10. Terlalu Berani

5.1K 841 97
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Heh! Laya! Bukankah itu jelas si iblis fakultas itu?!"

"Lihatlah dress dia! Dilihat darimanapun dia yang menggunakan kartumu untuk membeli semua aksesoris mahal itu!"

"Laya! Mengapa kamu mengundang pencuri ini sih?!"

Seketika pesta yang mulanya tenang dan damai berubah menjadi sorak-sorak bergemuruh menuding Sheri, menghina, mengolok-olok, dan menggunjingnya. Dia dihina sedemikian rupa sampai tidak membiarkan Sheri untuk membela dirinya sendiri.

Cepat atau lambat Kyree akan tahu semuanya sehingga Sheri tidak begitu merasa tertekan dan terbebani. Dia hanya merasa sedih karena Kyree harus melihat betapa mengerikannya hidup yang ia jalani selama ini. Namun tetap, Sheri tidak bisa berhenti di tengah jalan. Dia harus melakukan perannya dengan baik agar penonton senang.

"Aku tidak mencurinya! Aku hanya meminjam! Laya, ini aku kembalikan kartumu!" Sheri berteriak seraya menyerahkan kembali kartu kredit yang Laya selipkan pada undangan tempo hari.

Laya juga sangat pandai akting. Dia menerima kartu itu seraya terkejut. "Sheri, aku... Aku tidak menyangka kamu bahkan mengambilnya tanpa seizinku. Jika ingin meminjam, kamu bisa meminta baik-baik, kan aku tidak akan salah paham. Maafkan aku ya," ia memohon dengan mata berbinar-binar.

"Aku bisa memberikanmu pakaian yang lebih bagus, mengapa kamu malah mencuri!" Elio menyela. "Aku rela kamu habiskan uangku sebanyak apapun itu, tapi kenapa kamu malah milih mencuri?! Apa tanganmu sangat gatal?!"

Mengepalkan tangannya, Sheri tidak berani melihat mata Kyree saat ini. Dia tidak akan sanggup menahan diri jika sampai ia melihat emosi di mata merah itu. Hatinya tidak akan kuat untuk melihat apa yang terlukiskan disana.

Tidak hanya sorak-sorak, ada yang langsung menghampiri Laya, yaitu teman-teman fakultasnya yang satu circle dengannya, Leysa, Trista, Bexley. Mereka bertiga adalah sahabat Laya di fakultas sastra universitas Gwenaelle.

Mereka mendekat seraya memandang sinis Sheri. Yang paling berani diantara mereka adalah Leysa. Dia maju untuk menampar Sheri, namun dengan cekatan Sheri menghindar, mendorong perempuan itu.

"Aku kan sudah bilang aku meminjamnya!"

"Dasar jalang ga tau diri Lo!" Leysa menyeimbangkan tubuhnya setelah didorong Sheri. "Laya udah baik hati ngundang Lo ke pestanya dan ini balasan dari Lo?!"

Di belakang sana, wajah Laya tampak sedih, ia sedikit demi sedikit mendekat pada Kyree, berharap mendapat simpatik dari laki-laki asing nan tampan bak pangeran satu ini. Akan tetapi, Kyree tidak pernah menggubrisnya. Dia lebih fokus untuk melihat apa yang terjadi di depannya.

"Salah dia sendiri kenapa ngundang aku?! Aku juga nggak sudi datang ke tempat penuh sampah seperti kalian!" Sheri menjawab tak kalah kerasnya.

"Gue kira Lo udah berubah sehabis Lo koma. Seharusnya Lo mati aja ga sih?! Orang rendahan kayak Lo itu ga pantas hidup! Cuman jadi sampah ngga berguna!"

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang