Hallo semua, maaf banget ya... Untuk book ini Lara TIDAK AKAN MELANJUTKANNYA LAGI. Huhuhu(╯︵╰,) maaf banget ya🙏
-------------🎀
Pernikahan ini bukan tentang cinta. Setidaknya, bukan untuknya.
Astra Elyra Calista selalu percaya pada pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dunia ini panggung, dan kita semua hanya pemain. Tapi aku... aku adalah sutradara yang akan menulis akhir ceritaku sendiri."
——°•°🍃🎀🍃°•°——
Massion Nicholas
Astra diam-diam memanjat balkon kamarnya, berharap bisa masuk tanpa ketahuan. Namun, suara seseorang langsung menghentikan langkahnya.
"Nona muda Astra Elyra Calista."
Sial! Ketahuan!
Astra menoleh perlahan. Di bawah, Bibi Ra berdiri dengan tangan berkacak pinggang, menatapnya tajam.
"Kenapa tidak menggunakan pintu depan?"
Astra menghela napas, berusaha tetap tenang. "Aku tidak akan masuk ke dalam rumah. Aku menjatuhkan AirPods-ku dari lantai dua. Sepertinya jatuh di sekitar semak-semak itu." Astra menunjuk ke arah taman. "Aku akan pergi mencarinya."
Ia hendak kabur, tetapi suara Bibi Ra kembali menghentikannya.
"Kamu menghilang lagi tadi malam."
Astra terdiam. "Aku tidak—Aku..."
"Bibi duduk tepat di depan kamarmu sepanjang malam. Apakah kamu naik melalui jendela? Apa kamu pikir kamu Spiderman?" Bibi Ra memelototinya. "Kamu sudah dewasa, Nona Astra. Tidak bisa bermain-main seperti ini lagi. Kali ini, aku harus memberi tahu ibumu."
Astra panik. "Aku rasa itu tidak perlu."
"Harus! Ibumu harus tahu! Aku tidak tahan lagi dengan ini. Kamu sudah menghilang dua kali!"
Astra menunduk lesu, lalu mendongak dengan senyum tipis yang mencurigakan.
"Kalau bibi memberi tahu ibuku... Aku juga akan memberi tahu ibu bahwa bibi selalu mengambil hari libur pada tanggal 1 dan 16 setiap bulan."
Bibi Ra terkejut. "Nona... muda... Astra..."
Astra menyeringai. "Aku melihat bibi di taman sehari sebelum hari libur. Aku juga melihat bibi mencoret-coret kertas. Jadi, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?" Astra menyodorkan kelingkingnya. "Jika bibi tidak memberi tahu ibuku, aku juga tidak akan mengatakan apa-apa. Mari kita buat janji kelingking."
Bibi Ra terdiam, jelas sedang mempertimbangkan.
---
Malam Hari di Buzz Bar
Di ruangan VIP Buzz, Archer duduk di sofa dengan ekspresi tenang, sementara Aldrin berdiri di dekat jendela, menatap hiruk-pikuk klub di bawah.
"Kamu masih memikirkan Astra?" tanya Aldrin, menyilangkan tangan di dadanya.