🎀 6. Kau gila?!

125 47 2
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Kau tahu apa yang lebih mengerikan dari kehilangan? Menyadari bahwa seseorang yang kau perjuangkan, bahkan tidak pernah benar-benar mencoba menggenggammu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tahu apa yang lebih mengerikan dari kehilangan? Menyadari bahwa seseorang yang kau perjuangkan, bahkan tidak pernah benar-benar mencoba menggenggammu."

—°•°🎀°•°—

🍃

🎀

🍃

🎀

🍃

Ruangan kantor Archer masih terang meskipun malam sudah semakin larut. Lampu meja kerjanya memancarkan cahaya hangat, menciptakan bayangan samar di dinding. Di luar jendela besar, gemerlap lampu kota memantul di kaca, tetapi matanya hanya terpaku pada satu hal—layar ponselnya yang berkali-kali menunjukkan panggilan tak terjawab.

Archer mengetukkan jemarinya ke permukaan meja, ritmenya pelan tapi penuh ketidaksabaran. Ia mencoba menghubungi Astra lagi, namun suara monoton dari operator kembali terdengar di telinganya.

Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Archer menghela napas panjang, meletakkan ponsel dengan kasar di atas meja. Dahinya berkerut, pikirannya kacau. Dengan satu gerakan cepat, ia menarik laci meja, mencari sesuatu yang entah mengapa ingin ia lihat malam ini.

Tangan besarnya menemukan sebuah bingkai foto tua. Debu halus menyelimuti kaca pelindungnya, tetapi gambar di dalamnya masih jelas—dua anak kecil, berpelukan erat, tersenyum penuh kebahagiaan ke arah kamera.

Matanya melunak saat ia menyentuh gambar itu, ibu jarinya mengusap wajah bocah perempuan dalam foto tersebut. Ingatan masa kecilnya bersama Astra kembali berputar dalam benaknya, mengingatkan akan janji-janji yang pernah mereka ucapkan, janji yang kini terasa rapuh.

"Astra... apa kau benar-benar ingin membatalkan pertunangan kita?" gumamnya pelan, nyaris seperti bisikan.

Namun, kesedihan yang melintas di wajahnya hanya bertahan sekejap. Seketika, ekspresinya kembali dingin, rahangnya mengeras. Archer menaruh kembali foto itu ke dalam laci dan menutupnya perlahan, seolah menutup kembali kenangan yang tak seharusnya ia buka malam ini.

Tiba-tiba, suara notifikasi dari ponselnya memecah keheningan.

Cling!

Archer mengambil ponselnya dengan cepat. Sebuah pesan masuk dari Janus, asisten pribadinya. Hanya ada satu video pendek tanpa keterangan. Tanpa ragu, ia mengklik video tersebut.

Begitu tayangan itu dimulai, ekspresi Archer berubah. Matanya menajam, bibirnya terangkat membentuk seringai tipis. Lima menit berlalu, dan tatapannya semakin tajam, seolah melihat sesuatu yang menarik di dalam video itu.

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang