7. Rahasia Tersembunyi

5.8K 806 83
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.








"Nggak usah pergi, pokoknya Lo nggak boleh pergi!" Miranda memperingatkan dengan nada ketus.

"Aku harus pergi, Miranda. Setiap kali juga seperti itu," jawab Sheri dengan tenang.

Kyree sudah selesai membereskan makanan mereka. Dia pun ikut bergabung dengan Sheri dan Miranda, membawakan dua cangkir coklat panas untuk dirinya sendiri dan Sheri saja, Miranda tidak usah. Dia duduk di belakang Sheri dan memberinya back hug , merasakan kehangatan kekasihnya.

Meski bau keringat setelah seharian keliling berbelanja, Kyree tidak peduli. Dia suka bau Sheri sampai pada tahap yang agak kurang waras.

"Tapi tetep aja Sher! Ini tuh jebakan dari si jalang itu! Huh! Kyree! Lo pacarnya kan?! Bilangin si Sheri buat nggak pergi ke pestanya Laya!"

Kyree menatap Miranda sesaat, kemudian membenamkan kembali wajahnya di ceruk leher Sheri, gestur minta untuk di elus.
"Wanita merah ini siapa? Berani sekali dia memerintahkanku."

Oke, fiks.

Duo couple ini emang ga ada yang bener, sekiranya itulah yang ada di batin Miranda.
Satunya bucin sampai tolol, satunya lagi bodohnya nggak ketulungan.

"Hiiihh!! Gue sebel sama kalian!" Miranda hendak menyambar dua cangkir di atas meja, tetapi dengan cepat cangkir itu sudah berada di genggaman kedua tangan Kyree. "Hei! Gue mau minum!"

"Bukan milikmu, ini milikku dan Sheri," jawab Kyree acuh.

"Hahh???!!!💢" bibir Miranda berkedut. "Sialan deh kalian berdua nih! Pokoknya Kyree, Lo jangan izinin si Sheri buat pergi ke pesta Laya. Dia itu jalang jahat banget, wajahnya aja yang keliatan baik, aslinya hati dia itu busuk, penuh muslihat! Pokoknya Lo harus larang Sheri buat kesana!"

"Miranda, tidak sampai seperti itu," jawab Sheri mulai panik. Jika Kyree tidak mengizinkannya untuk pergi, situasinya akan sangat runyam dengan Laya.

"Ngga bisa!"

Mereka berdua adu debat dan cek-cok satu sama lain sampai malam hampir larut. Miranda tetap bersikeras melarang Sheri untuk pergi ke pesta Laya, sementara Sheri juga tidak sekalipun goyah untuk pergi ke sana.

Sheri berada di posisi serba salah. Dia tidak bisa memberitahu Miranda tentang 'kunci' yang dimiliki Laya untuk mengancamnya setiap waktu. Kunci yang dipegang oleh Laya bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang disekitarnya, dan Sheri tidak mau itu.

Dia tidak mau orang-orang yang disayanginya harus terseret ke dalam kasusnya. Dia tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Pada akhirnya, Sheri berbohong. Ia memutuskan untuk membohongi Miranda dengan mengatakan ia akan memikirkan lagi undangan dari Laya karena masih sekitar 4 hari lagi sampai hari-H.

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang