MULAI MENJAUH

56.4K 2.7K 19
                                    


happy reading!


"bukan hanya sahabat mu tapi dia juga pacar anda dulu kan?oh atau jangan jangan kau masih mencintai dia dan tak melupakan wanita murahan itu" ucap Qletta dengan tersenyum remeh.

"Qletta jaga ucapan mu!"

Qletta menghendikan bahu acuh "kenapa itu memang kenyataan nya kan,kalau kau masih cinta dengan wanita murahan itu-

"QLETTA!!" teriak Arzhan dengan tangan yang hendak menampar Qletta
melihat itu Qletta memejamkan mata nya bersiap mendapat tamparan dari Arzhan pada pipi nya.

"AYAH TURUNKAN TANGAN MU DARI BUNDA KU!!"

Qletta tersentak menoleh ia melihat Zion yang turun dari tangga "bunda ngga papa?" tanya Zion mendongkak menatap Qletta.

wanita itu tersenyum tipis "it's okey bunda ngga papa" ucap Qletta dengan mengelus rambut Zion.

lalu tatapan Zion beralih pada ayah nya "apa kau memang benar seorang pria tuan Arzhan Winala Wilshon,sampai sampai kau mengangkat tanganmu pada istri mu demi membela wanita asing itu!"

"dengar ayah jangan berani kau mengangkat tangan mu pada bunda ku!"

"jika kau melukai bunda ku aku tak akan menganggap mu ayah lagi!"

deg

hati Arzhan terasa sesak ketika mendegar ucapan itu dari mulut anak nya.

flash back Zion...

Zion kini sedang di depan gerbang sekolah ia menunggu pak Abdi supir nya untuk menjemput nya mata anak itu menatap langit yang agak sedikit gelap karna waktu sudah sore.

sebenarnya biasa nya ia pulang siang hari tapi tadi ada kerja kelompok membuat kerajinan dari barang bekas dan itu harus dilakukan disekolah
tak lama sebuah mobil datang dan muncul lah pak Abdi "maaf Den agak lama jemput nya tadi jalan nya macet" ucap Pak Abdi

Zion mengangguk lalu ia berjalan dan masuk kedalam mobil,pak Abdi yang melihat itu mengelus dada nya sabar Aden nya itu memang datar sama seperti tuan nya.

namun jika sudah bersama Nyonya Qletta Aden nya itu akan berubah seperti kucing jinak yang manja dan mengemaskan.

"pak Abdi ayoo pulang!!" teriak Zion dari dalam mobil saat melihat supirnya itu malah melamun.

pak Abdi tersadar dari pikiran nya "eh iya Den!" ucap pak Abdi dan langsung berlari ke dalam mobil.

mobil itu berjalan untuk menuju pulang ke mansion,mata Zion melihat ke luar lewat kaca mobil saat di lampu merah Zion terkejut ia melihat ke luar dengan tangan kecilnya yang mengepal erat.

ia melihat ayah nya yang duduk berdua dalam satu mobil dengan seorang perempuan,bukan itu yang membuat Zion mengepalkan tangan nya namun adegan didepan nya ini.

disana ayah nya yang mengelus kening perempuan itu dengan lembut bahkan sesekali muncul senyuman diwajah ayah nya,padahal biasanya ayah nya itu sangat cuek pada seseorang apalagi dengan seorang wanita.

ia bisa melihat nya karna kaca mobil Arzhan yang terbuka,tak lama lampu jalan berubah warna hijau semua pengendara termasuk mobil ayah nya berjalan.

Zion menyandarkan kepala nya pada kursi penumpang tangan kecil bocah itu masih mengepal,jika bunda nya mengetahui ini apa bunda nya akan meninggalkan nya pergi jauh dari nya?

Zion mengelengkan kepala nya tidak bunda nya tak boleh meninggalkan nya!jika bunda nya pergi ia akan ikut dengan bunda nya!

pak Abdi yang melihat Aden nya melamun lewat kaca mobil berujar "Aden ngga papa?" tanya pak Abdi.

Zion hanya mengangguk lalu menatap kembali ke luar kaca mobil.

flash back of...

"boy deng-

"aku tak ingin mendengarkan apapun dari mu!aku peringatkan ayah jangan kau melukai bunda ku!" ucap Zion dengan menatap tajam dengan tangan kecil bocah itu yang mengenggam erat tangan Qletta.

Qletta mengelus lembut tangan Zion "sudah ayo tidur ini sudah malam" ucap Qletta menatap lembut Zion,menyudahi perdebatan antara ayah dan anak ini.

Zion menatap bunda nya dengan lembut dan tersenyum kecil "ya ayo bunda aku juga sudah mengantuk"

wanita itu langsung mengendong Zion ala koala lalu pergi ke kamar anak itu,sedangkan Arzhan pria itu menatap kepergian kedua orang itu dengan tatapan sulit diartikan.

...

pagi hari nya Qletta sudah terbangun seperti biasa ia memasak sarapan,tak lama 3 piring nasi goreng itu jadi dan siap disantap.

"pagi bunda" ucap Zion dengan mengecup pipi bunda nya.

Qletta tersenyum lembut pada Zion "pagi juga sayang,ayo sarapan!"

Zion mengangguk ia mulai duduk dan memakan makanan nya sesekali ibu dan anak itu melempar candaan.

tak lama Arzhan datang dengan jas kerja yang sudah terbalut di tubuh atletis pria itu "morning baby girl" ucap Arzhan dengan tersenyum

hening tak ada balasan dari Qletta wanita itu sibuk memakan makanan nya hal itu membuat Arzhan sakit dihati nya.

"morning boy" sapa Arzhan pada Zion

putra nya itu melirik sekilas "morning" jawab Zion dengan wajah datar lalu kembali memakan sarapan nya.

muncul senyum tipis di wajah Arzhan setidak nya putra nya membalas sapaan nya walau datar "mana makanan ku?" tanya Arzhan

Qletta masih diam memakan makanan nya namun hati wanita itu mendumel 'apa mata nya masih berfungsi dengan benar padahal sepiring nasi goreng itu sudah jelas jelas dihadapan pria itu'

"baby gi-

"apa mata mu tak melihat!makanan nya sudah di hadapan mu!" ucap Qletta ketus.

mendengar itu Arzhan menghembuskan nafas nya pelan "maaf" ucap Arzhan

lagi lagi hening tak ada balasan dari wanita itu "bunda kau berangkat ya" ucap Zion berdiri dengan mengendong tas dipundak nya.

Qletta tersenyum pada Zion "iya hati hati,belajar yang baik disana oky"

Zion mengangguk "bay bunda!"

cup sebelum berangkat Zion menyempatkan mengecup pipi bunda nya "bay sayang"

setelah Zion pergi kini tersisa Qletta dan Arzhan tak ada pembicaraan antara kedua nya,sampai Arzhan berbicara.

"baby girl aku minta-

"saya berangkat!" ucap Qletta langsung berdiri dan berangkat kesekolah.

melihat itu Arzhan menghembuskan nafas nya panjang.




Transmigrasi gadis nakal (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang