[EXTRA] MAXIUS & RAVAR

5K 628 54
                                    

Percetakan Miranda buka cabang hampir di seluruh provinsi. Percetakan itu kembali berjaya setelah sahamnya naik berkali-kali lipat setelah disponsori langsung oleh Visha.

Dua aunty ini secara kompak menerbitkan buku-buku yang ditulis oleh Sheri entah buku itu akan terjual atau tidak, mereka bodoamat dengan profit, yang terpenting adalah Sheri mulai dikenal lagi oleh dunia sebagai penulis dengan ID SiriS.

Saat ini, Miranda tengah menyelesaikan dokumen terakhir dan bergegas untuk pergi.

"Bos, kemana Anda akan pergi terburu-buru seperti itu?" tanya Luis.

"Karena hari ini gue lagi good mood, malam ini makan malam gue yang traktir! Kalian pergi makan-makan, pake aja kartu rekening gue! Gue mau ketemu sama ponakan-ponakan terlucu gue sedunia ini!"

Teriakan menggelegar Miranda sukses membuat semua pegawainya bersorak ria seraya berterimakasih kepada bos mereka. Mereka memuji siapapun yang membuat Miranda begitu senang hari ini.

Keluar dari kantornya, seseorang sudah menunggunya di depan dengan mobil mewahnya.

"Wanna come?"

"Thank you, Liam."

Miranda dan Liam pun bergegas menuju tempat yang ingin mereka tuju. Tidak berselang lama, sampailah mereka di satu rumah sederhana namun elegan dan luas. Rumah dua lantai ini memiliki halaman yang luas.

Belum juga mobil berhenti dengan sempurna, Miranda sudah lebih dulu kegirangan untuk keluar. Dia hampir melompat, membuka pagar rumah dan berteriak.

"MAXIUS!! RAVAR!!! AUNTY IS BACK!!!"

Teriakan tidak asing itu menggelitik telinga dua bocah cilik yang sedang asik bermain di halaman rumah tersebut. Dua anak kembar, laki-laki, berdiri di kedua kaki mungil mereka, menoleh pada pemilik teriakan.

"Aunty Miii!!!"

Mereka berdua berlari menghampiri wanita berambut merah yang sangat nyentrik itu dan memberi pelukan.

"Dimana Mom dan Dad?"

"Mom di dalam sedang menidurkan Syree, Dad sedang mencuci baju," jawab Maxius.

"Jadi kalian bermain sendiri?!" Miranda kaget mendengar pengakuan bocah cilik ini.

"Tidak, kami bermain berdua," jawab Ravar tak kalah cerdas.

Miranda hampir ingin menangis dibuatnya. Kelucuan dari dua makhluk ini tidak bisa dihindari, pasalnya dua kembar ini memiliki ciri fisik seperti ibu mereka. Hanya mata amber Kyree saja yang menurun. Sejauh ini, baik itu sifat maupun perilakunya, kecerdasan maupun emosinya, semua menurun dari Sheri.

Lalu sekarang datang anak ketiga mereka perempuan yang benar-benar mirip dengan Kyree. Miranda tidak akan heran jika Sheri bisa mengandung anak keempat lagi mengingat bagaimana bejatnya Kyree jika sudah menempel dengan istrinya. Mentang-mentang sekarang mereka sudah sah dan Sheri bisa memiliki anak, dia hampir tanpa waras tidak pernah bosan untuk mencicipi istrinya itu.

Miranda juga masih penasaran dengan keajaiban ini. Jelas sekali Sheri tidak memiliki rahim karena rahimnya diangkat oleh Laya. Namun sekarang, setelah pemeriksaan, Sheri memiliki rahimnya kembali. Dia juga sudah sudah menjalani siklus menstruasinya seperti wanita lainnya.

"Aunty tidak membawa permen?" tanya Maxius, lucu.

Tanpa terasa sudah enam tahun lamanya keluarga kecil ini bersama.

"Tentu saja Aunty membawanya! Sstt, apa Maxius dan Ravar mau ikut Aunty jalan-jalan?"

"Mau mau! Aku akan memberitahu Dad terlebih dahulu. Max, ayo kita ganti baju. Aunty silahkan masuk dan tunggu kami sebentar, ya."

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang