aloo author yang baik hati ini balik lagi,jan lupa ramein harus rame pokok nya kalok kagak rame ga lanjutpagi hari Qletta telah siap untuk berangkat bekerja yaaa bagaimana pun ia harus mencari uang untuk bertahan hidup bukan? apalagi sekarang kondisi nya tengah mengandung.
setelah menguncir rambut nya Qletta keluar dari kos bersamaan dengan Ella "loh Ta kok-
Qletta tersenyum tipis "aku udah baikan mbak lagipula aku bosen kalok di kosan terus"
"beneran?entar kalok di tempat kerja pingsan gimana mending dirumah dulu ya istirahat" ucap Ella
"udah gapapa mbak,ayo kita berangkat sekarang entar kalok telat gaji kita dipotong lagi" ucap Qletta
"eh iya ayo udah mau masuk waktu kerja"
setelah nya kedua perempuan itu berangkat mengunakan motor.***
Ella mengerutu di saat lampu merah tak kunjung berubah menjadi hijau apalagi cuaca yang mulai panas di tambah akan masuk waktu kerja "adehh lama banget sihh" gerutu Ella dengan menatap sebal lampu lalu lintas.
Qletta menepuk bahu Ella "sabar mbak"
"sabar gimana Ta" Ella menunjukan jam yang melingkar ditangan nya pada Qletta "liat udah mau jam 7!bisa telat kita"
"mungkin agak eror mbak lampu lalu lintas nya sabar aja dulu" ucap Qletta sedangkan Ella hanya mengangguk sebal.
mata Qletta mengamati mobil dan motor yang ada di jalan sampai mata nya berhenti tepat di mobil yang ada didepan nya Qletta menyipitkan mata nya merasa agak familiar dengan mobil yang ada di depan nya itu.
mobil itu seperti mobil?.......Arzhan
ya Qletta ingat itu ini mobil dari Arzhan dari banyak nya mobil yang di punyai Arzhan,pria itu hanya menyukai satu mobil dan Qletta masih ingat dengan plat mobil kesayagan Arzhan itu.
Qletta mengelengkan kepala nya 'tidak ia tidak perduli lagi dengan apapun yang menyangkut Arzhan namun ia seperti ingin menatap mobil itu terus sampai ada suara yang membuat nya teringat pada seseorang.
"ayah apa kau bisa cepat sedikit"
'Zion?' batin Qletta,bagaimana Qletta bisa mendengar suara itu?karna kaca mobil bagian belakang terbuka sedikit.
bagaimana kabar putra kecil nya sekarang? apa putra kecil nya itu makan dan istirahat dengan benar tanpa dirinya?
'Ion bunda kangen nak' batin Qletta menatap mobil itu tak terasa keluar bulir air dari mata nya
tiba tiba Qletta mendengar suara tawa didalam mobil,ia tak mendengar tawa Zion yang ia dengar seperti tawa Maurababik dan Arzhanjing.mendengar itu Qletta mengepalkan tangan nya? tidak Qletta tak sakit hati mendengar itu! Qletta hanya tak suka Maura dan Arzhan berbahagia setelah membuat nya seperti ini.
"Ta!"
"Ta!"
"Qletta!"
Qletta tersentak ia menatap mbak Ella yang tadi menyebut nama nya "iya mbak kenapa?"
"kamu ngelamun ya dari tadi dipangillin engga nyaut"
Qletta mengaruk rambut nya yang tak terasa gatal "hehe maaf mbak em aku cuman lagi laper aja jadi gak fokus" alibi Qletta
"lah kamu belum sarapan?"
Qletta mengeleng pelan ia tak terbiasa dengan sarapan tapi entah kenapa kalau ia sarapan ia akan langsung sakit perut.
"mau mampir ke warung dulu beli makan?" tawar Ella
"eh gak usah mbak entar yang ada kita makin telat udah ga papa aku makan di tempat kerja aja"
"beneran mau makan ditempat kerja"
"iya mbak,udah ayo jalan udah ijo tuh lampu nya" ucap Qletta saat menyadari lampu lalu lintas mulai berganti warna
***
sesampainya di tempat kerja kedua perempuan itu langsung melakukan pekerjaan mereka masing masing sampai.... "Qletta kamu dipanggil pak Felix keruangan nya" ucap Lia (teman kerja Qletta)
Qletta yang sedang mengelap meja menoleh "oh iya makasih info nya" ucap Qletta dengan tersenyum manis.
"iya sama sama udah sana kalok lama entar diamuk pak Felix" ucap Lia
saat akan melangkah keruangan 'pak bos nya' terdengar suara yang menyebalkan "kenapa aku merasa kau seperti dekat dengan pak bos?ah apa kau jalang nya?" ucap Mila dengan menatap Qletta remeh.
mendengar itu Qletta menatap Mila dengan datar namun tatapan wanita itu terkesan tajam "sebaiknya kau tutup mulut mu"
"kenapa apa perkataan ku sebuah kebenaran" ucap Mila
Qletta mendekat pada Mila lalu melihat penampilan wanita itu dari atas sampai bawah "apa kau punya kaca? kalau kau tak punya pergi ke kamar mandi disana ada kaca besar lalu berkaca disana lihatlah mana yang jalang kau atau aku" ucap Qletta menatap penampilan Mila yang mengunakan baju kerja ketat seperti nya wanita itu sengaja mengecilkan baju kerja nya.
Mila mengepalkan tangan nya lalu tiba tiba ia menjambak rambut Qletta "jangan fitnah jelas jelas jalang disini ya elo"
Qletta meringkis merasa perih dibagian kepala nya tangan wanita itu juga menjambak rambut Mila dengan kencang atau mungkin sangat kencang hingga rambut Mila rontok di tangan nya "gausah banyak bacot! liat aja baju lo kayak lontai di pinggir jalan yang haus belaian!" ucap Qletta
"sialan lepasin rambut gue!" teriak Mila kesakitan
"lo dulu yang mulai jadi gue imbangin!"
ucap Qletta semakin memperkuat jambakan nyaElla datang lalu melerai kedua nya "eh eh eh ada apa ini?"
Mila memperbaiki rambut nya yang seperti singa "dia dulu mbak yang jambak gue"
"eh lonte elo dulu ya yang mulai jangan memperbalik fakta!" ucap Qletta emosi
"lo ya-
"UDAH STOPP!" teriak Ella membuat Qletta kaget bukan hanya Qletta namun semua pegawai memegang dada nya kaget karna teriakan Ella yang bukan maen.
"Ta kamu pergi dulu, kamu dipanggil sama pak bos kan?" tanya Ella yang hanya dibalas anggukan oleh Qletta
"yaudah pergi dulu sana" ucap Ella
"tapi mbak urusan ku sama lontai ini belum selesai" ucap Qletta menatap Mila penuh permusuhan
"udah Ta!"
Qletta mendengkus "iya iya aku pergi" ucap Qletta lalu pergi dari sana
saat sampai di depan pintu ruangan 'pak bos nya' Qletta mengetuk terdengar sahutan didalam nya "masuk"
Qletta masuk ia melihat pria tengah duduk dengan mengunakan pakaian formal nya "ada apa pak?" tanya Qletta dengan nada malas
Felix menatap Qletta dengan menaikan satu alis nya "kau baru kesetrum?" tanya Felix saat melihat rambut Qletta yang berantakan.
Qletta mengeleng "alhamdulillah saya ga pernah kesetrum pak"
"lalu ada apa dengan rambut mu?"
Qletta memegang rambut nya 'eh dia lupa merapikan rambut nya'
"oh inii tadi saya abis berantem sama tikus jalanan pak"
Felix menghembuskan nafas nya "baiklah langsung keinti nya kenapa saya memanggil kamu kesini saya mau mengajak kamu pergi ke acara teman bisnis saya saat jam pulang kerja"
"loh kok saya sih pak" ucap Qletta yah padahal niat nya setelah pulang kerja Qletta akan full rebahan dikosan.
Felix menatap Qletta dengan tatapan datar "kenapa kamu gamau?"
Qletta mengaruk pipi nya yang tiba tiba terasa gatal "kalok ditanya gamau ya saya gamau sih mending dikosan aja rebahan sambil nonton acara gosip" gumam Qletta
saat Qletta akan membuka suara tiba tiba Felix berucap "mau atau tidak mau kamu akan tetap ikut dengan saya ke acara itu" ucap Felix dengan mengetik dilaptop Qletta mendelik kalau begitu kenapa bertanya mau atau tidak.
ramein ngab🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi gadis nakal (END)
Fantasiapa jadi nya jika jiwa gadis nakal yang suka masuk club tiba tiba masuk di raga gadis pemalu dan sudah mempunyai suami yang tak menganggapnya. DILARANG PLAGIAT! GA SUKA BISA LANGSUNG OUT! JANGAN KOMEN YANG BUAT HATI AUTHOR SAKIT! #1 manja #2 acak #2...