Hallo semua, maaf banget ya... Untuk book ini Lara TIDAK AKAN MELANJUTKANNYA LAGI. Huhuhu(╯︵╰,) maaf banget ya🙏
-------------🎀
Pernikahan ini bukan tentang cinta. Setidaknya, bukan untuknya.
Astra Elyra Calista selalu percaya pada pernikahan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kadang kita terlalu sibuk berpikir sampai lupa untuk bertindak. Jangan sampai kesempatan terlewat hanya karena menunggu waktu yang tepat."
—°•°🎀°•°—
Pagi itu, suasana bengkel terlihat cukup ramai. Di sudut ruangan, Archer tengah berbincang dengan Aldrin yang baru saja datang dari ruang mesin.
"Sepertinya mood-mu sedang bagus hari ini," ujar Aldrin sembari memindai penampilan Archer dari ujung kaki hingga kepala. "Pakaianmu cukup berwarna. Ducati-mu belum ada di sini, masih ada masalah kecil. Aku akan menyelesaikannya sesegera mungkin."
Archer tersenyum tipis, lalu mengangguk. "Tidak apa-apa. Tidak perlu terburu-buru." Namun, matanya menajam saat melihat ekspresi Aldrin yang terlihat berbeda. "Kamu kenapa? Kelihatan lebih murung dari biasanya."
Aldrin menghela napas panjang, menatap lantai sejenak. "Ayah Vesta... Dia ingin bangunan lain di Jalan xxx. Rencananya untuk membuka showroom mobil."
Archer mengernyit, sedikit bingung. "Tidak bisakah dia melakukan itu? Kalian kan mitra bisnis."
Aldrin mendengus pelan, menyandarkan tubuhnya pada kap mobil. "Masalahnya, investasi terakhir belum juga balik modal. Selain itu, lokasi yang dia pilih juga bukan tempat yang strategis. Aku yakin dia cuma ingin lebih banyak uang dariku."
Archer berpikir sejenak, mencoba memahami situasinya. "Kamu sudah bicara sama Vesta soal ini?"
Aldrin mengangkat bahu, wajahnya terlihat sedikit kesal. "Belum. Aku tahu, dia pasti bakal salah paham kalau tahu dari orang lain."
Archer menepuk bahu Aldrin, berusaha memberi dukungan. "Saran aku, jangan biarkan hal kayak gini nggak diselesaikan. Sebelum terlambat, lebih baik kamu langsung jelasin ke Vesta. Lagipula, dia berhak tahu."
Aldrin menatap Archer dengan tatapan penuh arti. "Berbicara tentang menyelesaikan sesuatu... Kamu sendiri gimana? Apa kamu sudah ngomong ke Astra tentang semuanya?"
Archer terdiam sejenak, merasa tertohok dengan pertanyaan itu. "Belum, tapi aku bakal ngomong ke dia segera."
Aldrin menyipitkan mata, tersenyum miring. "Aku ngomongin soal tanah dan properti yang dialihkan atas namamu. Bakal jadi masalah besar kalau Astra tahu dari orang lain."
Archer menunduk sedikit, tampak ragu. "Aku tahu... Aku cuma lagi nyari waktu yang tepat buat ngejelasin semuanya."
Aldrin mengangkat alis, sedikit meremehkan. "Waktu yang tepat? Saat ketika kalian nggak saling lupa satu sama lain? Emang ada?"
---🎀
Ruang VIP Buzz, Pukul 7 Malam
Ruangan eksklusif itu dipenuhi aroma anggur yang kuat. Archer duduk santai di sofa berbahan kulit hitam, tangannya menggenggam segelas anggur merah yang ia putar perlahan. Tatapannya fokus menembus jendela besar yang memperlihatkan kerlap-kerlip kota malam.