Warning! Chapter panjang, horor, ghost, jumpscare.
Hari sudah beranjak siang, tadi malam pasangan Heeseung dan Jake mutusin buat tidur di kamar Yeonjun sama Jay. Mereka terlalu takut buat tidur di kamar sendiri. Rencananya siang ini mereka bakalan ngecek kamar kosong di sebelah kamar HeeJake itu bareng-bareng. Kebetulan mereka semua libur hari ini.
Bodo amat sama perintah larangan Pak Sihyuk buat gak ngebuka kamar kosong itu. Habisnya gangguan itu meresahkan banget, kan jadi kasian sama HeeJake yang gak bisa tidur tenang. Menurut pengalaman mereka tentang masalah beginian di chapter-chapter awal, pasti kamar kosong ini ada sesuatunya.
Tapi mereka gak boleh asal nebak gitu aja, siapa tau itu ulah tikus kan. Makanya mereka mau memastikan terlebih dahulu.
Sekarang kedua belas penghuni kostan Pelangi berdiri di depan kamar tersebut, dengan Soobin yang berada paling depan megang kunci kamarnya. Sementara yang lainnya berdiri di belakang, takut.
"Heh, masa gue yang buka?" Soobin balik badan, ngeliatin penghuni lain.
"Kan Kak Soobin yang pegang kuncinya." Kata Sunoo yang berdiri di depan Sunghoon.
Soobin ngedengus jengkel. Akhirnya mau gak mau dia yang buka pintu kamarnya. Suara derit engsel waktu Soobin ngedorong pintu itu bikin mereka semua tegang dengan jantung yang dugun-dugun. Begitu pintu kamar tersebut sudah terbuka lebar, Soobin langsung lari ke belakang badan pacarnya.
Aura hitam imajiner seperti keluar dari kamar tersebut bersama hawa dingin yang membuat bulu kuduk mereka semua berdiri, merinding.
"Serasa buka pintu dunia lain, anjir." Bisik Kamal ke Taehyun yang berdiri disebelahnya.
"Isekai."
"Gak gitu, goblok."
"Siapa yang masuk? Kok pada diem?" Tanya Yeonjun ngeliat adek-adeknya malah pada bengong.
"Abang aja yang masuk, Bang Yeonjun kan yang paling tua." Kata Riki bikin Yeonjun gak terima dibilang tua. Yeonjun emang sensitif kalau bahas umur.
"Lo aja deh, Taehyun."
"Ada akhlak lo nyuruh gue begitu?" Kurang ajar emang si Taehyun sama abangnya. Yeonjun juga, udah tau Taehyun meskipun punya otot gede kalau ngehadepin beginian tetep ciut juga.
Kecuali kalau pukul-pukulan kayak lawan maling di kostan mereka kemarin-kemarin, baru cowok hidung mancung itu maju paling depan. Setan kan mana bisa dipukul.
"Heeseung?"
"Nggak, makasih."
"Sunghoon?"
"Kok kayak ada yang manggil nama gue ya, tapi gak ada wujudnya." Sunghoon pura-pura ngelus tengkuknya sambil noleh sana-sini, ngehindarin tatapan Yeonjun yang liatin dia datar.
"Jay?"
"Bang Yeon yakin nyuruh Bang Jay?" Jungwon nunjuk Jay yang daritadi semenjak mereka menginjakkan kaki di lantai dua ini, ngumpet di belakang badan kecil Jungwon. Mukanya udah pucet gak karuan.
Yeonjun meringis ngeliatnya, udah kayak orang sakit si Jay. Matanya beralih ke cowok bule di sebelah Taehyun yang udah geleng-geleng kepala waktu Yeonjun liatin. "Kam--"
"Halah, cemen lo pada! Minggir!" Seperti pahlawan yang kesiangan, Beomgyu nyenggol badan Heeseung sama Yeonjun yang ngehalangin dia dan tanpa beban masuk ke dalam kamar itu seolah gak punya rasa takut.
Jake yang ngeliat itu langsung nyusul Beomgyu ke dalem, dia udah penasaran banget sebenernya daritadi pengen masuk, tapi gak berani sendirian. Disusul Soobin yang juga berani karena ada temennya, Sunoo, terus Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Serumah [TXT & Enhypen]
FanfictionJangan tertipu sama covernya yang dark. Ini cuma cerita sederhana tentang indekos yang diberi nama Pelangi, alasannya jelas karena penghuninya kaum pelangi semua. Warning! Boys love, bxb, lokal, fluff, comedy, 17+, freaky, non baku, bahasa kasar. So...