23. Sosok Pelindung

5.3K 881 131
                                    

Dua Minggu pertama, Sheri masih belum juga ditemukan sementara videonya makin lama makin beredar dan viral, bahkan beberapa media televisi memberitakannya. Dia belum ditangkap, seolah keberadaannya menghilang begitu saja. Tidak ditemukan sama sekali jejak digital mengenai Sheriana Sirius sejak terakhir kali ia dikabarkan ditemukan koma di apartemennya.

Tidak ada hasil. Laya masih bisa bersabar. Sampai genap satu bulan, dia mengunggah video kedua, kali ini menggunakan akun anonymous yang lain.

Video kali ini mengenai Sheri yang berada di pesta, tampak dia sedang duduk bersimpuh di antara dua paha laki-laki. Ia menarik celana pria tersebut dan adegan saat ia melakukan blow job di sensor secara sadar oleh Laya untuk membuat para penonton makin geram.

Kembali, Sheri viral sejadi-jadinya akibat dari video tersebut.

"Hah... Ini Rune. Aku menggigit penisnya saat itu. Hmmm... penis Kyree lebih enak," celutuk Sheri yang sedang rebahan menonton video aibnya sendiri tanpa ekspresi. "Cih, lihat saja perbandingan ukurannya! Beh, intinya Kyree yang terbaik! Karakter ciptaanku yang terbaik!"

Melempar gulingnya, Sheri turun dari kamarnya menuju bengkel. Saat ia memperlihatkan diri, seketika kepala botak om-om Magma langsung menghampirinya dengan ekspresi khawatir dan panik. Mereka mengira bahwa Sheri sedang bersedih dan menangis seharian karena sejak video itu viral ia tak pernah keluar dari kamar.

"Ada apa paman?" tanya Sheri dengan senyum seperti biasanya.

"Nona Maxius apa ingin ice cream? Mau paman belikan?" tanya salah satu dari mereka.

"Atau ingin berlibur melipur stress? Kita bisa meminta uang boss untuk pergi ke London," timpal yang lain.

"Bagaimana dengan balapan? Kita bermain game?"

Mereka sungguh mengkhawatirkan Sheri. Bukannya malah merendahkan atau mengejaknya, mereka dengan tulus lebih perhatian kepada Sheri daripada segala video syur yang membuatnya viral itu. Image nya tetap sama di mata mereka, yaitu korban.

Ya, Sheri hanya korban. Video pertama entah bagaimana berhasil Havar tangkis, namun tidak dengan video kedua ini. Video yang jelas-jelas dapat memancing emosi itu sungguh sangat tabu dan memalukan. Jika saja video itu diunggah di situs yang memang khusus untuk video dewasa, maka para netizen tidak akan terlalu keberatan atau malah mengabaikannya, tapi video ini diunggah di platform media terkenal untuk umum!

Bagaimana bisa video itu tidak di take down?!

Koneksi dan relasi. Jalur orang dalam selalu menang, itu yang sekiranya Sheri maklumi mengapa videonya tidak dicekal. Laya pasti menggunakan relasinya untuk menjadikan videonya viral di setiap media sosial.

"Aku baik-baik saja, paman. Apa paman mau memberiku pelukan?"

"Aww...."

Dengan senang hati mereka memeluk tubuh kecil itu untuk memberinya dukungan dan semangat. Tubuhnya sangat kecil, hampir tidak berani mereka memeluk lebih keras, takut tulangnya hancur semua.

Rasanya pasti mengerikan dan menyakitkan. Bagaimana bisa ada orang sekejam itu yang membuat pemilik mata bulat ini menderita? Salah apa dia? Dosa apa yang ia lakukan sampai karma menghantamnya bertubi-tubi seperti ini?

Dunia memang tidak adil, dan itu mutlak.

Genap sudah tiga bulan Sheri bersembunyi. Bukan waktu yang singkat tentu saja. Tiga bulan dihantui oleh banyaknya media sosial yang selalu mentag namanya. Bahkan yang terparah adalah akun kepenulisannya ID SiriS sudah terbongkar siapa sejatinya penulis dibalik karya-karya itu.

Percetakan Miranda dipaksa untuk tutup karena telah mencetak ratusan buku dari akun ber-ID SiriS tersebut. Sebenarnya Sheri tidak begitu sedih, dia bisa membuat akun lain seperti sekarang ini akunnya bernama Maxius. Namun yang membuat dia bersedih adalah bagaimana buku-bukunya dibakar secara masal.

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang