25. Terlalu Panas 🌑

9.9K 856 102
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

ADEGAN DEWASA! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!




Panas, sangat panas.

Sheri tidak habis pikir dengan perapian yang dinyalakan. Ini bahkan bukan musim salju. Tapi sepertinya, ada alasan mengapa perapian dinyalan karena sejak mereka naik ke tempat tidur, hujan deras mengguyur.

Ya, hujan. Mengapa sekarang tiba-tiba hujan setelah sore tadi begitu cerah tak berawan?! Seolah sudah mempersiapkan segalanya secara matang, Sheri merasa bahwa Kyree memang sudah merencanakan ini semua.

Tubuhnya dingin. Pakaian menanggalkan tubuhnya, meluncur bebas menuruni lengannya, mengekspos segala yang terbungkus rapi di balik pakaian itu. Tidak ada yang tersisa, tubuhnya, hanya itu saja.

"Jangan menatapku dengan tatapan itu, kamu akan membuatku meleleh," ucap Sheri malu, dia mencoba menyembunyikan titik kemaluannya, namun tangannya segera disibakkan oleh Kyree.

"Milikku, jangan berani-berani engkau menutupinya."

Dimulai dari ciuman tangan, tangan itu dicium dengan sangat manis, dijilat, merasakan rasa dari tubuh yang selalu ia impikan. Kedua tangan kecil yang ingin sekali Kyree mainkan sepanjang hidupnya. Usai selesai dengan tangan, bibir itu mendarat pada ceruk leher Sheri.

Memberi kissmark di area yang sangat ia senangi. Seakan mengenali pemilik kekuatan yang bersemayam di dalam tubuh perempuan itu, tanda yang Kyree tinggalkan di jiwa Sheri menunjukkan dirinya. Tanda yang selama ini bersembunyi karena sang pemilik sedang tidak berada di dalam jangkauannya.

Ya, hanya tanda ini yang kurang. Foto setengah telanjang Sheri yang ditunjukkan oleh Visha tidak lengkap tanpa tanda ini sebagai penghias lehernya. Tanda kepemilikan bahwa Sheriana Sirius adalah milik Kyree Maximilian.

"Hah...." nafasnya berat.

Jemarinya turun, membelai kedua payudara kecil yang imut itu, pas sekali masuk ke dalam mulut Kyree. Dilumatnya puting kecoklatan yang tegang karena terangsang. Sensasi lidah basah nan hangat membelai puting susu Sheri, mengecap dengan suara yang sedikit kurang manusiawi untuk di dengar.

"Ahhh... Kyree... berhenti...." kepala Sheri berkabut, dia menjambak rambut Kyree untuk menjauh dari puting kirinya. Namun bukannya berhenti, Kyree malah semakin mengulum dalam, membuat Sheri menggeliat kenikmatan.

"Tidak akan ada yang keluar!" Sheri berteriak disaat sensasi rangsangan semakin merenggut kewarasannya.

"Really?" Kyree menarik mulutnya, memperlihatkan lidahnya yang basah, meninggalkan jejak kemerahan di puting sebelah kiri Sheri.

Jika hanya yang kiri yang dibelai, pasti yang kanan akan merasa kesepian. Mulut itu berpindah mengulum bagian yang kanan, membuat Sheri mengencangkan kedua pahanya, menahan sesuatu yang seperti terus mengalir dari kemaluannya.

"You're wet." Kyree selesai dengan kedua payudara Sheri. Dia membelai dua gundukan menyedihkan itu dan meninggalkan beberapa bercak disana.

Mengagumkan, begitu sekiranya Kyree mengagumi lekuk tubuh kekasihnya.

Jemarinya mulai turun ke bawah, meluncur membelai perut datar itu sampai di ujung, ia membelai dua lipatan labia minora yang gemetar merasakan sensasi dari jari kasar yang membelainya dengan lembut.

Nafas Sheri sudah tidak teratur. Sudah tiga bulan lamanya ia tidak berhubungan. Dia kagum bagaimana Kyree masih bisa membelainya dengan lembut seperti ini padahal biasanya saja dia akan jadi binatang buas hanya karena mereka tidak melakukannya selama tiga hari.

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang