Part 49 : H-40

16 2 0
                                    

Siang ini di kehidupan mahasiswa yang sebentar lagi memasuki semester akhir pada umumnya. Yang dimana wajah-wajah yang perlu kasih sayang seorang Mas dan Mbak crush dan juga hujan kertas merah dan biru. Tapi, hal itu hanyalah halu:)

"Hahhh~~" Ten menghela nafas dan bersandar pada kursi. Tampak peralatan lukis berserakan di atas meja.

"Eh ada bang Ten" sapa Jia yang wajahnya agak lelah.

"Weh, hello!" sapa balik Ten.

"Woah, lukisannya cakep" ujar Jia lalu menawarkan segelas kopi Moonbucks.

"Peka juga kamu, thanks" ucap Ten dengan wajah berseri-seri ketika melihat minuman gratis.

"Masama. Kebetulan aku dapat voucher promo" jawab Jia kemudian meminum kopinya.

"Btw, kamu nggak lagi sibuk kah?" tanya Ten membuka topik pembicaraan.

"Nggak sih, cuman ada satu matkul lagi nanti sore sekitar jam 4 an" Jia memperhatikan lukisan karya Ten.

"Oohh gitu"

"Eh itu lukisannya buat tugas kah?"

"Iya, buat tugas akhir semester ini. Nggak kerasa ya udah mau masuk semester akhir terus kita semua lulus" ujar Ten tersenyum dan kembali fokus untuk melukis.

"Iya, juga ya? Berarti kita hampir tiga tahunan berteman" Jia menanggukkan kepalanya tanda setuju.

"Btw gimana hubungan kamu sama Winwin?" tanya Ten random.

"Hah? Maksudnya apa?" ucap Jia bingung dan agak malu.

"Ehh aku kira kalian ada hubungan spesial" tambah Ten tertawa pelan.

"Nggak ya" bantah Jia lalu terdiam sejenak. "Kok kamu bisa sih menganggapku kayak gitu? Jangan bikin rumor aneh lho."

"Nggak, aku cuman kepo aja. Habis beberapa minggu ini aku lihat kamu sering berduaan sama Winwin. It's okay, cuman banyak orang yang salah paham aja jadinya" jelas Ten.

"Ohh, itu karena kebetulan aja kami tak sengaja bertemu dan kadang belajar bareng aja" ujar Jia lagi.

"Ah masa? Jujur aja deh sama perasaan kamu" goda Ten tertawa puas dan masih tetap fokus melukis.

"Hey, jangan mengolok-olok aku" Jia mode ngambek.

"Disana sama siapa? Aduh lupa deh. Ah iya, si Nene? Gimana? Maju? Ditengah? Apa nge-stuck?" serang balik Jia terhadap hubungan Ten dengan Nene.

Ten hanya terdiam sejenak ketika mendapatkan serangan fakta dari Jia. Ngakak so hard

"Yaa, b aja" jawab Ten singkat.

"Yee, sama aja tuh" Jia tertawa puas.

"Anggap aja kita adil dalam urusan perlopean" ujar Ten lagi.

"Ih males" ledek Jia lalu kerkekeh pelan dan kembali meminum kopinya.

"Btw, kamu lagi free kah?" tanya Ten heran dengan jadwal kelas Jia hari ini.

"Oh iya, kebetulan cuman ada dua mata kuliah. Paling nanti aku langsung ke toko" jawab Jia memperhatikan hasil lukisan Ten yang hampir selesai.

"Hello! Hello! guys!" sapa Hendery mendekati Ten dan Jia yang tengah santai.

"Oh hello" jawab keduanya.

"Dih..dih...enak bener ya, nyantuy..minum kopi Moonbucks" sahut Hendery menatap geli.

"Rezeki anak sholeh, bro" ujar Ten ngakak.

"Idih sombong amat" ucap Hendery lalu ikut duduk bersama Ten dan Jia.

Keduanya hanya tertawa mendengar penuturan Hendery. Kini Ten kembali fokus untuk melanjutkan lukisannya. Sedangkan Jia sendiri memperhatikan lukisan milik Ten sembari meminum kopi miliknya.

"Eh, Jia. Nanti kamu mau ketoko habis ini? Kalau iya bareng kuy" ujar Hendery.

"Uhm, tapi aku masih ada satu kelas jam 4-an nanti" jawab Jia.

"Gitu kah? Okelah nggak apa-apa" ucap Hendery menangguk mengerti.

Kini hanya ada keheningan yang menyelimuti ketiganya karena fokus pada kegiatan masing-masing.

"Eh, katanya ada di dekat lapangan kompleks ada pasar malam" celetuk Hendery OTT.

"Hah? Kata siapa?" tanya Ten bingung.

"Oh iyakah? Wah seru tuh" ujar Jia menambahkan.

"Ayo guys, nanti kalau ada waktu free kita kesana bareng-bareng" ajak Hendery kepada keduanya.

"Gas" jawab Ten mengangguk setuju begitupula dengan Jia.

"Ajak anak-anak lain juga" ucap Ten memberi ide untuk mengajak lainnya ke pasar malam bersama-sama.

"Okay, siap. gampang" sahut Hendery mengacungkan jempol.

"Eh, aku izin duluan ya. Udah mau mulai kelasnya" ujar Jia berpamitan dengan Ten dan Hendery.

"Iya, hati-hati" sahut keduanya.

Kini hanya tersisa Ten dan Hendery yang tampak seperti orang gabut walau, Ten sendiri masih fokus pada lukisannya yang hampir selesai.

"Eh bang, gw mau ke toko aja duluan" ujar Hendery berencana untuk pergi duluan ke toko sendirian.

"Okay" sahut Ten singkat.

⚛️⚛️⚛️

Kini, Hendery berjalan sendirian meninggalkan kampus dan berjalan memelusuri trotoar yang menuju arah toko. Jalanan tampak cukup ramai oleh beberapa kendaraan yang lalu-lalang dijalanan siang hari ini.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya sampai juga di toko dan terlihat ada Xiaojun dan Yangyang sudah berada di toko sedari tadi.

"Woah, gw kira nggak ada orangnya" sahut Hendery berdiri di depan toko.

"Ada dongs" ujar Xiaojun sembari memakan cilok dengan santai.

"Okedeh" jawab Hendery lalu menuju ruang belakang untuk menaruh tas miliknya.

"Eh bro, lo semuanya free nggak weekend ini?" tanya Hendery kepada Xiaojun dan Yangyang.

"Kayaknya free deh. Emangnya kenapa?" ujar Yangyang bingung.

"Nggak, gw cuman mau ngajak kalian aja ke pasar malam di deket sini" sahut Hendery.

"Ohh kirain apaan" jawab Yangyang.

"Kalau nggak bisa, yeah..Nggak apa-apa sih, cuman nawarin aja" ujar Hendery lalu duduk di salah satu kursi sembari mengecek stok barang di toko.

"Oke, diusahakan" sahut Xiaojun mengacungkan jempolnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya terlihat batang hidung lainnya mulai menampakan.

"Hola! Hola!" sapa Lucas dengan kedua tangannya membawa sekeresek ayam geprek.

"Wah..wah..rezeki anak sholeh" sahut Xiaojun cekikikan.

"Heleh, berterima kasihlah pada yang mulia Kun Faya Kun" ucap Lucas menunjuk Kun yang berjalan masuk dengan senyum lebar.

"Bau-baunya lagi banyak duit nich" sahut Yangyang ngakak.

"Ya, syukurnya sih begitu. Gw cuman pengen ngetraktir kalian semua, numpung ada uang lebih" ujar Kun tersenyum.

"Makasih lho bang" ucap semuanya.

Selagi menunggu pembeli berkunjung. Ketujuh cowok-cowok kece tersebut makan siang bersama.



































📌Special Part 49

Byul : Bau-Bau........ :) ahem

















Jangan lupa vote dan kritik saran kalian!
Ps. XOXO from byul ;)

CEK TOKO SM (Semua Menyediakan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang