KESALAH PAHAMAN

57.2K 3.2K 715
                                    

Arzhan menyusul Qletta yang berada dikamar sesampainya disana ia melihat Qletta tengah berdiri di balkon Arzhan menghampiri Qletta dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Qletta "kenapa disini hm?" tanya Arzhan dengan mengelus perut Qletta.

mata Qletta menatap kelangit melihat bintang yang bergemerlap disana dalam hati nya ia berdoa agar ia bisa mengungkapkan kemurahan Maura pada Arzhan.

jika hanya dengan kata kata Qletta yakin Arzhan tak akan mempercayainya "kok ngelamun sih sayang" ucap Arzhan menyadari baby girl-nya yang sedang melamun.

Qletta tersadar dari pikiran nya "e-eh ngga papa kok"

"beneran?" tanya Arzhan memastikan

Qletta mengangguk dan mengulas senyum tipis diwajah nya "iya gue ngga papa"

"kita masuk ya disini dingin"

"lo duluan aja gue masih mau disini"

Arzhan mengeleng tegas "masuk disini dingin entar masuk angin"

"gue masih mau disini Arz"

Arzhan langsung mengendong Qletta ala koala "masuk sayang" ucap Arzhan dengan mengesekan hidung nya pada leher jenjang Qletta.

"lo apaan sih Arz turunin gue!!" teriak Qletta dengan memukul punggung lebar Arzhan.

Arzhan menjatuhkan Qletta kekasur dan memeluk tubuh Qletta "ayo tidur"

"gue ngga ngatuk"

"tidur atau aku setubuhi kamu sampe pagi" ancam Arzhan

Qletta mendengkus "tai lo tukang ngancem"

"biarin ayo tidur"

Arzhan memeluk tubuh Qletta dengan erat sedangkan sang empu hanya bisa pasrah,Arzhan mengelus rambut Qletta membuat mata Qletta yang semula tak mengantuk mulai merasakan kantuk tak lama Qletta terlelap.

melihat wajah Qletta yang tertidur Arzhan tersenyum.

...

disisi lain terlihat seorang wanita tengah melihat kearah handpone nya dengan tersenyum licik "dengan ini gue yakin Arzhan pasti cerain Qletta" gumam Maura.

ia mengirimkan sebuah vidio pada Arzhan dengan nomer yang berbeda saat melihat pesan nya centang dua Maura tersenyum "gue harap lo tersingkir dari kehidupan Arzhan"

...

Arzhan yang merasakan telfon nya berdering merogoh ponsel yang ada di saku nya dahi nya berkerut saat melihat nomer asing.

Arzhan mengepalkan tangan nya saat melihat vidio yang berputar diponsel nya disana terpampang vidio Qletta sedang berciuman mesra dengan Nicho.

tangan pria itu mengepal dengan urat yang tercetak jelas di leher nya ia membanting handphone itu kelantai membuat Qletta yang tidur jadi terbangun karna kaget.

Qletta menatap bingung Arzhan "Arz lo kenapa?"

Arzhan menatap marah Qletta "kau jalang"

dahi Qletta berkerut tiba tiba ia tersentak saat Arzhan mencekik leher nya membuat ia kesulitan bernafas "sia sia saya pilih kamu dari pada Maura dasar jalang!!"

deg

jantung Qletta berdetak sangat kencang mendengar itu apa maksud Arzhan?

"kau jalang!"

"uhuk A-arz l-lepas uhuk" ucap Qletta dengan memukul tangan Arzhan yang sedang mencekik leher nya.

Arzhan melepaskan cekikan nya dengan kasar lalu ia menunjukan vidio yang ada dihandpone nya "kau lihat ini baik baik!"

Qletta mengelus leher nya yang terasa sakit ia melihat vidio itu mata nya melotot saat melihat vidio itu menampilkan ia dan Nicho sedang bercuiuman.

kapan ia berciuman dengan Nicho?

ini pasti editan!ada orang yang sengaja menjebak nya!

"Arz gue ngga ngela-

"kau masih mengelak saat ada vidio ini menunjukan kau sedang berciuman dengan bedebah itu!"

Qletta mengeleng "Arz" lirih Qletta

"menyesal saya memilih kamu harus nya saya pilih Maura saja!harus nya saya membuat mu mati saat itu!" ucap Arzhan

"Arz maksud lo apa?" lirih Qletta

Arzhan tersenyum remeh "dengar jalang!saya yang menabrak mu ah bukan saya tapi saya menyuruh orang dan membuatnya seolah olah kau kecelakaan"

deg

"harus nya kau mati saat itu dan saya bisa menikahi Maura,bodoh saya sudah mencintai seorang jalang"

Qletta mengepalkan tangan nya "kenapa lo tega ngelakuin ini?"

"kenapa?karna saya tidak mencintai kamu tapi saat kamu bangun dari kecelakaan itu kamu berubah dan membuat saya tertarik" ucap Arzhan

mata Qletta berembun tangan wanita itu mengepal erat "saya bakal cerain kamu" ucap Arzhan

Qletta tersenyum tipis walau mata wanita itu mengeluarkan air mata "ya bagus itu yang saya harapkan dari dulu"

"makasih atas cinta dan luka yang kau berikan pada saya tuan Arzhan Winala Wilshon"

"saya salah sudah mencintai pria seperti mu DASAR BAJINGAN!" teriak Qletta didepan wajah Arzhan membuat pria itu mengepalkan tangan nya.

Qletta menepuk pundak Arzhan "semoga bahagia sama tuh cewe" ucap Qletta dengan tersenyum pedih hati nya cukup sakit mendengar ucapan Arzhan.

Arzhan menatap wajah Qletta entah kenapa ia tak suka melihat wajah Qletta yang menangis rasa nya ia ingin memelu wanita itu dengan erat.

"gue harap lo jaga Zion" ucap Qletta

Arzhan tersenyum remeh "ya itu sudah pasti saya ayah kandung nya kau hanya ibu sambung Zion"

Qletta mengangguk "ya kau benar,walau tak bisa menjadi suami yang baik setidaknya kau bisa menjadi ayah yang baik"

"saya pamit" ucap Qletta dengan meninggalkan Arzhan ia akan pergi dari mansion ini,Arzhan menatap punggung Qletta yang menjauh entah kenapa mata nya menitihkan air mata.

...

Qletta menyeret koper dari kamar nya kilasan memori bersama Zion berputar diotak nya,ia memejamkan mata nya sejenak menahan air mata yang akan keluar.

ia menatap mansion itu yang terakhir kalinya "maaf ion bunda ngga bisa nepatin janji bunda,bunda pergi dulu ya bunda harap ion jadi anak baik disini" ucap Qletta air mata kembali turun tanpa bisa ia cegah.

ia menghapus air mata nya "lo ngga boleh nangis Gris lo kuat" gumam Qletta dengan tersenyum tipis menyemangati diri nya sendiri.

setelah itu Qletta pergi meninggalkan mansion yang menyimpan kenangan dan luka untuk nya.

ia harap ia tak akan bertemu lagi dengan Arzhan!

dan untuk Maura lihat saja akan ia balas jalang itu!

bersambung..

ada yang gedeg sama Arzhan?kira kira berapa persen kejengkelan kalian sama Arzhanjing?

see you next part guyss

Transmigrasi gadis nakal (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang