21. Manis Sekali

4.8K 805 120
                                    

Tatapan mata mereka bertemu.

Hanya dalam sekali pandang saja Sheri langsung tahu bahwa wanita ini adalah tamu penting yang Havar katakan. Dia buru-buru menundukkan pandangannya dan tersenyum, menyambut serta gestur tangannya mempersilahkan masuk.

"Silahkan...."

Wanita bernama Visha itu tetap terdiam. Dia masih melihat Sheri lama, menatap dari atas sampai bawah, hampir membuat Sheri merinding berada di tatapan mendominasi seperti itu. Dia diam kaku tidak tahu apa yang salah.

Ap-apa aku berbuat salah? ಥ⁠_⁠ಥ

Diamnya Visha sungguh menakutkan. Tidak ada yang tahu ada apa di dalam isi kepala wanita satu ini, bahkan ayahnya sendiri tidak tahu apa yang dipikirkan oleh putrinya.

"I-is there something wrong? I apologize," ucap Sheri seraya menatap mata Visha dan meminta maaf dengan tulus. (Apa ada yang salah? Aku minta maaf)

Bukannya jawaban, sebuah tangan terulur. Tangan Visha memegang pipi Sheri. Sheri yang mendadak merasakan tangan dingin nan kasar menyentuh pipinya agak terkejut namun dengan sadar dia kembali tenang. Mata bulatnya saat kebingungan sungguh memberi kesan gadis dongo yang bodoh.

Dia sungguh tidak tahu ada apa ini!

Awalnya hanya satu tangan, tapi kemudian tangan yang lain ikut. Visha lebih tinggi dari Sheri, dia mencubit kedua pipi perempuan malang yang menatapnya dengan ekspresi kebingungan tidak tahu apa yang dilakukannya.

Cubitan pipi, mengelus rambut, mencubit hidung, mengusap bibir, dan yang terakhir yang paling ekstrim, Visha tiba-tiba mendaratkan bibirnya di dahi Sheri.

"Eh?" Sheri terbelak kaget.

Namun sepertinya tidak hanya dia yang terkejut, tetapi anak buah Visha dan para Magma sama terkejutnya melihat apa yang terjadi!

Gaaahhh!!! Ada apa ini???!!!!

"(⁠・⁠.・⁠)" Sheri tidak bisa berkata-kata, mulutnya terbata-bata hanya untuk mengucapkan satu kalimat saja.

"You're so fucking cute, Sheriana Sirius. May I call you Ana?" (Kau sangat lucu, Sheriana Sirius. Boleh aku memanggilmu Ana?)

Sheri hanya bisa mengangguk mengiyakan saja. Otaknya masih belum bisa berproses saat tiba-tiba tubuhnya terasa sangat ringan.

"Heh? A-aku?! N-nona! Turunkan saya!"

Visha menggendongnya ala tuan putri!

Seolah tidak menggubrisnya sama sekali, Visha terus menggendong Sheri sampai mereka tiba di ruang tamu bengkel. Dia duduk seraya menurunkan Sheri untuk duduk di pangkuannya.

Kepala Sheri berkunang-kunang.

Eh? Apa yang terjadi? Mengapa? Kenapa? Kenapa semua orang mendadak menjadi random? Apa salahku? Eh? ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Sudahlah Sher, ratapi saja nasibmu itu.

"Aku bisa berbicara bahasamu, but not so fluent," ucap Visha. "I'm Visha."

"U-uh, N-nona Visha?"

"Nope, just Visha, without any honorifics. Tidak ku sangka kamu sendiri yang akan menyambut kedatanganku. Apa kamu memang khusus untuk menghiburku?" (Tidak, hanya Visha, tanpa penghormatan.)

Heh? Apa Visha berpikir Sheri adalah wanita penghibur yang sengaja Havar sediakan untuk 'melayani' setiap tamu?

Sheri menggeleng. "Tidak, sekarang saya putri dari Ayah Havar. Saya datang untuk menyambut anda karena kata ayah, anda adalah tamu penting."

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang