Sendok Emas
WhatsApp GroupMao: Tinut Tinut Tinut
Mao: @Asahi ketololan apa yang sudah Anda perbuatAsahi: Apa?
Haruto: Wah apanih?
Mao:
Haruto: Ancrit kepala suku wkwk
Haruto: Btw apa nih permasalahan musim dingin nanyain Kak Ei?
Mao: NAH ITU!
Mao: @Asahi KELUAR LO SARDEN! PERBUATAN KEJI APA YANG UDAH LO LAKUIN?Seira: Apaan tiba-tiba nama gue?
Haruto: Kayaknya Kak Ei digubahin sama Bang Sarden
Asahi: ....
Mao: Ini kayaknya masalah besar deh. Pasti Kak Winter salah paham
Asahi: @Mao Winter masih online nggak? Kok gue chat nggak dibaca
Haruto: Awokwokwok
Haruto: Turut berdukacita, BangSeira: Perlu rapat darurat ini
Seira: Abis magrib kumpul di Sei'ra Meat cabang baru! Gue lagi di sanaMao: Gue ikut?
Haruto: Lah, emang lo udah balik?
Haruto: Lo kan di ParisMao: Udah balik tadi pagi
Haruto: Bentar amat kuliahnya
Haruto: Pesantren kilat aja sebulan🦋
Sei'Ra Meats cabang baru yang akan dibuka hari Minggu nanti memang sedang persiapan untuk mulai beroperasi. Pelatihan para karyawan masih terus berlangsung sebelum nanti grand opening. Dan, Seira sekarang memang lebih sering berada di Sei'Ra Meats yang baru.
"Kak, itu dapur tiap hari masak terus yang makan siapa anjir?" Haruto muncul dengan tangan membawa mangkuk berisi daging sapi asap dan makanan yang lainnya.
Seira yang baru selesai membersihkan diri dengan santai duduk di samping Haruto. "Lah, itu Lo makan," balasnya santai bahkan ikutan mencomot irisan daging sapi dan sambal rica-ricanya. "Udah coba menu yang baru belum?"
"Buldak, ya? Pedes banget nggak?"
"Lumayan," balas Sei dengan tenang, ia bahkan mulai menyemprotkan parfumnya, "kemarin Jihoon nyobain, terus malemnya diare."
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORPIKIR SEMPURNA
Fanfic-Hamada Asahi- "Gue udah terlalu lama kabur. Ini waktunya nerima kenyataan." -Hirokawa Mao- "Dibandingkan berpikir tentang Mama yang nggak nerima gue. Lebih baik gue bersyukur karena masih banyak yang sayang kepada gue." -Nakamoto Mara- "Aku percaya...