42. Bayaran Kembali

4.5K 674 33
                                    

Tubuh yang dipajang itu mendatangkan tidak hanya lalat manusia, tetapi serangga lain. Tubuh Laya yang dilumuri oleh cairan nafsu itu mengundang serangga untuk datang mengahinggapinya.

Rasa sakit dan geli dari gigitan serangga akhirnya membuat Laya membuka matanya. Dia mengerjap beberapa kali, melihat pemandangan pohon hijau dan taman bunga di depannya. Ia lalu sedikit menunduk, melihat sekumpulan orang tengah mengerumuninya dan memfoto dirinya.

Apa ini mimpi?

Dia ingat bahwa dirinya memang terkenal sebelum kebenaran mengenai Sheri terungkap. Laya mengira bahwa semua ini hanyalah mimpi dan halusinasi saat banyak dari orang-orang ini memfoto dan menyorakinya, seolah mereka adalah penggemarnya.

Halusinasi itu berlanjut sesaat saja sampai Laya akhirnya menyadari bahwa sesuatu dirasa tidak benar.

Tubuhnya terasa aneh dan tempat ini tidak asing. Ini sama persis dengan taman universitas Gwenaelle, tempatnya belajar. Dan saat ia menunduk, alangkah terkejutnya Laya mendapati tubuhnya dalam posisi yang tidak senonoh.

Kakinya mengangkang terbuka lebar, ada rasa tidak nyaman dari tubuhnya yang seperti dilumuri cairan lengket berbau menyengat. Dari bagian bawahnya, ia merasa sesuatu terus menerus mengalir dan perutnya sakit.

Wajahnya seketika pucat pasi.

"Jangan lihat! Jangan melihatnya! Pergi kalian semua pergi! Tolong! Siapapun tolong aku!!"

Laya berteriak sekuat tenaga menyadari bahwa ia tengah dipajang di hadapan publik tanpa busana dan dengan kondisi tubuh yang sangat menjijikkan.

Di bawah sana, media menyorotinya, orang-orang mengerumuninya, memfoto dan memvideonya tanpa ada satupun yang merasa bersalah dengan tindakan biadab mereka melihat seseorang tengah dipermalukan seperti ini.

Tidak ada satupun yang membantu, mereka malah asik membuat konten mengenai penemuan tidak biasa ini.

Laya menangis seraya terus menjerit meminta tolong, tetapi seolah mereka buta tuli, tidak ada satupun yang bergeming akan teriakannya. Ini aneh, penjaga maupun polisi tidak ada yang datang melihat bagaimana taman Gwenaelle dijadikan objek hal yang tidak senonoh seperti ini. Seolah memang ada yang sengaja menahan mereka untuk datang menyelamatkannya.

Tentu saja tidak akan ada yang menyelamatkannya. Kantor polisi terdekat dan satpam pengaman sudah lebih dulu diringkus oleh Kyree semalam. Lalu untuk jaringan telepon polisi di dalam kota maupun ke luar sudah diretas habis-habisan oleh Liam. Tidak akan ada bantuan yang datang selain dari orang-orang yang melihatnya sekarang.

Tangis dan jeritan minta tolong itu sama sekali tidak digubris karena, Kyree sudah sengaja menempatkan mereka semua di sana.

Ya, mereka semua.

Mereka, para laki-laki yang dimanfaatkan Laya untuk melakukan tindak asusila pada Sheri. Sekarang meja dibalik, bukan hanya dibalik, tetapi diputar sampai meja itu hancur berkeping-keping.

Yang berdiri mengerumuni Laya tidak lain dan tak bukan adalah para laki-laki bejat yang membuat pernyataan di media sosial. Mereka diancam oleh Arthur untuk pergi ke taman Gwenaelle untuk mendokumentasikan Laya di sana jika tidak ingin mati sia-sia.

Dan untuk para media yang berdatangan, jangan meremehkan kekuatan Miranda. Dia, yang percetakannya sempat ditutup karena menerbitkan buku-buku karya Sheri bangkit lagi membangun sebuah perusahaan penyiaran besar berkali-kali lipat dari toko kecil percetakannya.

Dia memanggil semua penyiar berita dari platform terkenal untuk mendokumentasikan kejadian luar biasa ini. Satu kejadian hebat yang tidak akan pernah dilupakan oleh dunia. Di bawah sana, papan nama Laya Iryssa Aderes disiarkan langsung ke seluruh channel berita dan platform yang ada.

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang