19. Merindukanmu Seorang

4.9K 809 123
                                    

Mulai hari itu Sheri pindah tempat dan identitas. Namanya diubah menjadi Maxius, putri dari Havar. Orang-orang bawahan Havar yang menyebut diri mereka sebagai Magma, menyambut kedatangan Sheri dengan tangan terbuka.

Meski Sheri adalah satu-satunya perempuan diantara para laki-laki Magma, mereka tetap menunjukkan kehormatan yang lebih karena statusnya sekarang adalah putri dari Boss mereka.

Pada hari pertamanya pindah, Sheri ditempatkan di ruangan luas mirip studio, tepat di lantai atas bengkel Havar.

Magma memiliki usaha berupa bengkel mobil sekaligus tempat tersebut dijadikan sebagai markas mereka. Bangunan tiga lantai dengan lantai dasar dijadikan bengkel, lantai dua sebagai tempat istirahat dan pertemuan untuk para anak buah, dan lantai tiga dijadikan sebagai rumah, ada kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang televisi.

"B-bukankah ini terlalu mewah?" tanya Sheri melongo tidak percaya melihat kamarnya yang mewah. "A-aku bisa tidur di lantai, sungguh."

"Ayahmu ini tidak semiskin itu sampai tidak bisa memberikan kamar untuk putrinya tidur. Tidurlah disini, besok kita akan berbicara lagi. Selamat malam," jawab Havar dengan gaya bicara yang perlahan mulai mirip dengan bapak-bapak pada putri kecilnya.

Wah dia terlalu mendalami perannya!

Sheri hanya bisa mengangguk patuh. Dia tidak bisa menolak karena sekarang dia tengah menumpang di tempat orang lain sehingga jika 'Ayahnya' memerintahkan dia untuk tidur di kamar mewah ini, maka dia harus tidur disana.

Keesokan harinya, dimana hari itu menjadi hari pertama Sheri berada di Magma, jantungnya berdebar kencang karena ia gugup. Dia gugup melakukan kesalahan. Disini semuanya adalah laki-laki, tidak ada seorang perempuan pun yang terlihat, jadi ia terlihat sangat mencolok. Apalagi pada saat Havar memperkenalkannya kepada semua anak buahnya, Sheri ingin pingsan saking takutnya dia.

"Boss, itu putri anda?!" salah seorang berteriak.

"Benar! Panggil dia Maxius!" jawab Havar seraya berteriak juga.

Tentu saja kabar mengejutkan bos mereka mendadak mengangkat seorang putri membuat semua anggota Magma berteriak bergemuruh, bersorak. Sheri pikir sorakan itu tanda ia tidak diterima disana, namun nyatanya...

Kenyataannya sangat berbeda!

Mereka semua menyambutnya! Bahkan mengadakan pesta! Memperlakukannya seperti gadis kecil, tidak memberinya pekerjaan berat, selalu tersenyum ramah dan tertawa, membelikannya pakaian imut dan manis, mendandani rambutnya, dan selalu memberinya makanan!

Apa-apaan ini semua!

Diluar dugaan para Magma menganggap Sheri seperti adik paling kecil mereka, bahkan ada yang menganggap anak karena beberapa anggota Magma ada yang sudah berumur cukup tua. Mungkin karena postur tubuh Sheri yang mungil dan kecil, mereka jadi seperti merawat bayi hamster mungil nan ringkih. Apalagi pipi gembung dan mata bulat yang meluluhkan hati siapapun, rambutnya sering dikepang oleh bapak-bapak yang ada disana sebagai ajang 'latihan' agar bisa mengepang rambut anak mereka kelak.

Sheri sendiri hanya bisa tersenyum menerima segala perlakuan mereka kepadanya.

Karena rasanya... sangat tidak buruk. Rasanya disayangi seperti ini adalah yang terbaik. Sheri merasa sangat bahagia di hatinya.

Para bapak-bapak gundul ini menyayanginya seperti bayi hamster yang harus dirawat dan dijaga. Pada awalnya sikap mereka terasa asing dan membuat Sheri canggung, namun lama-kelamaan, dia mulai menemukan kehangatan dan mulai terbiasa oleh kehadiran mereka.

Dia juga mulai mengembangkan kebiasaan baru berupa memanggil Havar sebagai Ayah. Sheri pikir Havar hanya bercanda dan tidak begitu serius memintanya untuk dipanggil ayah, terlebih dengan statusnya sebagai seorang Capo, pasti harga dirinya terluka jika ada perempuan aneh yang mendadak memanggilnya ayah.

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang