Warning! Kekerasan, tonjok-tonjokan.
Beomgyu duduk meringsut ketakutan. Di depannya banyak cowok dengan pakaian seperti preman, beberapa ada yang bertato dan bertindik, mereka ngelirik Beomgyu pake tatapan yang bikin dia gak nyaman. Udah hampir lima jam dia disini dan Beomgyu gak tau ini dimana, Hyunjin yang bawa dia kesini."Jin, aku mau pulang..." Beomgyu narik-narik jaket kulit Hyunjin yang duduk disebelahnya. Kalau aja tas sama ponselnya gak diambil sama Hyunjin dan gak tau cowok itu simpen dimana, mungkin udah dari awal Beomgyu nginjek kaki disini, dia udah nelpon penghuni kostan Pelangi buat jemput dia.
Beomgyu dibawa ke suatu bangunan terbengkalai yang kayaknya udah diubah jadi sebuah markas geng motor vespa sama gerombolan cowok ini, karena tadi di depan Beomgyu liat banyak motor vespa berjejer. Ruangan itu penuh sama bau rokok dan alkohol, Beomgyu beberapa kali memalingkan muka saat asap rokok mengenainya.
Beomgyu tau Hyunjin itu anak tongkrongan. Tapi dia pikir tongkrongan Hyunjin cuma sekedar geng motor vespa biasa seperti yang dibilang pacarnya. Tapi kenyataannya begini, mereka mabuk-mabukan dan bermain judi.
Hyunjin yang lagi main sama salah satu temennya berdecak, Beomgyu ngeganggu fokusnya. "Bisa diem gak sih lo?!"
Beomgyu yang dibentak tersentak kaget sampe refleks duduk menjauhi Hyunjin. Ini baru pertama kali dia dibentak sama Hyunjin setelah dua bulan mereka pacaran.
"Eits, jangan emosi dulu, bro." Temen Hyunjin yang main sama dia nahan Hyunjin yang udah keliatan emosi.
Hyunjin mendengus, tangannya ngambil sebotol minuman diatas meja dan meminumnya. Beomgyu tau itu alkohol, dia semakin duduk menjauhi Hyunjin padahal tadi dia sengaja duduk deket Hyunjin karena Beomgyu gak nyaman disini.
"Hei, manis." Tiba-tiba seorang cowok duduk disebelahnya dan main rangkul bahunya sembarangan. Beomgyu langsung nepis tangan cowok itu yang keliatan udah mabuk berat.
"Lo kalah, kasih cowok itu buat gue." Eric menyeringai puas melihat raut muka Hyunjin yang menahan amarah, dia menenangkan permainan judi diantara mereka berdua dengan mudah.
Hyunjin berdecak, kedua tangannya mengepal erat. Dia tidak suka kekalahan. Cowok itu melirik Beomgyu yang sedang digoda oleh salah satu temannya kemudian mendengus. "Ambil dah sana."
Eric tersenyum miring, melihat ke arah Sunwoo yang duduk disebelah Beomgyu. "Bawa dia."
"Tapi gantian, ye."
"Ck, iya. Udah buru bawa!"
Beomgyu kaget waktu tangannya ditarik dan dia dipaksa berdiri, Beomgyu memberontak kala badannya dirangkul dan digeret menjauh. "Hyunjin! Kamu jadiin aku bahan taruhan?!"
Beomgyu natap Hyunjin gak percaya. Pacarnya itu malah memalingkan muka dan menyesap minuman alkoholnya. Tidak peduli dengan Beomgyu yang entah akan dibawa kemana oleh temannya.
"Lepasin gue!" Beomgyu semakin berusaha melepaskan diri. Tangannya bergerak acak memukul badan Sunwoo.
Sunwoo berdecak kesal dan dengan sekali hentakan dia mengangkat Beomgyu di bahunya dan membawanya dengan mudah.
"TOLONG!!" Beomgyu berteriak sekuat tenaga sambil terus memberontak. Tapi kumpulan cowok-cowok disana hanya tertawa melihatnya tanpa ada niatan menolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Serumah [TXT & Enhypen]
FanfictionJangan tertipu sama covernya yang dark. Ini cuma cerita sederhana tentang indekos yang diberi nama Pelangi, alasannya jelas karena penghuninya kaum pelangi semua. Warning! Boys love, bxb, lokal, fluff, comedy, 17+, freaky, non baku, bahasa kasar. So...