🎀 19. Tabir Rahasia

133 49 0
                                        

Semoga sukaa 💗💗

"Jangan pernah mengira kau tahu segalanya tentang seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah mengira kau tahu segalanya tentang seseorang. Karena kadang, bahkan dirimu sendiri bisa mengejutkanmu."

-°•°🎀°•°-


15 menit kemudian...

Astra berjalan menuju dapur, matanya menyapu ruangan luas dengan desain minimalis. Ia menghela napas, merasa asing dengan rumah ini.

"Kenapa ada begitu banyak dapur di rumah ini? Apa dia bercita-cita jadi koki?" pikirnya sambil membuka kulkas.

Begitu melihat isinya, ia tertegun. Kulkas itu penuh dengan berbagai macam bahan makanan sehat. Sayur-sayuran segar, daging berkualitas tinggi, dan susu dalam berbagai varian, jangan lupakan air mineral bermerek ASH.

"Apakah dia berencana mengurungku di rumah ini selamanya?"

Ia mengulurkan tangan, mengambil sebotol air mineral bermerk ASH dan menatapnya malas.

"Aku tidak ingin meminum ini. Membosankan!" gumamnya, lalu kembali menutup kulkas dengan sedikit hentakan.

Matanya beralih pada sebuah pintu bercat biru di ujung ruangan. Itu adalah ruangan yang Archer larang untuk dimasuki. Sebuah senyum kecil terbit di bibir Astra.

"Kamu tidak cukup mengenal Astra Elyra Calista, Archer."

Dengan hati-hati, ia meraih gagang pintu dan memutarnya. Begitu pintu terbuka, ia melangkah masuk. Dan saat itulah, matanya membulat.

"Apa?!"

Di hadapannya terbentang ruangan luas yang dipenuhi berbagai alat musik. Piano hitam berdiri megah di sudut ruangan, gitar-gitar menggantung di dinding, dan di tengahnya ada satu set drum yang tampak begitu familiar di matanya.

Jantung Astra berdetak lebih cepat. Ia melangkah mendekat dan melihat secarik kertas di atas drum. Dengan alis mengernyit, ia mengambilnya dan membaca tulisan tangan di atasnya.

"Hadiah pindah rumah, untuk seseorang yang menyukai suara dentuman, selamat bersenang-senang."

Astra menggigit bibirnya. Ada sesuatu yang aneh di sini.

"Bagaimana dia tahu aku menyukai hal semacam ini? Apakah ini hanya kebetulan? Atau... apakah dia sudah menyelidikiku sejak lama?"

Ia menggelengkan kepala.

"Terserah."

Tanpa pikir panjang, ia menarik kursi dan mulai memainkan drum tersebut. Setiap ketukan membangkitkan kenangan lama-sesuatu yang selama ini ia coba lupakan.

L'Amour Retrouvé [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang