Warning! Chapter ini gak ada hubungannya sama chapter yang lain. Ini panjang banget, tadinya mau dua part tapi nanggung. Hati-hati bosen, ya. Selamat membaca, enjoy♡!
Tinggal menghitung hari menuju pergantian tahun dan seluruh penghuni kostan Pelangi sepakat buat ngerayain tahun baru kali ini bareng-bareng untuk pertama kalinya. Tahun-tahun lalu mereka gak ngerayain tahun baru bareng-bareng, semuanya pada kompak pulang ke rumah masing-masing, kumpul sama keluarga dan sanak saudara.
Dulu mereka juga belum terlalu deket satu sama lain, masih pada canggung. Beda sama sekarang yang udah pada sedeket nadi. Selain itu, karena mereka udah punya orang spesial, kecuali Kamal sama Riki yang udah mau ganti tahun masih belum ada gandengan.
Jadi, mereka pengen tahun baru ini ngerayainnya sama pacar dan orang-orang yang udah dianggap saudara sendiri di kostan Pelangi.
Sekarang mereka semua lagi berada di meja makan setelah makan malam bersama, niatnya mau diskusi buat acara mereka nanti. Sederhana aja sih, paling cuma bakar-bakar sama main kembang api--idenya trio bocil, kata mereka malem tahun baru gak afdol kalau gak nyalain petasan.
Kebetulan halaman belakang kostan mereka lumayan luas, yang biasanya dijadiin tempat jemur baju. Di sana juga gak ada pohon atau kabel listrik yang ngejalar, jadinya aman buat nyalain petasan. Di jamin gak bakal ada kebakaran atau listrik korslet.
Kan gak lucu malam tahun baru malah manggil petugas damkar sama tukang PLN. Kecuali kalau mau diajak bakar-bakar jagung bareng sih gak masalah.
"Berarti fiks ya di halaman belakang aja tempatnya?" Kata Soobin memastikan sambil nyatet di bukunya Riki yang dia pinjem.
Seperti yang dibilang, ini pertama kali mereka ngerayain tahun baru sekostan, makanya Soobin sampe nyatet hal-hal apa aja yang mereka bakalan butuhin, takutnya ada yang kurang atau kelupaan.
"Iya, di sana aja, gak usah jauh-jauh." Jawab Jake nganggukin kepala ngewakilin yang lainnya.
"Tapi rumput di halaman belakang udah pada tinggi, udah harus di potong." Kata Beomgyu yang tadi pagi kebagian jadwal nyuci baju. Waktu ngejemur dia liat rumput di sana udah pada tinggi, hampir sebetis orang dewasa.
"Nah, siapa yang mau potong rumputnya?"
"Aku aja, yang. Sama si Heeseung." Kata Yeonjun menawarkan diri. Heeseung yang dibawa-bawa cuma noleh terus ngangguk waktu Soobin ngeliat dia. Heeseung disuruh ngapain-ngapain juga gas, asal bukan urusan dapur aja.
"Oke, berarti rumput beres, ya. Tinggal di eksekusi aja." Soobin nulis nama Yeonjun dan Heeseung sebagai penanggung jawab rerumputan. "Terus, kita kan rencananya mau bakar-bakar, mau pada bakar apa nih?"
"Bakar masalah bisa gak, Kak Soobin?" Riki yang duduk di tengah antara Taehyun sama Jay nyaut.
"Dih, punya masalah lo?" Jay nengok ke anak SMA di sebelahnya itu.
"Iyalah, gue kan manusia. Setiap manusia pasti punya masalah."
"Nggak, maksud Jay tuh, emang bisa lo punya masalah? Sedangkan lo sendiri biang masalah buat orang-orang." Kata Taehyun dengan mulut pedesnya yang bikin Riki langsung mingkem gak bisa membela diri.
"Anjir Taehyun, mulut lo!" Kamal ketawa ngakak sambil nunjuk Taehyun, habis itu dia ngangguk-ngangguk seolah setuju sambil tepuk tangan. Ketawa lumba-lumbanya memenuhi setiap sudut meja makan.
"Justru itu, masalahnya Riki karena dia jadi biang masalah." Kata Sunghoon yang duduk di depan Riki ikutan nyaut.
Heeseung di sebelah Sunghoon nengok ke cowok itu dengan dahi merenyit bingung. "Ngomong apa sih, lo? Gak paham gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Serumah [TXT & Enhypen]
FanfictionJangan tertipu sama covernya yang dark. Ini cuma cerita sederhana tentang indekos yang diberi nama Pelangi, alasannya jelas karena penghuninya kaum pelangi semua. Warning! Boys love, bxb, lokal, fluff, comedy, 17+, freaky, non baku, bahasa kasar. So...