🎀 21. Debaran di Pagi hari

142 50 0
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Kadang, perlindungan yang paling tulus datang dari orang yang paling sulit dipahami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kadang, perlindungan yang paling tulus datang dari orang yang paling sulit dipahami."

—°•°🎀°•°—


Setibanya di masion Archer, Astra menggenggam gagang pintu dengan erat, mencoba memutarnya. Namun, pintu itu tetap terkunci.

"Aku tidak bisa membukanya!" keluhnya panik. Ia mencoba menarik dan mendorong, tapi sia-sia.

"Apa yang harus aku lakukan?" bisiknya, tubuhnya sedikit gemetar.

Tiba-tiba, suara berat yang begitu dikenalnya terdengar dari belakang.

"Kemana kamu pergi, Astra?"

Deg.

Astra menelan ludah, tubuhnya menegang. Dengan canggung, ia berbalik, menampilkan senyum kikuk. "Yah... um... Aku... Aku pergi untuk memberikan sesuatu kepada Vesta," dustanya terbata-bata. "Archer... Apa kamu sudah kembali dari tadi?"

Archer menatapnya dalam diam sebelum akhirnya menjawab, "Ya. Aku sudah menunggu cukup lama." Suaranya terdengar datar, namun ada sesuatu dalam sorot matanya yang sulit diartikan. "Aku bertanya-tanya di mana kamu berada. Aku sudah memberitahumu untuk tidak menutup pintu saat keluar. Ulurkan tanganmu."

"Apa?"

"Ulurkan tanganmu, Astra."

Jantungnya berdegup lebih cepat. Apa yang akan dia lakukan? Apakah dia akan menghukumnya seperti saat mereka kecil?

Namun, sebelum pikirannya semakin liar, Archer dengan lembut meraih tangan kirinya. Ia tersenyum tipis lalu menempelkan ibu jari Astra pada sensor di pintu.

"Selesai. Sekarang, kamu bisa masuk dan keluar kapan pun kamu mau."

Astra mengerjap, lalu tersenyum kikuk. "Terima kasih, Archer."

Archer hanya berdehem pelan sebelum berujar, "Tidak ada kencan malam ini. Sepertinya kamu sangat lelah."

Astra menatapnya, sedikit terkejut. Tapi akhirnya ia mengangguk pelan. "Ya. Tidak apa-apa."

Tanpa berkata lagi, ia segera membuka pintu dan berlari masuk. Archer hanya terkekeh tanpa suara sebelum akhirnya menyusulnya ke dalam.

---🎀

Archer bersandar di kasur, menatap layar ponselnya. Di tangannya, ia menggenggam handphone, tengah melakukan panggilan telepon.

"Bagaimana hari pertama? Apakah dia nakal?"

"Tidak terlalu."

"Bagus. Aku sempat khawatir Astra akan terlalu nakal sampai aku ingin mengembalikannya kepadamu."

Archer tersenyum kecil, "Aku bisa mengatasinya. Bahkan jika dia lebih buruk dari ini." Ada jeda sejenak sebelum ia melanjutkan, "Aku berharap rencanaku untuk meluruskannya akan berhasil."

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang