Hallo semua, maaf banget ya... Untuk book ini Lara TIDAK AKAN MELANJUTKANNYA LAGI. Huhuhu(╯︵╰,) maaf banget ya🙏
-------------🎀
Pernikahan ini bukan tentang cinta. Setidaknya, bukan untuknya.
Astra Elyra Calista selalu percaya pada pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terkadang... orang paling dingin pun menyimpan hangat yang hanya ingin ditunjukkan pada satu orang."
—°•°🎀°•°—
Ceklek...
Pintu kamar terbuka perlahan. Archer melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya tanpa suara.
“Di mana dia?” gumamnya pelan sambil menyapu pandangan ke sekeliling ruangan.
Beberapa detik kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka.
Astra keluar dengan mengenakan bathrobe putih, rambutnya yang basah terurai, dan handuk kecil di tangannya untuk mengeringkan helai-helai yang masih menetes. Begitu melihat Archer berdiri di tengah kamarnya, mata Astra membulat.
“Archer!” serunya, terkejut bukan main.
Archer menoleh. Matanya langsung menelusuri penampilan Astra dari atas hingga ke ujung kakinya. Satu senyum tipis muncul di wajahnya.
Astra langsung panik. Wajahnya memerah seketika.
“Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?!” tanyanya dengan nada tinggi, buru-buru mendekati Archer sambil mencoba mendorong tubuh pria itu menuju pintu. “Keluar sekarang!”
Tapi tubuh Archer tidak bergeming sedikit pun. Ia tetap berdiri tegak, matanya menatap tajam namun santai.
Astra menyadari ke mana arah tatapan Archer, dan dengan reflek menutupi bagian tubuhnya dengan handuk kecil. Wajahnya memanas, antara malu dan marah.
“Aku pikir kamu bilang ingin tidur,” ujar Archer, suaranya tenang. “Tapi ternyata kamu baru mandi?”
“Apa salahnya? Aku bebas mandi kapan pun aku mau, kan?” jawab Astra cepat, tapi terdengar gugup.
Archer menyentuh ujung rambut Astra yang masih basah. Sentuhannya lembut tapi menimbulkan gelombang ketegangan di dada gadis itu.
“Jadi kamu memang mengatur rambutmu sebelumnya,” bisik Archer. “Kamu mau pergi ke mana, hm? Nakal seperti ini... sepertinya aku harus merantai kamu.”
Ia melangkah maju, mendekat dengan perlahan namun mengancam. Astra langsung mundur selangkah demi selangkah, berusaha menjaga jarak.
“Archer! Jangan mendekat! Apa yang kamu lakukan?!”
Astra mendorong bahu Archer, tapi hanya terasa seperti menyentuh dinding. Pria itu menunduk, menatap tangan kecil yang menyentuh tubuhnya.