Part 47 : H-38

19 3 0
                                    

Seketika ketiga ncp nyasar geming kita menhindari karena, Jia berteriak menyuruh mereka bertiga bersembunyi disemak-semak. Sedangkan Jia sendiri bertarung sendirian dengan para mahkluk yang menyerang mereka secara mendadak.

Pernafasan Serangga : Tarian Kupu-Kupu  

Tiba-tiba sahaja mahkluk itu mati seketika dengan tubuh kaku dan mereka semua selamat.

"Hampir saja" batin Jia kemudian berjalan menuju kearah semak-semak yang dimana ketiga ncp nyasar geming kita bersembunyi.

"Kalian baik-baik saja? Lebih baik kita sekarang pergi dari sini. Terlalu bahaya untuk orang-orang biasa seperti kalian" ujar Jia lalu menyarungkan katananya dan berjalan membimbing mereka bertiga untuk keluar dari hutan belantara ini.

"Ya, kami okay" jawab Lucas agak tenang sekarang, begitu juga dengan Kun dan Ten.

"Baguslah, terlalu bahaya berkeliaran di malam hari seperti ini. Apalagi kalian hanyalah orang biasa. Tapi, kalian siapa?" tanya Jia penasaran dan bingung.

"Ehh, kau tidak kenal kami?" ujar Ten heran pt.2

"Tidak" jawab Jia singkat.

"Wahh, apa lagi ini" guman Ten mengaruk kepalanya pusing.

"Eh, maaf nih sebelumnya yang tadi itu apa ya? Hantu? Setan?" tanya Kun penasaraan dengan mahkluk yang menyerang mereka beberapa saat yang lalu.

"Bukannya hantu sama setan, itu sama ya??" batin Ten bingung dengan pertanyaan Kun.

"Kalian tidak tau itu apa?" ujar Jia kaget dan terdiam sejenak. Ketiganya mengangguk serempak.

"Mahkluk itu adalah iblis" sahut Jia menatap mereka bertiga.

"Iblis? Bukannya sama saja dengan hantu atau setan, ya?" ucap Lucas bingung dengan perbedaan ketiganya yang menurutnya sama saja.

"Apa? Iblis? Maksudnya gimana?" Kun kembali bertanya.

"Mereka adalah mahkluk pemakan manusia dan kami para pemburu iblis bertugas untuk membasmi mereka" ujar Jia menjelaskan sekali lagi.

"Sebenarnya kita ada dimana sih? Nyasar mulu, udah napa. Gw pengen balik ke Toko pak Suman" gerutu Ten agak lelah dengan kejadian yang menimpa mereka. 

Kini mereka melanjutkan perjalanan menelusuri hutan gelap dan tampak seolah-olah tak berujung. Untungnya, setelah beberapa menit berjalan mereka berhasil keluar dari hutan belantara tersebut dan menemukan sebuah jalanan setapak menuju sebuah pedesaan yang cukup ramai.

"Kek berasa di zaman kolosal" batin Ten melihat sekitarnya yang tampak seperti sangat juah dari kata modern. 

"Kita nyasar dimana lagi?" bisik Lucas ke Kun yang berjalan di sebelahnya.

"Aing tak tau" bisik Kun yang memperhatikan sekitarnya.

Tampak aktivitas malam itu cukup ramai. Orang-orang berinteraksi selayaknya mereka tak mengetahui bahaya yang ketiga npc nyasar geming kita alami sebelumnya.

Gak! Gak! Kembalilah ke markas utama! Gak!

Seekor burung gagak terbang di sekitar kepala Jia dan yang lebih mengejutkan adalah gagak tersebut bisa berbicara, sungguh di luar akal.

"Buset, tuh burung bisa ngomong!" sahut Lucas kaget ketika gagak tersebut terbang mendekati Jia, lalu bertengger di bahu Jia.

"Baiklah" ujar Jia sembari mengelus gagak tersebut.

"Eh, itu gagak kok bisa ngomong?" tanya Kun penasaran.

"Oh gagak ini? Mereka burung pembawa informasi jika kami memiliki misi" ujar Jia menjelaskan dengan senyuman yang tak lepas di wajahnya.

CEK TOKO SM (Semua Menyediakan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang