Pagi ini hujan lumayan lebat melanda sebagian daerah tak terkecuali di daerah kampus ***
Kini Jia yang baru sahaja berjalan beberapa meter tiba-tiba harus berteduh di salah satu toko.
"Eh Jia, kehujanan juga?" sahut Ten yang juga berteduh.
"Pertanyaanmu retotis bang" jawab Jia lalu mengecek hpnya untuk melihat jam berapa sekarang.
"Hehe, btw kamu bawa payung atau jas hujan ngak?" tanya Ten kepada Jia.
"Ngak nih bang, aku kira tadi tuh hujannya gerimis doang makanya aku langsung berangkat aja, eh malah hujannya jadi lebat" ucap Jia kini hanya bisa pasrah menunggu hujannya reda.
"Ya udah, nanti kalo agak gerimis...langsung lari aja nanti" ucap Ten memberi usul.
"Boleh tuh" ucap Jia setuju.
Beberapa menit mereka berdua menunggu hujannya reda yang ada malah nambah deres.
"Buset dah nih malaikatnya lagi mandi di air terjun apa gimana dah?" batin Ten.
Dari kejauhan terlihat ada mobil berwarna putih dan juga terlihat mewah berhenti di depan mereka. Terlihat seorang pria dengan jas rapi menghampiri Ten dan Jia dengan mengengam payung ditangannya.
Ten hanya bisa mengolongo saat melihat pria tersebut bagaimana tidak menerut Ten, pria yang barusan menghampiri mereka perfect.
Perfect = Muda, ganteng, holkay, vibe Tuan Muda sekali :)
Kini pria tersebut hanya tersenyum dan mengandeng tangan Jia, mengajaknya untuk masuk ke dalam mobil.
"Lepasin!" sahut Jia lalu mundur ke dekat Ten.
"Wow ada drakor apa nih" - Ten
"What for minute...Jia kok kenal sama cowok ini?" batin Ten kini telat menyadari keadaan yang ada dihadapannya.
"Kamu mau ke kampus kan? Biar aku anterin" ucap pria tersebut menjelaskan tujuannya.
"Ngak usah, aku ke kampus bareng temanku" ucap Jia lalu melihat Ten sekilas.
"Nape gw dibawa-bawa" - Ten
"Teman? Hei, kamu" ucap pria tersebut memangil Ten dengan dingin.
"Omg gw takut" - Ten
"Halo" ucap Ten gugup.
"Kamu temannya Jia?" tanya pria tersebut kepada Ten dengan nada dingin.
"I...ya.." ucap Ten gugup part 2.
"Bang Ten ayo kabur...hitungan ke tiga..1..2...3!!" bisik Jia kepada Ten lalu, Jia membawa kabur Ten menerobos hujan menuju kampus. Kini mereka sudah sampai di dalam kampus dan tentunya mereka basah karena, menerobos hujan.
"Sorry, bang. Aku malah ngajak lari padahal masih hujan deres gini" ucap Jia meminta maaf kepada Ten.
"Ngak apa-apa kok Ji" ucap Ten santai.
"Kalau gitu kita ke ruang ganti tempat teater. Disitu ada hairdryer" ucap Ten mengajak Jia ketempat ruang ganti teater. Kebetulan, Ten pernah ikut sekali teater gitu jadi ada kenalan juga makanya bisa nge-akses ruang gantinya.
"Okey, bang" ucap Jia lalu mengikuti Ten.
Setelah mengeringkan rambut sekaligus jaket milik Ten. Mereka berdua berjalan menuju kelas masing-masing.
"Jia maaf sebelumnya nih, aku boleh tanya ngak siapa cowok tadi?" ucap Ten penasaran.
"Itu...hemmm..." ucap Jia terputus karena dirinya melihat dosen yang akan mengajar kelasnya berjalan menuju ruang kelasnya dan membuat Ten makin penasaran part. 2
KAMU SEDANG MEMBACA
CEK TOKO SM (Semua Menyediakan)
Short StoryKisah 7 anak perantauan yang kuliah dan bekerja sampingan ditoko milik Pak Suman. Bagaimana kisah kehidupan sehari-hari mereka? Cus Kepoin! 📍Cerita yang dibuat hanyalah Fiksi dan Tokoh hanya sebagai visualisasi dan inspirasi karakter dari author sa...