9. Satu Rahasia

5K 786 71
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Suara laki-laki ini begitu berat dan indah, penuh penekanan dan juga sangat dingin. Baru kali ini ada laki-laki yang tampak seumuran dengannya bersikap dingin terhadapnya. Laki-laki satu ini sepertinya tidak terpesona akan kecantikan yang ia miliki.

Laya merasa tertantang.

"Max, kamu dari jurusan apa?" Laya membuka pertanyaan.

Laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Max tersebut tidak lain dan tak bukan adalah Kyree dalam mode penyamaran. Sepertinya riasan dan dandanan yang Miranda bubuhkan kepadanya berhasil menutupi hampir keseluruhan penampilan fisiknya.

Benda bulat tipis yang dicolokkan ke matanya berhasil menutupi mata Amber yang ia miliki, menggantinya dengan warna merah kehitaman, warna yang begitu pekat dan terlihat sangat keren.

Tampaknya Laya pun juga tidak mengetahui bahwa penampilannya saat ini adalah samaran. Dilihat dari gerak-gerik dan nada bicaranya, Kyree langsung tahu tujuan dari perempuan satu ini. Ini sama seperti gerakan para putri bangsawan yang mencoba untuk menggodanya.

Namun sayang, Kyree tidak ada waktu untuk menatap ke arah bintang pesta kali ini. Dia lebih fokus melihat Sheri yang dihampiri oleh seorang laki-laki.

"Aku datang sebagai perwakilan," jawabnya singkat.

"Perwakilan? Kamu bekerja untuk seseorang?"

"Tidak, aku datang menggantikan temanku untuk menghadiri pesta ini."

Tanpa rasa curiga, Laya tidak bertanya lebih lanjut mengenai siapa teman yang dimaksud oleh laki-laki ini. Bukan karana apa, tetapi karena saking banyaknya orang yang ia undang, Laya sendiri terkadang tidak tahu sebenarnya siapa saja yang datang ke pestanya kali ini.

Mereka semua terdiri dari orang-orang yang mengenalnya, bukan orang-orang yang dikenalnya. Jadi meskipun Max memberitahunya nama teman yang dia wakilkan, Laya tidak akan tahu siapa orang itu.

"Aku ucapkan terimakasih banyak sudah datang ke pestaku," ucap Laya dengan senyum paling manis yang bisa ia tunjukkan. "Apa kamu suka dengan pestanya?"

Ini kesempatan. Kyree mulai bermain.

"Disini tidak buruk, tetapi sedari tadi aku menemukan pemandangan yang tak sedap dipandang. Perempuan disana, yang memakai dress biru tua itu, dia terus menerus dihampiri oleh orang-orang yang berteriak menyuruhnya untuk pergi."

Laya tersenyum dan mendekatkan dirinya lebih dekat pada Kyree, berpose lalu mulai melakukan beberapa gerakan dramatis dan ekspresi wajahnya tampak begitu menyedihkan.

"Apa kamu belum pernah mendengar sebelumnya tentang Sheriana Sirius?" tanya Laya iba.

"No," jawab Kyree, sangat singkat dan padat.

Siapa sangka Laya tertipu. Mungkin karena memang dandanan dan logatnya yang begitu indah, tidak ada yang akan mengira bahwa dia itu hanya penyamaran.

Laya pun akhirnya bercerita, dia mengungkapkan satu rahasia, "Kami teman baik semenjak kecil, tetapi entah mengapa semenjak mulai masuk dunia perkuliahan, dia mulai berubah. Dia jadi sering melakukan hal-hal nakal yang akhirnya mengganggu mahasiswa lain hingga pada puncaknya, dia juga menggangguku."

NO ESCAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang