30. Balas Dendam

5K 822 120
                                    

Gempar.

Berita meledak begitu cepat sesaat setelah keluarga Aderes melapor ke kepolisian atas tindakan kekerasan terhadap Laya Iryssa Aderes di kamarnya pada malam hari oleh orang tidak diketahui.

Laya memberi kejelasan bahwa dia dipukuli dan dibanting lalu dipaksa untuk bersetubuh dengan mayat. Dari kesaksiannya itu, sayang sekali tidak ada barang bukti untuk mendukung ucapannya tersebut.

Demi formalitas, polisi datang ke kediaman Aderes untuk memeriksa kebenaran dari apa yang dilaporkan. Saat polisi memeriksa tempat kejadian, tidak ditemukan adanya barang bukti berupa mayat maupun bekas terjadinya kekerasan di tempat itu. Dan yang lebih melemahkan laporan Laya adalah kenyataan bahwa tubuhnya baik-baik saja.

Tidak ditemukan bekas luka di tubuh Laya sama sekali.

Laya seperti orang linglung. Jelas-jelas ia merasakan tubuhnya dibanting dan ditampar begitu keras sampai membuatnya kehilangan kesadaran. Memang benar pada saat ia bangun pagi ini dia langsung meraih ponsel dan menghubungi polisi tanpa sempat melihat keadaannya sendiri. Dia buru-buru membuat laporan yang menyatakan bahwasanya dia baru saja diserang dan dianiaya.

Lantas, bagaimana bisa kejadian yang begitu nyata itu tidak meninggalkan bekas apapun?

"Lakukan hal yang lebih berguna, Iryssa. Kau membuang waktu kami."

Orang tua Laya yang mendengar laporan bahwa putrinya baru saja dianiaya jelas langsung pergi menemuinya untuk melihat apa yang terjadi, namun mereka malah dibuat kecewa setelah melihat Laya baik-baik saja dan laporannya malah terkesan seperti laporan palsu.

Laya berani bersumpah bahwa apa yang ia rasakan semalam benar-benar nyata. Dia masih merasakan sensasi tenggorokannya tersumbat oleh penis dari mayat Runemeir, sensasi tubuhnya dibanting ke lantai, ataupun pada saat wajahnya dipukul sampai ia tidak sadarkan diri. Itu semua nyata, namun apa? Tidak ada bukti yang mendukung apa yang dia anggap sebagai kenyataan itu.

Pada akhirnya khasusnya berhenti karena polisi mengkonfirmasi bahwa laporan Laya hanyalah laporan palsu.

Akan tetapi Laya tidak ingin berhenti. Dia tidak bisa mengabaikan hal ini hanya karena semua orang menganggapnya berhalusinasi atau sekedar mimpi buruk. Laya pun pergi menuju bar Royal Vance, tempat dimana Runemeir dan teman-temannya selalu berkumpul.

Setibanya disana, Laya terkejut mendapati kenyataan bahwa Runemeir Dhan masih hidup. Dia duduk disana, bermain poker seperti biasanya.

~×~

Sheri duduk termenung menatap jendela. Layar komputernya masih menyala, dihiasi highlight berita terpanas yang terbaru. Pikirannya mengembara, namun di satu sisi hatinya merasakan kesenangan.

Seseorang datang menghampirinya, memberi pelukan hangat dari belakang dan mencium ujung kepalanya. Sheri hanya terkekeh pelan.

"Jangan kau tempelken, Mr. Super Horny. Kita sudah melakukannya pagi ini, aku tidak bisa meladenimu lagi," ucap Sheri terkekeh saat ia merasakan sesuatu seperti menyodoknya dari belakang.

Kyree hanya menghela nafas dan ndusel di leher Sheri. "Apa terjadi sesuatu? Kamu terlihat senang."

"Hehe, sejak tiga hari yang lalu saat aku mengalahkan Runemeir dalam permainan poker hatiku merasa sangat senang hihi. Aku sudah membalas dia dengan rasa malu yang pernah aku rasakan! Hmph!" Sheri berkacak pinggang dan merasa bangga.

"Haha," Kyree tertawa di ceruk leher kekasihnya. "Sangat sederhana, bukankah itu terlalu sederhana, permataku? Kau seharusnya mematahkan lehernya, menghajarnya sampai babak belur, lalu memajang mayatnya di pusat kota."

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang