Mau tau dong, kalian asal mana?
_--
SELAMAT MEMBACA
Seorang Wanita tampak sedang berlari sekuat tenaga dengan menggendong seorang gadis kecil yang berusia 7 tahun. Wajah ketakutan itu di banjiri air mata, ia terus berlari di tengah hutan yang gelap ini.
Tak jauh dari wanita itu ada tiga orang yang sedang mengejar mereka, jantungnya berdegup kencang, ia sedang berusaha melarikan diri agar tidak tertangkap oleh orang yang mengejarnya.
Brakkk
Karena kelelahan dan suasana malam yang gelap membuat Wanita itu terjatuh, di peluknya gadis kecil yang sedari tadi menangis ketakutan. Ia ingin bangkit dan melanjutkan larinya, namun ia sudah kehabisan tenaga.
"Mama..." Lirih pelan gadis kecil yang ada di dekapannya. Melihat wajah ketakutan anaknya membuat Wanita itu merasakan sakit di hatinya. Ia merasa gagal menjadi seorang Ibu, ia tidak berhasil melindungi anaknya.
Derap langkah kaki menyusuri hutan kian terdengar, Wanita itu semakin panik orang-orang itu akan menemukan mereka.
"Ara, pergi dari sini dan bersembunyi lah. Pergi sejauh mungkin agar mereka tidak menemukan mu," Wanita itu melepaskan pelukannya dan berniat menyuruh anaknya pergi.
Namun nyatanya itu hanyalah anak perempuan yang masih kecil dan belum terlalu mengerti apa yang terjadi. Di tambah malam hari yang gelap membuatnya ketakutan kalau tidak bersama sang Ibu.
"Mama, Ara takut," Ucapnya dengan terisak.
"Pergi dari sini sayang, mereka tidak boleh menemukan mu. Apapun yang terjadi kamu harus tetap hidup. Ada keadilan yang harus kamu dapatkan di dunia ini," Jelas sang Ibu.
"Ara mau sama Mama," Ucapnya menatap sedih Mamanya.
"Sayang dengarkan Mama, kamu harus pergi dari sini sekarang juga. Pergi lah nak, pergi yang jauh. Mereka tidak boleh menemukan mu," Lagi-lagi Wanita itu menyuruh anaknya agar pergi dari sana. Walau hati tidak rela berpisah dengan sang buah hati, tetapi ia harus rela demi keselamatan Putrinya.
"Kakak ipar, di mana kau?"
Wanita itu menoleh ke belakang saat suara seorang perempuan terdengar, ia yakin mereka sudah hampir dekat.
Di lihatnya anak perempuannya, di kecupnya kening gadis itu dengan air mata yang luruh. "Pergi sekarang sayang, pergilah Ara," Lirihnya dengan hati yang begitu nyeri.
Gadis kecil yang di panggil Ara itu berdiri dan segera berlari sesuai permintaan Mamanya. Ia merupakan gadis yang cerdik, Ara tidak benar-benar pergi. Dia bersembunyi di semak-semak yang rimbun tidak jauh dari tempat Mamanya terjatuh. Ara tidak mungkin meninggalkan Mamanya, ia berniat untuk menolong Wanita yang telah melahirkannya itu.
Ara mendengar orang yang mengejar mereka tadi telah menemukan Mamanya. Ia ketakutan, ia ingin berada di sisi Mamanya apapun yang terjadi.
"Mau lari ke mana lagi kau kakak ipar?" Tanya seorang Wanita yang bersama 2 orang laki-laki berpakaian serba hitam.
"Apa mau mu? Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Wanita itu yang menangis senggugukan.
"Tentu saja aku ingin membunuh mu, kau dan keluarga kecil mu tidak boleh hidup di dunia ini," Ucap Wanita itu dengan senyum bahagianya. "Oh ya, di mana putri kesayangan mu?" Tanya Wanita itu saat tidak mendapati Ara yang merupakan anak dari Wanita yang di incarnya.
Wanita itu diam, ia hanya menunduk. Dia sudah pasrah apapun yang akan terjadi padanya nanti. Tapi dia tidak rela jika Putrinya juga bernasib sama dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Ficção AdolescenteFollow sebelum baca yuk♡ _-- Darah di bayar dengan darah Nyawa di bayar dengan nyawa Saya hanya melakukan apa yang orang lain perbuatan dengan saya, setimpal bukan? Hanya seorang gadis lugu yang berubah menjadi seorang perempuan yang haus darah. Sem...