setelahnya Qletta keluar ia memutuskan untuk menaiki ojek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi gadis nakal (END)
Fantasyapa jadi nya jika jiwa gadis nakal yang suka masuk club tiba tiba masuk di raga gadis pemalu dan sudah mempunyai suami yang tak menganggapnya. DILARANG PLAGIAT! GA SUKA BISA LANGSUNG OUT! JANGAN KOMEN YANG BUAT HATI AUTHOR SAKIT! #1 manja #2 acak #2...