🎀 23. Jadilah Anak yang Manis

124 47 0
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Ada hal-hal yang lebih menyesakkan dari rindu—seperti harapan yang tak pernah benar-benar diizinkan tumbuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada hal-hal yang lebih menyesakkan dari rindu—seperti harapan yang tak pernah benar-benar diizinkan tumbuh."

—°•°🎀°•°—


Astra dan ketiga temannya sedang berjongkok di balik dinding rooftop, mengintip ke arah halaman kampus tempat dua sosok pria sedang berdiri. Wajah Astra terlihat tegang, berbeda dari biasanya.

“Orang itu… Archer Nash Oberon. Dia tunanganku. Atau, lebih tepatnya… mantan tunanganku,” ujar Astra pelan, matanya tak lepas dari sosok pria berjas rapi di kejauhan.

Antonio mengangkat alis, mengangguk pelan. “Kamu hebat juga, Astra.”

Saros menyeringai, “Kenalin kami dong sama dia.”

Astra mengernyit, menoleh cepat. “Kenapa aku harus melakukan itu? Nggak mungkin.”

“Kenapa nggak?” Stella mencondongkan tubuh, nada suaranya cemas. “Apa dia nyakitin kamu? Kamu mau kita usir dia?”

Astra menggeleng cepat. “Nggak, nggak perlu. Dia cuma… menungguku. Aku pernah bilang ke dia kalau aku ambil jurusan teknik komputer. Kalau dia tahu jurusanku sebenarnya otomotif, dia nggak akan ngizinin aku kuliah di sini.”

Antonio mendengus kesal. “Dan itu salahnya di mana? Kenapa kamu harus bohong?”

Astra menunduk, suaranya mengecil. “Karena… kita nggak rapi. Jurusan kita nggak sebersih jurusan lain. Kita bukan tipikal yang dia harapkan.”

Saros mengangkat bahu. “Jadi kamu bilang kita payah?”

“Kotor?” tambah Antonio dengan nada tersinggung.

Stella menggeleng pelan, matanya tertuju pada Astra. “Kita… bukan manusia lainnya ya?”

“Bukan! Aku nggak bermaksud gitu,” ucap Astra buru-buru, panik melihat ekspresi teman-temannya.

Antonio menyilangkan tangan, matanya menyala dengan ide. “Kalau gitu, gimana kalau kita buktiin. Kalau anak teknik otomotif kayak kita nggak kalah dari jurusan mana pun. Gimana?”

Astra memandangnya ragu. “Buktiin gimana?”

Antonio menyeringai lebar. “Kita bantu kamu. Kita bikin dia kagum. Lihat aja.”

---🎀

Beberapa menit kemudian, keempatnya berjalan menuruni tangga rooftop dengan penampilan yang sangat berbeda. Antonio dan Saros mengenakan kemeja putih yang disetrika rapi dan celana panjang hitam. Stella tampil anggun dengan blouse putih dan rok hitam selutut. Sementara Astra, meski masih gugup, mengikuti gaya mereka demi menyatu dalam rencana “aksi teatrikal” ini.

Mereka berjalan menuju Archer dan Janus yang sedang berdiri di dekat gerbang kampus. Archer menoleh ketika mendengar langkah mereka. Pandangannya langsung tertuju pada Astra, lalu turun mengamati teman-teman di sekelilingnya.

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang